Prospek Bisnis Olahraga Mulai Menggeliat, Saatnya Artis Menggantikan Pejabat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga , menyebut, prospek bisnis olahraga dalam negeri semakin meyakinkan. Indikatornya, investasi swasta semakin meningkat.
"Di sepak bola seperti itu. Sekarang kan sudah banyak pengusaha masuk ke sepak bola, bahkan anak muda kita sekarang banyak masuk. Bahkan artis kita seperti Atta Halilintar dan Raffi Ahmad," ujar Arya dalam Webinar Okezone, Jumat (20/8/2021).
Prospek bisnis olahraga yang baik, kata dia, dengan sendirinya memudahkan pendanaan setiap badan atau organisasi yang bertanggung jawab atas pengelolaan olahraga. Misalnya, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
Menurut dia, sejauh ini pembiayaan olahraga di Indonesia masih mengandalkan dukungan dari negara, terutama BUMN. Sebab itu, secara struktural di organisasi keolahragaan, sejumlah pejabat negara juga ikut menjadi pengurus.
Mudahnya akses pendanaan, lanjut Arya, akan membuat pejabat negara secara perlahan mengundurkan diri atau tidak mengisi pos struktur organisasi. Sebab, selama ini alasan penempatan petinggi negara dalam manajemen sendiri untuk memperoleh akses pembiayaan.
"Pejabat-pejabat ke depan tak perlu lagi jadi pengurus sebenarnya. Pejabat-pejabat ini diminta karena punya jaringan yang sangat kuat di mana-mana, hubungan sangat baik. Tapi ke depan kita sebagai profesional sih saya yakin dukungan pendanaan semakin kuat sehingga para pejabat secara bertahap mundur ke belakang," ungkap dia.
"Di sepak bola seperti itu. Sekarang kan sudah banyak pengusaha masuk ke sepak bola, bahkan anak muda kita sekarang banyak masuk. Bahkan artis kita seperti Atta Halilintar dan Raffi Ahmad," ujar Arya dalam Webinar Okezone, Jumat (20/8/2021).
Prospek bisnis olahraga yang baik, kata dia, dengan sendirinya memudahkan pendanaan setiap badan atau organisasi yang bertanggung jawab atas pengelolaan olahraga. Misalnya, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
Menurut dia, sejauh ini pembiayaan olahraga di Indonesia masih mengandalkan dukungan dari negara, terutama BUMN. Sebab itu, secara struktural di organisasi keolahragaan, sejumlah pejabat negara juga ikut menjadi pengurus.
Mudahnya akses pendanaan, lanjut Arya, akan membuat pejabat negara secara perlahan mengundurkan diri atau tidak mengisi pos struktur organisasi. Sebab, selama ini alasan penempatan petinggi negara dalam manajemen sendiri untuk memperoleh akses pembiayaan.
"Pejabat-pejabat ke depan tak perlu lagi jadi pengurus sebenarnya. Pejabat-pejabat ini diminta karena punya jaringan yang sangat kuat di mana-mana, hubungan sangat baik. Tapi ke depan kita sebagai profesional sih saya yakin dukungan pendanaan semakin kuat sehingga para pejabat secara bertahap mundur ke belakang," ungkap dia.
(uka)