Terparah Saat Lebaran 2021, Penumpang Garuda Indonesia Tergerus PPKM hingga 78,81%
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penumpang PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, mengalami penurunan hingga 78,81% di semester I-2021. Penurunan terjadi akibat kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) .
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra menyebut, penurunan paling signifikan terjadi pada periode Idul Fitri 2021. Saat itu, penumpang hanya tercatat 700 orang saja.
“Jumlah penumpang kita sekitar 870.000 dibandingkan 2020, dimana ada pandemi menurun 74,81 persen karena tahun sebelumnya jumlah penumpang sebanyak 3.326.644,” ujar Irfan, dalam public expose di Jakarta, Kamis (19/8/2021).
Selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat, maskapai penerbangan pelat merah itu hanya mengangkut penumpang per harinya sebanyak 2.000. Jumlah tersebut akumulasi dari seluruh rute penerbangan.
Okupansi tersebut tercatat menurun signifikan bila dibandingkan dengan kondisi normal. Dimana, jumlah penumpang per hari mencapai 12.000 orang. Kendati demikian, Irfan optimistis, bila Garuda Indonesia mampu mempertahankan bisnisnya di tengah ketidakpastian ekonomi nasional.
“Sebelum PPKM average penumpang kita di kisaran 12.000 sehari, selama PPKM kisaran penumpang kita di angka 2.000, itu jauh menurun,” kata dia.
Manajemen memastikan, akan tetap memberikan layanan konektivitas kepada masyarakat. Perseroan juga menjamin tak akan menurunkan kualitas dan keamanan penerbangan meskipun minim penumpang.
“Dalam kondisi apapun Garuda akan memberikan konektivitas ke berbagai daerah dan luar negeri, tentu saja kami tidak akan kompromi terhadap keamanan dan kenyamanan terbang,” tuturnya.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra menyebut, penurunan paling signifikan terjadi pada periode Idul Fitri 2021. Saat itu, penumpang hanya tercatat 700 orang saja.
“Jumlah penumpang kita sekitar 870.000 dibandingkan 2020, dimana ada pandemi menurun 74,81 persen karena tahun sebelumnya jumlah penumpang sebanyak 3.326.644,” ujar Irfan, dalam public expose di Jakarta, Kamis (19/8/2021).
Selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat, maskapai penerbangan pelat merah itu hanya mengangkut penumpang per harinya sebanyak 2.000. Jumlah tersebut akumulasi dari seluruh rute penerbangan.
Okupansi tersebut tercatat menurun signifikan bila dibandingkan dengan kondisi normal. Dimana, jumlah penumpang per hari mencapai 12.000 orang. Kendati demikian, Irfan optimistis, bila Garuda Indonesia mampu mempertahankan bisnisnya di tengah ketidakpastian ekonomi nasional.
“Sebelum PPKM average penumpang kita di kisaran 12.000 sehari, selama PPKM kisaran penumpang kita di angka 2.000, itu jauh menurun,” kata dia.
Manajemen memastikan, akan tetap memberikan layanan konektivitas kepada masyarakat. Perseroan juga menjamin tak akan menurunkan kualitas dan keamanan penerbangan meskipun minim penumpang.
“Dalam kondisi apapun Garuda akan memberikan konektivitas ke berbagai daerah dan luar negeri, tentu saja kami tidak akan kompromi terhadap keamanan dan kenyamanan terbang,” tuturnya.
(akr)