Bertahan di Tengah Pandemi, Pengusaha Dituntut Kreatif untuk Survive
loading...
A
A
A
Tantangan yang dihadapi saat kedai kopinya tidak lagi melayani dine in ialah sulitnya melihat trek keseharian karena setiap harinya berbeda. Saat masih bisa dine in, Rifky bisa tahu kenaikan dan penurunan penjualan harian. Kapan waktu kedai ramai dan kenal pelanggan yang setiap harinya datang karena beraktivitas di sekitar Tebet. (Baca juga: Pantai Sepi, Emak-Emak di Garut Ngamuk Buka Barikade Jalan)
“Dalam penjualan online tidak ada customer loyal. Sulit mengetahui siapa pelanggan loyal. Tidak dapat diprediksi kapan penjualan meningkat. Bisa hari ini banyak orderan, kemudian besok sangat sepi,” tandasnya.
Salah satu ikhtiar lagi untuk terus meningkatkan penjualan ialah ikut kampanye yang dibuat aplikasi ojek online. Seperti halnya GoFood yang memiliki gerakan Menu Traktir Driver . Selawaktu Coffee pun menjadi partisipan. Mereka menyediakan minuman seharga Rp15.000 yang nanti diberikan untuk driver.
Bagi Rifkyini sebagai ajang untuk berbagi kepada mitra yang selama ini membantu mengantarkan pesanan konsumen. “Selain itu menurut saya ini sebagai stimulan juga untuk bisnis ini. Berbuat kebaikan untuk mendapatkan kebaikan juga,” ungkapnya. (Ananda Nararya)
“Dalam penjualan online tidak ada customer loyal. Sulit mengetahui siapa pelanggan loyal. Tidak dapat diprediksi kapan penjualan meningkat. Bisa hari ini banyak orderan, kemudian besok sangat sepi,” tandasnya.
Salah satu ikhtiar lagi untuk terus meningkatkan penjualan ialah ikut kampanye yang dibuat aplikasi ojek online. Seperti halnya GoFood yang memiliki gerakan Menu Traktir Driver . Selawaktu Coffee pun menjadi partisipan. Mereka menyediakan minuman seharga Rp15.000 yang nanti diberikan untuk driver.
Bagi Rifkyini sebagai ajang untuk berbagi kepada mitra yang selama ini membantu mengantarkan pesanan konsumen. “Selain itu menurut saya ini sebagai stimulan juga untuk bisnis ini. Berbuat kebaikan untuk mendapatkan kebaikan juga,” ungkapnya. (Ananda Nararya)
(ysw)