Anak Usaha HDIT Siap Bantu Permodalan 200.000 Agen UMKM
loading...
A
A
A
JAKARTA - Emiten sektor finansial teknologi (fintek) PT Hensel Davest Indonesia Tbk (HDIT) melalui anak usahanya PT Doeku Peduli Indonesia yang memiliki platform bisnis peer to peer lending (P2P lending) yaitu Doeku, siap membantu permodalan kepada lebih dari 200.000 agen UMKM yang merupakan mitra daripada jaringan perseroan.
“Mayoritas jaringan agen UMKM perseroan bergerak di bidang penjualan voucher pulsa telepon dan voucher listrik, rata-rata memiliki kebutuhan permodalan Rp3-5 juta setiap bulannya dengan perputaran sebesar minimal lima kali per bulan dari modal kerja,” ujar Corporate Secretary Hansel Davest Indonesia Ferdiana dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (16/8/21).
Dengan modal tersebut, UMKM yang menjadi mitra Doeku dapat meraih potensi margin laba bersih (net profit margin) bagi pihak UMKM sebesar 5-8% per bulannya.
Selain potensi keuntungan tersebut beberapa keuntungan UMKM dari penyaluran modal platform Doeku adalah bunga yang kompetitif (mulai dari 15% p.a.), proses yang cepat dan mudah (100% online), dan biaya baru akan ditagih jika pinjaman sudah disetujui.
Doeku sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK sejak bulan Oktober 2019 dengan nomor terdaftar No:S- 599/NB,213/2019 dan saat ini sedang dalam proses eskalasi perijinan.
Dengan strategi bisnis ESG sustainability yang mengarah kepada UMKM, serta rencana pendanaan IPO pada 2022, perusahaan memprediksi kontribusi bisnis P2P lending tersebut dapat menyumbangkan profit margin sebesar 200% tahun depan.
Saat ini, Hensel Danvest Indonesia menawarkan produk-produk digital di bidang teknologi finansial dan perdagangan elektronik (e-commerce) seperti pulsa, token listrik, pembayaran tagihan, pemesanan tiket, dan voucher digital. Perusahaan dengan kode saham HDIT itu telah menjadi perusahaan pengembang ekosistem solusi teknologi finansial.
Sebagai salah satu perusahaan pemain terbesar di sektor fintek Indonesia, HDIT memiliki beberapa brand melalui jaringan anak usaha.
Brand perusahaan yaitu platform e-commerce yang ditujukkan bagi UMKM yang ingin memiliki toko online sendiri bernama EMPOSH. Produk lain adalah BiroPay yaitu layanan payment gateway dan switching pembayaran online yang menghubungkan UMKM dengan perusahaan teknologi finansial.
Saat ini, bisnis HDIT fokus pada perdagangan elektronik (e-commerce) dengan produk-produk digital seperti pulsa, token listrik, pembayaran tagihan, pemesanan tiket, voucher digital sudah memiliki lebih dari 200.000 agen pembayaran di seluruh Indonesia yang terdiri dari perusahaan swasta, distributor lokal, UMKM hingga perorangan.
Memiliki berbagai macam jenis usaha dan platform, Hensel Davest Indonesia berharap bisa menjadi perusahaan yang menawarkan solusi digital kepada masyarakat dengan berbagai layanan finansial dalam ekosistem yang terintegrasi.
“Meskipun terdampak pandemi yang melanda dari tahun 2020 hingga sekarang ini, tetapi perusahaan menilai pandemi tidak menjadi halangan untuk HDIT terus memanfaatkan peluang yang ada. Hensel Davest Indonesia melihat peluang besar untuk tumbuh pesat pada bidang usaha pembelian produk dan pembayaran secara digital,” jelasnya.
“Mayoritas jaringan agen UMKM perseroan bergerak di bidang penjualan voucher pulsa telepon dan voucher listrik, rata-rata memiliki kebutuhan permodalan Rp3-5 juta setiap bulannya dengan perputaran sebesar minimal lima kali per bulan dari modal kerja,” ujar Corporate Secretary Hansel Davest Indonesia Ferdiana dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (16/8/21).
Dengan modal tersebut, UMKM yang menjadi mitra Doeku dapat meraih potensi margin laba bersih (net profit margin) bagi pihak UMKM sebesar 5-8% per bulannya.
Selain potensi keuntungan tersebut beberapa keuntungan UMKM dari penyaluran modal platform Doeku adalah bunga yang kompetitif (mulai dari 15% p.a.), proses yang cepat dan mudah (100% online), dan biaya baru akan ditagih jika pinjaman sudah disetujui.
Doeku sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK sejak bulan Oktober 2019 dengan nomor terdaftar No:S- 599/NB,213/2019 dan saat ini sedang dalam proses eskalasi perijinan.
Dengan strategi bisnis ESG sustainability yang mengarah kepada UMKM, serta rencana pendanaan IPO pada 2022, perusahaan memprediksi kontribusi bisnis P2P lending tersebut dapat menyumbangkan profit margin sebesar 200% tahun depan.
Saat ini, Hensel Danvest Indonesia menawarkan produk-produk digital di bidang teknologi finansial dan perdagangan elektronik (e-commerce) seperti pulsa, token listrik, pembayaran tagihan, pemesanan tiket, dan voucher digital. Perusahaan dengan kode saham HDIT itu telah menjadi perusahaan pengembang ekosistem solusi teknologi finansial.
Sebagai salah satu perusahaan pemain terbesar di sektor fintek Indonesia, HDIT memiliki beberapa brand melalui jaringan anak usaha.
Brand perusahaan yaitu platform e-commerce yang ditujukkan bagi UMKM yang ingin memiliki toko online sendiri bernama EMPOSH. Produk lain adalah BiroPay yaitu layanan payment gateway dan switching pembayaran online yang menghubungkan UMKM dengan perusahaan teknologi finansial.
Saat ini, bisnis HDIT fokus pada perdagangan elektronik (e-commerce) dengan produk-produk digital seperti pulsa, token listrik, pembayaran tagihan, pemesanan tiket, voucher digital sudah memiliki lebih dari 200.000 agen pembayaran di seluruh Indonesia yang terdiri dari perusahaan swasta, distributor lokal, UMKM hingga perorangan.
Memiliki berbagai macam jenis usaha dan platform, Hensel Davest Indonesia berharap bisa menjadi perusahaan yang menawarkan solusi digital kepada masyarakat dengan berbagai layanan finansial dalam ekosistem yang terintegrasi.
“Meskipun terdampak pandemi yang melanda dari tahun 2020 hingga sekarang ini, tetapi perusahaan menilai pandemi tidak menjadi halangan untuk HDIT terus memanfaatkan peluang yang ada. Hensel Davest Indonesia melihat peluang besar untuk tumbuh pesat pada bidang usaha pembelian produk dan pembayaran secara digital,” jelasnya.
(dar)