Ini Penyebab Aplikasi Halodoc Kebanjiran 20 Juta Pasien Online
loading...
A
A
A
JAKARTA - Co-Founder dan Chier Business Officer Halodoc , Doddy Lukito, menyebut terjadi peningkatan hingga 20 juta pengguna aktif bulanan pada aplikasinya saat pandemi Covid 19 menjangkit masyarakat. Menurutnya, hal tersebut disebabkan kurangnya pemerataan fasilitas kesehatan yang ada di daerah-daerah sehingga masyarakat mencari alternatif konsultasi kesehatan melalui online.
"Jadi salah satu masalah adalah keterbatasan jumlah dokter di Indonesia. Hanya ada 4 dokter per 10 ribu populasi, kemudian juga geografis negara kita yang kepulauan sehingga para dokter biasanya juga banyak yang ada di kota-kota besar saja," ujarnya pada Market Review IDXChanel, Jumat (27/8/2021).
Doddy menjelaskan bahwa aplikasi Halodoc mengalami peningkatan khususnya untuk layanan telemedicine untuk masyarakat yang ingin berkonsultasi kesehatan. Kemudian toko kesehatan yang juga memberikan layanan untuk pengantaran obat hingga ke rumah, terlebih dalam pembatasan mobilitas masyarakat, juga meningkat.
Doddy menambahkan pada saat awal pandemi tahun lalu di kuartal II 2020, dia melihat layanan konsultasi dokter tumbuh sangat sangat signifikan. Di tahun ini, khusunya di kuartal II 2021, layanan 'Buat Janji Dokter', menunjukkan pertumbuhan yang cukup positif saat gelombang II pandemi melanda Indonesia.
"Pandemi ini membuktikan bahwa dengan teknologi memang benar bisa menyelesaikan masalah akses kesehatan," tuturnya.
"Jadi salah satu masalah adalah keterbatasan jumlah dokter di Indonesia. Hanya ada 4 dokter per 10 ribu populasi, kemudian juga geografis negara kita yang kepulauan sehingga para dokter biasanya juga banyak yang ada di kota-kota besar saja," ujarnya pada Market Review IDXChanel, Jumat (27/8/2021).
Doddy menjelaskan bahwa aplikasi Halodoc mengalami peningkatan khususnya untuk layanan telemedicine untuk masyarakat yang ingin berkonsultasi kesehatan. Kemudian toko kesehatan yang juga memberikan layanan untuk pengantaran obat hingga ke rumah, terlebih dalam pembatasan mobilitas masyarakat, juga meningkat.
Doddy menambahkan pada saat awal pandemi tahun lalu di kuartal II 2020, dia melihat layanan konsultasi dokter tumbuh sangat sangat signifikan. Di tahun ini, khusunya di kuartal II 2021, layanan 'Buat Janji Dokter', menunjukkan pertumbuhan yang cukup positif saat gelombang II pandemi melanda Indonesia.
"Pandemi ini membuktikan bahwa dengan teknologi memang benar bisa menyelesaikan masalah akses kesehatan," tuturnya.
(uka)