Proyek Mangkrak, WIKA Ambil Alih Pengerjaan Terowongan Kali Ciliwung
loading...
A
A
A
JAKARTA - Setelah sempat terhenti beberapa waktu, proyek pembangunan sodetan atau terowongan Kali Ciliwung secara resmi kembali berlanjut. Konsorsium PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, (WIKA) dan PT Jaya Konstruksi dipercaya pemerintah sebagai kontraktor pelaksana utamanya.
Alokasi anggaran untuk konstruksi sodetan dan galian alur untuk menambah kapasitas tampung Sungai Cipinang sebesar Rp683,9 miliar. Sementara, masa pelaksana pembangunannya dimulai sejak Agustus 2021-Agustus 2023. Kabar tersebut disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono. Dia mengatakan, pembangunan terowongan atau sodetan akan mengurangi debit banjir Sungai Ciliwung dengan mengalirkan air sebesar 60 meter kubik per detik ke Kanal Banjir Timur.
Hal itu, saat Sungai Ciliwung sudah tidak lagi mampu menampung debit air pada perkiraan debit banjir ulang 25 tahunan sebesar 508 meter kubik per detik. "Sehingga Insya Allah akan mengurangi risiko banjir pada beberapa kawasan di hilir Sungai Ciliwung, misalnya Kampung Melayu dan Manggarai,” ujar Basuki, Kamis (5/8/2021).
Baca Juga: 3 Hari Pencarian, Bocah Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal
Pembangunan lanjutan sodetan Ciliwung sendiri akan mengalami perubahan trase sehingga mengurangi panjang terowongan 113 meter dari panjang semula 662 meter menjadi 549 meter saja. Pekerjaannya akan segera dimulai dan menyisakan pembebasan 6 bidang tanah seluas 10.494 meter persegi yang akan segera dilaksanakan oleh Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) setempat.
Alokasi anggaran untuk konstruksi sodetan dan galian alur untuk menambah kapasitas tampung Sungai Cipinang sebesar Rp683,9 miliar. Sementara, masa pelaksana pembangunannya dimulai sejak Agustus 2021-Agustus 2023. Kabar tersebut disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono. Dia mengatakan, pembangunan terowongan atau sodetan akan mengurangi debit banjir Sungai Ciliwung dengan mengalirkan air sebesar 60 meter kubik per detik ke Kanal Banjir Timur.
Hal itu, saat Sungai Ciliwung sudah tidak lagi mampu menampung debit air pada perkiraan debit banjir ulang 25 tahunan sebesar 508 meter kubik per detik. "Sehingga Insya Allah akan mengurangi risiko banjir pada beberapa kawasan di hilir Sungai Ciliwung, misalnya Kampung Melayu dan Manggarai,” ujar Basuki, Kamis (5/8/2021).
Baca Juga: 3 Hari Pencarian, Bocah Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal
Pembangunan lanjutan sodetan Ciliwung sendiri akan mengalami perubahan trase sehingga mengurangi panjang terowongan 113 meter dari panjang semula 662 meter menjadi 549 meter saja. Pekerjaannya akan segera dimulai dan menyisakan pembebasan 6 bidang tanah seluas 10.494 meter persegi yang akan segera dilaksanakan oleh Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) setempat.
(nng)