Menkeu: Pelemahan Rupiah Pengaruhi Imbal Hasil Surat Utang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperkirakan rupiah masih terus bergejolak dalam tekanan ekonomi saat ini. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, pelemahan rupiah tersebut turut berpengaruh pada imbal hasil (yield) surat utang yang mengalami kenaikan.
"Karena ini volatilitas sangat tajam terjadi pada akhir Maret 2020. Kami akan pantau secara hati-hati pada April-Mei, baik dari sisi perkembangan pasar uang di dalam dan luar negeri," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Selasa (21/4/2020).
Dia melanjutkan, pelemahan nilai tukar dialami hampir semua negara di seluruh dunia akibat dampak pandemi Covid-19. Namun, tingkat penurunan berbeda-beda untuk masing-masing negara. "Nilai tukar kita mengalami koreksi dan kemudian mengalami rebound Kembali. Namun ini adalah volatilitas yang sangat tajam, yang harus mendapatkan perhatian dari kita semua," katanya.
Sebagai informasi, tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah pada perdagangan pagi ini. Rupiah masih berada di level Rp15.500-an per USD. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah pada perdagangan spot exchange melemah 87,5 poin atau 0,57% ke level Rp15.500 per USD. Rupiah bergerak di kisaran Rp15.500-Rp15.506 per USD.
"Karena ini volatilitas sangat tajam terjadi pada akhir Maret 2020. Kami akan pantau secara hati-hati pada April-Mei, baik dari sisi perkembangan pasar uang di dalam dan luar negeri," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Selasa (21/4/2020).
Dia melanjutkan, pelemahan nilai tukar dialami hampir semua negara di seluruh dunia akibat dampak pandemi Covid-19. Namun, tingkat penurunan berbeda-beda untuk masing-masing negara. "Nilai tukar kita mengalami koreksi dan kemudian mengalami rebound Kembali. Namun ini adalah volatilitas yang sangat tajam, yang harus mendapatkan perhatian dari kita semua," katanya.
Sebagai informasi, tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah pada perdagangan pagi ini. Rupiah masih berada di level Rp15.500-an per USD. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah pada perdagangan spot exchange melemah 87,5 poin atau 0,57% ke level Rp15.500 per USD. Rupiah bergerak di kisaran Rp15.500-Rp15.506 per USD.
(fai)