Ekonomi Kreatif RI Peringkat 3 Besar Dunia, Sandi Uno Optimistis Perempuan Jadi Game Changer

Kamis, 12 Agustus 2021 - 17:13 WIB
loading...
A A A
Sementara itu, sebagai salah satu solusi dari sektor swasta untuk mengembangkan UMKM dan meningkatkan perekonomian keluarga, VP Sales Operation Danone-AQUA, Eva Lusiana mengutarakan, bahwa Danone-AQUA menginisiasi program AQUA Home Service (AHS) yang berfokus memberdayakan keluarga atau secara lebih spesifik ibu rumah tangga, karena mereka dinilai memiliki determinasi, semangat, kemampuan untuk menginspirasi dan merawat kesehatan dan kesejahteraan keluarga maupun komunitas di sekitar.

“AHS diharapkan tidak hanya dapat memperkuat perekonomian keluarga, tetapi juga memberdayakan anggotanya dengan memberikan bekal berbagai keterampilan, supaya para anggotanya dapat memperluas bisnisnya. Pembekalan itu dilakukan diantaranya dengan memberikan pengetahuan berbisnis melalui program AHS Academy, pengembangan dan support dari tim Danone-AQUA untuk bisa mengembangkan skala bisnis, serta program akselerasi digital agar bisa beradaptasi dengan kondisi konsumen Indonesia. Untuk itu, anggota AHS juga diharapkan mampu memberdayakan dan menyebarkan kebaikan pada keluarga dan lingkungan sekitarnya,” jelas Eva.



Hingga saat ini AHS telah memberdayakan lebih dari 9.000 anggota, yang sebagian besar merupakan ibu rumah tangga dari 15 provinsi di Indonesia. Seperti Jawa, Sumatra, Bali, Lombok dan Sulawesi. Sementara itu, CEO Danone Indonesia, Connie Ang juga mengatakan, pengembangan ekonomi kreatif dan UMKM menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia, karena sektor ini banyak menyerap tenaga kerja untuk mengurangi pengangguran.

Karena itu, kata dia, program AHS tidak hanya membuat pelaku UMKM mampu bertahan dalam situasi pandemi, tetapi membuat kemajuan dalam meningkatkan kemampuan finansial keluarga. Di samping itu, mereka bisa menjadi pemain penting untuk memberikan hidrasi sehat bagi jutaan masyarakat di Indonesia.

“Banyak dari usaha kecil ini digerakkan oleh perempuan, terutama ibu rumah tangga. Kami memperkirakan tren ini akan semakin cepat, karena ekonomi Indonesia bergerak menuju bisnis domestik dan tingkat rumah tangga,” tutur dia.

Dalam Webinar ini juga hadir Pendiri Narasi, sekaligus pembawa acara, Najwa Shihab. Ia mengatakan, 17 tahun menjadi wartawan jauh lebih ringan ketimbang tiga tahun membangun sebuah usaha sendiri. Namun demikian, ia menuturkan bahwa belajar mengembangkan ide usaha hingga akhirnya membawa dampak, serta pengaruh ke masyarakat sangat tidak ternilai prosesnya dan memiliki kepuasan tersendiri.

“Kunci entrepreneur adalah belajar terus. Saya belajar dari nol. Apa yang saya pelajari 17 tahun jadi wartawan televisi, ketika saya bawa untuk membuka bisnis sama sekali beda dunianya. Ekosistem beda, cara berbeda, justru saya harus hilangkan ego untuk tahu semua. Jadi entrepreneur harus mau jadi pelajar semua hidup menurut saya. Belajar tentang bisnisnya, belajar melihat tetangga kanan kiri, belajar dari orang luar, pokoknya kita belajar enggak berhenti,” jelas Najwa.
(akr)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.1008 seconds (0.1#10.140)