Berkat Wirausaha Sosial, Pakaian dari Limbah Jamur Asal Indonesia Mejeng di Paris Fashion Week

Rabu, 11 Agustus 2021 - 15:03 WIB
loading...
A A A
Executive Director, Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia, Mona Monika mengatakan, Bank DBS Indonesia melalui DBS Foundation senantiasa mendukung tumbuh kembang wirausaha sosial di Indonesia yang berusaha menyelesaikan permasalahan sosial dengan menciptakan dampak positif bagi lingkungan.

"Kami menyediakan dukungan melalui berbagai program, dimulai dari sesi mentoring hingga dana hibah. Kami senang melalui program serta pembinaan yang kami lakukan dapat berkontribusi positif terhadap perkembangan MYCL,” tuturnya.



Sebagai informasi, MYCL merupakan wirausaha sosial asal Indonesia yang berfokus untuk menciptakan dampak sosial yang positif. MYCL menciptakan bahan bangunan dan produk dari bagian vegetatif seperti benang dari jamur yang dikenal sebagai miselium.

Berangkat dari kekhawatiran terhadap banyaknya limbah jamur tiram yang dibakar karena tak terpakai, MYCL memanfaatkan sisa limbah tersebut sehingga tidak ada sisa makanan yang terbuang.

Dengan sistem pengolahan yang mirip dengan tempe, MYCL mengikat miselium dengan limbah pertanian seperti sekam jagung dan serpihan kayu, lalu menumbuhkannya menjadi bahan yang disebut MyleaTM. Bahan ini tahan api, tahan air dan fleksibel, bahkan dapat diubah menjadi berbagai kreasi kulit imitasi eksperimental.

Berbekal misi untuk mengungkap dampak industri kulit tradisional bagi bumi, MYCL selanjutnya memasarkan teknologi mereka ke bisnis lain di industri konstruksi dan mode.

Kali ini MYCL bekerja sama dengan Doublet, sebuah merek fashion streetwear terkemuka asal Jepang. Doublet meluncurkan koleksi berbahan dasar MyleaTM yang dikembangkan oleh MYCL. Koleksi runway tersebut telah ditampilkan pada Paris Fashion Week pada Juni 2021 silam.

Doublet mengganti kulit dalam koleksi fashion ini dengan MyleaTM, bahan mirip kulit yang terbuat dari miselium jamur yang ditanam oleh perusahaan Biomaterial MYCL. Dibandingkan dengan kulit, MyleaTM dapat tumbuh menjadi bahan seperti kulit dengan waktu yang lebih singkat dan konsumsi air yang lebih sedikit.

Selain itu, MyleaTM mengemisi karbon yang jauh lebih sedikit dan tidak menggunakan bahan kimia berbahaya atau logam berat dalam proses pembuatannya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1885 seconds (0.1#10.140)