Pasca-Pandemi Covid-19 Kebiasaan Nongkrong Akan Berkurang

Minggu, 08 Agustus 2021 - 20:00 WIB
loading...
Pasca-Pandemi Covid-19 Kebiasaan Nongkrong Akan Berkurang
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 telah berlangsung satu setengah tahun lebih yang diikuti dengan sejumlah aturan pembatasan. Salah satu isi kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) adalah melarang seseorang untuk makan di tempat-tempat umum, seperti kafe ataupun restoran.

Para pelaku bisnis kafe dan resto memutar otak agar usaha terus berjalan seperti memanfaatkan sistem take away only alias pesanan hanya untuk dibawa pulang. Strategi itu dipublikasikan lewat teknologi, seperti instant-delivery, sosial media, dan web/mobile apps milik usaha tersebut.

Baca juga:Jerinx Tersangka Pengancaman, sang Istri Nora Alexandra Tak Bisa Fokus Bekerja

Sejalan dengan kebiasaan baru ini, sebagian besar kafe dan resto terutama di pusat perbelanjaan/mal tidak lagi menerima pesanan untuk dine-in atau makan di tempat.

Pengamat bisnis dan pemasaran Yuswohady menilai ada perubahan strategi dari para pemain bisnis kuliner melihat ikut berubahnya kebiasaan konsumen. Meskipun ada pelarangan makan di tempat, menurut Yuswo nongkrong sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia.

"Orang Indonesia itu gak bisa kalau gak nongkrong, tapi artinya akan berkurang dan akan ada kecenderungan untuk ke luar," kata Yuswo saat dihubungi MNC Portal, Minggu (8/8/2021).

Yuswo menilai perubahan kebiasaan tidak makan di tempat akan berlanjut saat pasca-pandemi. Konsumen pun akan menyesuaikan diri dan shifting ke digital channel untuk take away only.

Baca juga:PPKM Level 4 Belum Berakhir, Jalur Puncak Bogor Padat Luar Biasa

Perubahan ini juga diikuti dengan berubahnya pelaku usaha yang serba-digital dalam pemasaran. Menurutnya, dua hal baik dine-in ataupun delivery akan berdampingan menjadi pilihan konsumen.

"Jadi dengan semakin lama pandemi dan buka tutup terus, maka konsumen juga sudah mulai pindah ke digital channel. So kalo dua-duanya kejadian, maka endgamenya dari customer atau resto/produsen itu akan switching secara elastis antar-dua itu, dine in dan delivery. Kalo sebelumnya kan digital itu kayak darurat, tapi nanti endgamenya dua itu akan berdampingan dan switchingnya akan cepat," tukasnya.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1835 seconds (0.1#10.140)