Implementasikan AICC, NEC Indonesia Dukung Transformasi Digital Bandara Soeta
loading...
A
A
A
JAKARTA - NEC Indonesia dan PT Angkasa Pura II (Persero) sukses mengoperasikan Airport Infrastructure Control Center (AICC) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soeta). Hal ini menandai babak penting dalam perjalanan transformasi digital bandara tersebut.
NEC Indonesia dipercayakan oleh Angkasa Pura II untuk mengembangkan platform AICC canggih yang melayani kebutuhan Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Sebagai salah satu bandara tersibuk di dunia, Bandara Internasional Soekarno-Hatta beroperasi 24 jam setiap harinya dan melayani hingga lebih dari 65 juta penumpang per tahun. Karena itu, Bandara Soekarno-Hatta perlu dukungan peralatan dan fasilitas yang andal serta berfungsi dengan baik setiap saat.
Untuk memfasilitasi pemantauan operasi secara real-time dan memungkinkan tindakan pencegahan yang dapat diambil untuk mengurangi risiko dari setiap potensi adanya downtime, AICC dilengkapi dengan berbagai teknologi, termasuk perangkat lunak terbaru dan peralatan modern yang terhubung ke fasilitas dan infrastruktur di Bandara Soekarno-Hatta.
Melalui AICC, dapat dilakukan pemantauan secara online dan real time untuk aspek-aspek utama bandara, termasuk sistem kelistrikan, transportasi dalam gedung, X-ray & walk-through metal detector (WTMD), sistem alarm kebakaran, dan sirkulasi udara di seluruh terminal penumpang (Terminal 1, 2, dan 3). Pusat kendali juga memantau sistem tenaga dan generator, sistem CCTV, bandwidth data & jaringan, dan sistem manajemen air, menyediakan cakupan komprehensif yang memastikan operasi bandara tanpa hambatan.
"Digitalisasi dalam pengelolaan bandara tidak dapat dihindari karena bandara tidak lagi dapat dikelola secara tradisional. Selain itu, dengan luas lebih dari 2.200 hektare serta 3 terminal penumpang, dukungan digitalisasi di setiap aspek operasional menjadi kunci keberhasilan Bandara Internasional Soekarno-Hatta sebagai pintu gerbang utama Indonesia," ungkap Presiden Direktur Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin melalui keterangan tertulis, Selasa (10/8/2021).
Sejalan dengan itu, tegasnya, Angkasa Pura II telah mengoperasikan AICC yang merupakan bagian dari Transformasi Digital yang dijalankan Angkasa Pura II sejak 2016.
AICC memiliki kemampuan untuk menganalisis kebutuhan dan mendukung regulasi yang dipersyaratkan di sektor kebandarudaraan, serta memungkinkan adanya perencanaan dan pengambilan langkah-langkah secara efektif untuk operasional Bandara Soekarno-Hatta guna mendukung industri penerbangan dalam berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia.
"Seperti kita tahu, Bandara Soekarno-Hatta adalah bandara terbesar dan tersibuk di Tanah Air," ujar Muhammad Awaluddin.
Sementara, Presiden Direktur NEC Indonesia Joji Yamamoto mengaku merasa sangat terhormat mendapat kesempatan untuk mendukung Angkasa Pura II dalam mengimplementasikan AICC di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Dia mengatakan, perjalanan udara saat ini telah mengalami perubahan, dimana bandara di seluruh dunia perlu beradaptasi dan mempertahankan tingkat layanan serta efisiensi yang tinggi sambil memprioritaskan keselamatan penumpang dan petugas.
"Penggunaan teknologi digital seperti AI dan IoT akan menjadi kunci dalam membantu bandara mengoptimalkan operasi mereka, dan NEC berkomitmen untuk mengembangkan solusi dan layanan inovatif untuk mendukung kebutuhan bandara saat ini dan masa depan," tandasnya.
Lihat Juga: Sinar Mas Digital Day 2024: Dorong Inovasi Digital dan Kolaborasi Menuju Indonesia Emas 2045
NEC Indonesia dipercayakan oleh Angkasa Pura II untuk mengembangkan platform AICC canggih yang melayani kebutuhan Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Sebagai salah satu bandara tersibuk di dunia, Bandara Internasional Soekarno-Hatta beroperasi 24 jam setiap harinya dan melayani hingga lebih dari 65 juta penumpang per tahun. Karena itu, Bandara Soekarno-Hatta perlu dukungan peralatan dan fasilitas yang andal serta berfungsi dengan baik setiap saat.
Untuk memfasilitasi pemantauan operasi secara real-time dan memungkinkan tindakan pencegahan yang dapat diambil untuk mengurangi risiko dari setiap potensi adanya downtime, AICC dilengkapi dengan berbagai teknologi, termasuk perangkat lunak terbaru dan peralatan modern yang terhubung ke fasilitas dan infrastruktur di Bandara Soekarno-Hatta.
Melalui AICC, dapat dilakukan pemantauan secara online dan real time untuk aspek-aspek utama bandara, termasuk sistem kelistrikan, transportasi dalam gedung, X-ray & walk-through metal detector (WTMD), sistem alarm kebakaran, dan sirkulasi udara di seluruh terminal penumpang (Terminal 1, 2, dan 3). Pusat kendali juga memantau sistem tenaga dan generator, sistem CCTV, bandwidth data & jaringan, dan sistem manajemen air, menyediakan cakupan komprehensif yang memastikan operasi bandara tanpa hambatan.
"Digitalisasi dalam pengelolaan bandara tidak dapat dihindari karena bandara tidak lagi dapat dikelola secara tradisional. Selain itu, dengan luas lebih dari 2.200 hektare serta 3 terminal penumpang, dukungan digitalisasi di setiap aspek operasional menjadi kunci keberhasilan Bandara Internasional Soekarno-Hatta sebagai pintu gerbang utama Indonesia," ungkap Presiden Direktur Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin melalui keterangan tertulis, Selasa (10/8/2021).
Sejalan dengan itu, tegasnya, Angkasa Pura II telah mengoperasikan AICC yang merupakan bagian dari Transformasi Digital yang dijalankan Angkasa Pura II sejak 2016.
AICC memiliki kemampuan untuk menganalisis kebutuhan dan mendukung regulasi yang dipersyaratkan di sektor kebandarudaraan, serta memungkinkan adanya perencanaan dan pengambilan langkah-langkah secara efektif untuk operasional Bandara Soekarno-Hatta guna mendukung industri penerbangan dalam berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia.
"Seperti kita tahu, Bandara Soekarno-Hatta adalah bandara terbesar dan tersibuk di Tanah Air," ujar Muhammad Awaluddin.
Sementara, Presiden Direktur NEC Indonesia Joji Yamamoto mengaku merasa sangat terhormat mendapat kesempatan untuk mendukung Angkasa Pura II dalam mengimplementasikan AICC di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Dia mengatakan, perjalanan udara saat ini telah mengalami perubahan, dimana bandara di seluruh dunia perlu beradaptasi dan mempertahankan tingkat layanan serta efisiensi yang tinggi sambil memprioritaskan keselamatan penumpang dan petugas.
"Penggunaan teknologi digital seperti AI dan IoT akan menjadi kunci dalam membantu bandara mengoptimalkan operasi mereka, dan NEC berkomitmen untuk mengembangkan solusi dan layanan inovatif untuk mendukung kebutuhan bandara saat ini dan masa depan," tandasnya.
Lihat Juga: Sinar Mas Digital Day 2024: Dorong Inovasi Digital dan Kolaborasi Menuju Indonesia Emas 2045
(fai)