Bos The Fed: Ekonomi Tidak Akan Kembali ke Masa Pra-pandemi

Rabu, 18 Agustus 2021 - 15:10 WIB
loading...
Bos The Fed: Ekonomi Tidak Akan Kembali ke Masa Pra-pandemi
Perekonomian dunia berubah total akibat pandemi Covid-19 dan diperkirakan tak akan kembali seperti semula. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Pemimpin Federal Reserve (the Fed) ke-16 Jerome Hayden Powell mengatakan bahwa ekonomi Amerika Serikat (AS) dan dunia telah berubah secara permanen akibat pandemi Covid-19. Karena itu penting menurutnya bagi bank sentral untuk beradaptasi terhadap perubahan tersebut.

"Ekonomi kita tidak akan kembali di masa sebelum pandemi," kata Powell dalam siaran virtual Federal Reserve bersama para pendidik dan murid, dikutip dari Associated Press, Selasa (17/8/2021).



Powell menuturkan bahwa para pelaku usaha juga perlu mencermati perubahan ekonomi selama pandemi dan implikasinya terhadap kebijakan negara. Kendati dirinya belum jelas mengetahui dampak lanjutan dari varian Delta, Powell meyakini Negeri Paman Sam telah mengalami perubahan signifikan sejak pandemi merebak di negara itu pada Maret 2020.

Perubahan yang disebut Powell berkisar antara peningkatan jenis pekerjaan remote/jarak jauh, resto/kafe yang menawarkan sajian makanan untuk dibawa pulang, hingga agen real-estat yang menawarkan properti secara virtual.

Hal ini terjadi sejalan dengan banyaknya perusahaan besar yang menginvestasikan dananya untuk teknologi sebagai bagian dari adaptasi di era pandemi.

"Tampaknya hampir pasti bahwa akan ada lebih banyak pekerjaan jarak jauh di masa depan," kata Powell, sembari menambahkan, "Itu akan mengubah sifat dan cara menyelesaikan pekerjaan."

Terkait persoalan investasi sejumlah raksasa korporasi terhadap teknologi, Powell memandang akan ada lebih banyak pekerjaan di masa depan yang berkaitan dengan teknologi dan pemeliharaannya.

Namun, dirinya mengkhawatirkan ada potensi hilangnya pekerjaan di bidang industri yang mengharuskan kontak langsung. "Mungkin mereka (industri) akan pindah model tanpa kontak langsung," tuturnya.



Powell menganalisa tren penurunan pekerjaan yang mengandalkan "kontak-langsung" ini terjadi di sektor seperti pariwisata, transportasi, dan perhotelan di mana sebagian besar dilakukan oleh kaum perempuan dan kelompok kulit berwarna dengan upah yang rendah.

"Mungkin beberapa orang dari kalangan ini akan lebih sulit beradaptasi di dunia kerja jika tanpa pendidikan dan pelatihan lebih lanjut," ujarnya.

Dirinya menuturkan ada jutaan orang yang telah kehilangan pekerjaan dan perlu mendapatkan dukungan. "Ini adalah bagian dari usaha pemulihan kita yang jauh dari kata selesai," tuturnya.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2368 seconds (0.1#10.140)