Daya Beli Kendaraan Turun, Penjualan Ritel AS Merosot pada Juli

Rabu, 18 Agustus 2021 - 05:49 WIB
loading...
Daya Beli Kendaraan Turun, Penjualan Ritel AS Merosot pada Juli
Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Nilai penjualan ritel Amerika Serikat (AS) turun pada Juli 2021 sebagai akibat dari rendahnya daya beli kendaraan bermotor. Departemen Perdagangan AS mencatat, penjualan ritel merosot 1,1% bulan lalu, tetapi aktivitas jasa dinilai dapat menjadi tanggul untuk menjaga ekonomi tetap di jalur pertumbuhannya pada kuartal ketiga.

Sebagai pembanding, angka penjuala ritel bulan Juli tersebut lebih rendah dibandingkan Juni, di mana ritel meningkat 0,7% melebihi ekspektasi 0,6%. Turunnya permintaan disebabkan oleh produksi kendaraan yang terhambat akibat kurangnya bahan baku chip semikonduktor. Kelangkaan tersebut juga berdampak pada ketersediaan sejumlah peralatan kebutuhan rumah tangga seperti microwave dan kulkas.

"Meskipun ketika permintaan cukup kuat, penjualan kendaraan bermotor terus turun selama beberapa bulan terakhir menyusul kelangkaan bahan semikonduktor yang semakin mempersulit konsumen menemukan kendaraan yang mereka inginkan terlepas dari harga yang ditawarkan," kata Sam Bullard, ekonom senior di Wells Fargo, Charlotte, North Carolina, dilansir Reuters, Selasa (17/8/2021).



Penjualan ritel sebagian besar merupakan barang-barang kebutuhan pokok. Sementara untuk jasa yaitu kesehatan, pendidikan, perjalanan, dan akomodasi. Keduanya menjadi bagian penting dalam belanja konsumen.

Ekonom melihat ada rotasi pengeluaran konsumen dari barang ke jasa seperti industri perjalanan dan hiburan yang lebih meningkat, seiring dengan tingkat vaksinasi di AS yang telah mencapai lebih dari 50% populasi. Kendati demikian, laju infeksi yang didorong varian delta dinilai masih akan memperlambat pengeluaran itu.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) pada akhir Juli mendesak warganya yang telah divaksinasi dua dosis untuk tetap mematuhi pemakaian masker di tempat-tempat umum dan di daerah-daerah yang tinggi angka infeksinya.



"Perlu diingat bahwa (angka) penjualan ritel tidak mencapai sebagian besar (nilai) belanja jasa dan oleh karena itu dapat mengecilkan ketahanan belanja konsumen secara keseluruhan," tulis ekonom sekuritas di Bank of America.

Untuk diketahui nilai belanja konsumen telah menyumbang lebih dari dua pertiga kegiatan ekonomi Negeri Paman Sam. Kabar gembira ini membantu pertumbuhan negara sebesar 6,5% pada kuartal ke-II 2021. Federal Reserve Atlanta memperkirakan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) AS akan meningkat hingga 6,0% pada kuartal III/2021.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1006 seconds (0.1#10.140)