Garudafood Menangkap Sisi Positif Pandemi, Penjualan di Marketplace B2B Meningkat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Fenomena disrupsi teknologi yang telah berlangsung selama satu dekade terakhir telah mendorong berbagai industri untuk melakukan transformasi model bisnis. Tak terkecuali dengan PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk ( Garudafood atau Perseroan) yang saat itu telah melihat adanya potensi pergeseran perilaku masyarakat ke arah digital.
Menyikapi hal tersebut, maka sejak tahun 2018 Garudafood mulai melakukan strategi open collaboration dengan berbagai marketplace business to business (B2B). Baik dalam bentuk joint promo, jaminan ketersediaan pasokan hingga kemitraan distribusi yang didukung oleh kekuatan jalur distribusi Garudafood yang tersebar di seluruh Indonesia.
Namun ketika itu antusiasme konsumen di marketplace B2B belum menunjukkan tren yang menggembirakan. Lain halnya ketika pandemi Covid-19 mulai melanda Indonesia satu setengah tahun lalu di mana pemerintah mulai membatasi pertemuan secara fisik (social distancing) dan mobilitas masyarakat.
Hal ini membuat digital marketplace menjadi salah satu solusi yang cocok dalam situasi pandemi dan ikut berdampak pada peningkatan volume transaksi serta perluasan pengguna marketplace B2B. Perilaku mencari barang kulakan secara online perlahan mulai terbentuk.
“Kita harus bijak melihat segala sesuatu dari dua sisi mata koin. Di satu sisi, pandemi ini telah menimbulkan dampak domino yang cukup besar bagi sektor kesehatan maupun perekonomian Indonesia seperti perubahan perilaku masyarakat yang beralih ke transaksi digital. Namun di sisi lain, ada sisi positif yang bisa kita tangkap sebagai peluang bisnis. Segala sesuatu sekarang dituntut memiliki proses yang cepat, efektif, efisien dan dapat dilakukan tanpa bertatap muka langsung,” ujar Direktur Garudafood, Paulus Tedjosutikno di Jakarta, Kamis (19/8/2021).
Sambung Paulus menambahkan, Strategi marketplace ini juga menjadi new channel distribution baru yang terus dioptimalkan dalam menjangkau konsumen secara langsung. Selain itu, Ia juga berharap hal ini dapat memberikan kemudahan, kenyamanan dan keamanan bagi konsumen dalam berbelanja produk-produk Garudafood terlebih di kondisi pandemi saat ini.
Tren penjualan Garudafood dari tahun 2018 hingga saat ini pada platform marketplace B2B tumbuh hampir enam kali lipat. Selain mendukung pertumbuhan marketplace B2B dengan memberikan akses terhadap pasokan barang, Garudafood bersama Tokopedia membentuk kemitraan dengan merintis operasional perdana Mitra Tokopedia.
Garudafood bertindak sebagai partner logistik (4PL- Fourth Party Logistic) melalui platform B2B Mitra Tokopedia dengan 14 titik depo dan menjangkau lebih dari 130.000 mitra pengecer Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di pulau Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan maupun Lombok.
Melalui kerjasama ini, Garudafood mendorong secara aktif pemerataan distribusi produk serta memberikan kemudahan akses bagi toko atau warung untuk membeli produk-produk unggulan Garudafood. Selanjutnya Garudafood juga memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan terhadap kualitas produk yang dibeli oleh konsumen serta mengintegrasikan back end process mulai dari pasokan sampai pengiriman.
Menyikapi hal tersebut, maka sejak tahun 2018 Garudafood mulai melakukan strategi open collaboration dengan berbagai marketplace business to business (B2B). Baik dalam bentuk joint promo, jaminan ketersediaan pasokan hingga kemitraan distribusi yang didukung oleh kekuatan jalur distribusi Garudafood yang tersebar di seluruh Indonesia.
Namun ketika itu antusiasme konsumen di marketplace B2B belum menunjukkan tren yang menggembirakan. Lain halnya ketika pandemi Covid-19 mulai melanda Indonesia satu setengah tahun lalu di mana pemerintah mulai membatasi pertemuan secara fisik (social distancing) dan mobilitas masyarakat.
Hal ini membuat digital marketplace menjadi salah satu solusi yang cocok dalam situasi pandemi dan ikut berdampak pada peningkatan volume transaksi serta perluasan pengguna marketplace B2B. Perilaku mencari barang kulakan secara online perlahan mulai terbentuk.
“Kita harus bijak melihat segala sesuatu dari dua sisi mata koin. Di satu sisi, pandemi ini telah menimbulkan dampak domino yang cukup besar bagi sektor kesehatan maupun perekonomian Indonesia seperti perubahan perilaku masyarakat yang beralih ke transaksi digital. Namun di sisi lain, ada sisi positif yang bisa kita tangkap sebagai peluang bisnis. Segala sesuatu sekarang dituntut memiliki proses yang cepat, efektif, efisien dan dapat dilakukan tanpa bertatap muka langsung,” ujar Direktur Garudafood, Paulus Tedjosutikno di Jakarta, Kamis (19/8/2021).
Sambung Paulus menambahkan, Strategi marketplace ini juga menjadi new channel distribution baru yang terus dioptimalkan dalam menjangkau konsumen secara langsung. Selain itu, Ia juga berharap hal ini dapat memberikan kemudahan, kenyamanan dan keamanan bagi konsumen dalam berbelanja produk-produk Garudafood terlebih di kondisi pandemi saat ini.
Tren penjualan Garudafood dari tahun 2018 hingga saat ini pada platform marketplace B2B tumbuh hampir enam kali lipat. Selain mendukung pertumbuhan marketplace B2B dengan memberikan akses terhadap pasokan barang, Garudafood bersama Tokopedia membentuk kemitraan dengan merintis operasional perdana Mitra Tokopedia.
Garudafood bertindak sebagai partner logistik (4PL- Fourth Party Logistic) melalui platform B2B Mitra Tokopedia dengan 14 titik depo dan menjangkau lebih dari 130.000 mitra pengecer Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di pulau Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan maupun Lombok.
Melalui kerjasama ini, Garudafood mendorong secara aktif pemerataan distribusi produk serta memberikan kemudahan akses bagi toko atau warung untuk membeli produk-produk unggulan Garudafood. Selanjutnya Garudafood juga memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan terhadap kualitas produk yang dibeli oleh konsumen serta mengintegrasikan back end process mulai dari pasokan sampai pengiriman.