Cerita Petani Porang di Jabar, Raup Ratusan Juta Berkat Pembiayaan bank bjb
loading...
A
A
A
Menurut dia, walaupun skema pembiayaan melalui kemitraan dengan offtaker, namun nantinya kredit akan dicairkan kepada setiap petani, yakni mereka yang lolos penyaringan offtaker. Selain itu, bank bjb akan memberikan kredit hanya kepada petani yang lolos Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Skema pembiayaan ini berdasarkan pola kemitraan yang selama ini kita bangun. Kuncinya ada di offtaker. Mereka yang nantinya menjadi penjamin atau avalist. Corporate guarantee kita keluarkan kepada offtaker. Untuk kredit porang, offtaker-nya PT Sanindo Porang Berkah,” ujarnya.
Kendati KUR dicairkan kepada petani, mereka tidak dapat mengambil uang. Modal yang diberikan itu dipindahbukukan ke rekening offtaker. Nantinya, setiap petani bisa mengambil modal untuk kebutuhan produksi mulai dari pembukaan dan pengolahan lahan, penanaman bibit, pemupukan, hingga panen.
“Offtaker wajib menyalurkan modal yang dibutuhkan para petani. Mulai dari benih, pupuk, hingga pendampingan di lapangan. Skema ini dilakukan agar petani tidak menyalahgunakan kredit yang dikucurkan. Berdasarkan pengalaman, pola kemitraan ini efektif,” ujarnya.
Selain itu, off taker wajib memberikan pendampingan kepada petani. Untuk itu, off taker harus memiliki tim agronomis yang bertugas melihat perkembangan di lapangan.
Menurut Pemimpin Divisi Kredit UMKM bank bjb Denny Mulyadi, hubungan offtaker dan petani saling membutuhkan. Pada masa panen, offtaker wajib membeli produk yang dihasilkan petani. Petani pun diharuskan menjual komoditasnya ke offtaker. Sebagai jaminan pasar hasil panen, antara petani dan offtaker sebelumnya terikat perjanjian mengenai harga bawah dan harga atas komoditas.
Khusus pengembalian kredit, Denny mengaku pihaknya menentukan berdasarkan siklus tanaman. Namun, dengan estimasi yang berkaitan dengan iklim, cuaca, masa panen, dan masa penjualan, jangka waktu pengembalian kredit itu ditentukan selama 24 bulan.
Denny optimistis, pengembalian kredit berjalan lancar. Tahun lalu, KUR dari kementerian yang dicairkan bank bjb sebesar Rp700 miliar. Alhamdulillah, dengan pola kemitraan, NPL-nya 0 persen. “Kita menjaga flow-nya. Dengan pola kemitraan, setiap petani, offtaker, dan bank bjb bisa maju berkembang bersama-sama,” ucapnya. CM
“Skema pembiayaan ini berdasarkan pola kemitraan yang selama ini kita bangun. Kuncinya ada di offtaker. Mereka yang nantinya menjadi penjamin atau avalist. Corporate guarantee kita keluarkan kepada offtaker. Untuk kredit porang, offtaker-nya PT Sanindo Porang Berkah,” ujarnya.
Kendati KUR dicairkan kepada petani, mereka tidak dapat mengambil uang. Modal yang diberikan itu dipindahbukukan ke rekening offtaker. Nantinya, setiap petani bisa mengambil modal untuk kebutuhan produksi mulai dari pembukaan dan pengolahan lahan, penanaman bibit, pemupukan, hingga panen.
“Offtaker wajib menyalurkan modal yang dibutuhkan para petani. Mulai dari benih, pupuk, hingga pendampingan di lapangan. Skema ini dilakukan agar petani tidak menyalahgunakan kredit yang dikucurkan. Berdasarkan pengalaman, pola kemitraan ini efektif,” ujarnya.
Selain itu, off taker wajib memberikan pendampingan kepada petani. Untuk itu, off taker harus memiliki tim agronomis yang bertugas melihat perkembangan di lapangan.
Menurut Pemimpin Divisi Kredit UMKM bank bjb Denny Mulyadi, hubungan offtaker dan petani saling membutuhkan. Pada masa panen, offtaker wajib membeli produk yang dihasilkan petani. Petani pun diharuskan menjual komoditasnya ke offtaker. Sebagai jaminan pasar hasil panen, antara petani dan offtaker sebelumnya terikat perjanjian mengenai harga bawah dan harga atas komoditas.
Khusus pengembalian kredit, Denny mengaku pihaknya menentukan berdasarkan siklus tanaman. Namun, dengan estimasi yang berkaitan dengan iklim, cuaca, masa panen, dan masa penjualan, jangka waktu pengembalian kredit itu ditentukan selama 24 bulan.
Denny optimistis, pengembalian kredit berjalan lancar. Tahun lalu, KUR dari kementerian yang dicairkan bank bjb sebesar Rp700 miliar. Alhamdulillah, dengan pola kemitraan, NPL-nya 0 persen. “Kita menjaga flow-nya. Dengan pola kemitraan, setiap petani, offtaker, dan bank bjb bisa maju berkembang bersama-sama,” ucapnya. CM
(atk)