Tinjau Pabrik Ventilator Dalam Negeri, Bamsoet: Saatnya Prioritaskan Produk Alkes Lokal

Jum'at, 13 Agustus 2021 - 16:46 WIB
loading...
Tinjau Pabrik Ventilator Dalam Negeri, Bamsoet: Saatnya Prioritaskan Produk Alkes Lokal
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bersama Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel menegaskan, pentingnya Indonesia memiliki kedaulatan dalam memenuhi kebutuhan alat kesehatan (Alkes). Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bersama Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel menegaskan, pentingnya Indonesia memiliki kedaulatan dalam memenuhi kebutuhan alat kesehatan (Alkes) . Salah satunya dengan memprioritaskan belanja APBN sektor kesehatan dengan membeli Alkes produksi dalam negeri . Sehingga tidak terus bergantung pada impor.

"Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan, setidaknya sudah ada 358 jenis Alkes yang diproduksi di dalam negeri, dan 79 jenis Alkes yang menjadi substitusi/pengganti produk impor. Membuktikan bahwa produsen Alkes dalam negeri dapat memenuhi kebutuhan pasar domestik serta menggantikan produk impor,"ujar Bamsoet -sapaan akrab Bambang Soesatyo- usai berkunjung ke pabrik PT Panasonic Healthcare Indonesia (PHC Indonesia), di Kabupaten Bekasi, Jumat (13/8/21).



Turut hadir antara lain Ketua Bidang Ekonomi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Eman Suryaman, President Direktur PT Gobel International Hiramsyah Thaib, dan Presiden Direktur PHC Indonesia Tsuguru Hirano.

Tinjau Pabrik Ventilator Dalam Negeri, Bamsoet: Saatnya Prioritaskan Produk Alkes Lokal


Ketua DPR RI ke-20 ini mengapresiasi PT Panasonic Healthcare Indonesia (PHC Indonesia) yang menyempurnakan dan memproduksi ventilator tipe Continuous Positive Airways Pressure (CPAP), Vent-I Essential 3.5, yang dirancang para ahli dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Padjajaran (UNPAD).

Langkah PHC Indonesia tersebut juga membuat hasil riset dan inovasi perguruan tinggi tidak berhenti hanya pada kertas atau prototipe. Di tangan PHC Indonesia, Vent-I disempurnakan memenuhi standar internasional.

Antara lain International Electronical Commission (IEC 60601) dan standar persyaratan ventilator (IEC 80601), standar kompatibilitas elektromagnetik (Electromagnetic Compatibility/EMC) EN55011 - CISPR 11, sehingga bisa di ekspor ke berbagai negara.

"Selain tidak lagi bergantung pada impor ventilator, kehadiran Vent-I membuat Indonesia bisa menjadi pemain penting dalam pemenuhan ventilator bagi berbagai negara dunia. Mengingat saat ini ventilator sangat dibutuhkan sebagai Alkes utama menghadapi pandemi Covid-19," kata Bamsoet.

Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) inimenjelaskan, dari hasil uji klinis, Vent-I efektif menangani pasien Covid 19 fase 2, yaitu pasien yang masih bisa bernafas secara mandiri namun saturasi oksigennya di bawah 50%.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1350 seconds (0.1#10.140)