Investor Harus Tetap Berhati-hati dalam Membeli Saham Unicorn

Rabu, 01 September 2021 - 20:05 WIB
loading...
Investor Harus Tetap...
Berbeda dengan perusahaan konvensional yang tercatat di Bursa Saham. Investor ritel, harus tetap memperdalam literasi dan edukasi terkait dengan pasar modal sebelum berinvestasi di saham-saham unicorn tersebut. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Hadirnya perusahaan teknologi digital dengan valuasi lebih dari USD1 miliar atau unicorn menjadi peluang tersendiri bagi investor pasar modal untuk berinvestasi di saham-saham unicorn . Apalagi, fenomena penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) perusahaan unicorn diprediksi akan berkembang ke depannya.



Kendati demikian, dengan karakteristik yang berbeda dengan perusahaan konvensional yang sebelumnya sudah tercatat di Bursa. Investor saham, khususnya investor ritel, harus tetap memperdalam literasi dan edukasi terkait dengan pasar modal sebelum berinvestasi di saham-saham unicorn tersebut.

“Kita harus berhati-hati sebelum membeli saham unicorn. Kalau sudah memutuskan masuk ke saham IPO, apalagi unicorn, potensinya fluktuasi. Tidak hanya saham unicorn, tapi yang lain juga. Kita harus menyiapkan budget sesuai dengan konsekuensi,” ujar CEO Coffeemeetstock, Theo Derick, saat dihubungi.

Menurut Theo, perusahaan unicorn memiliki pendekatan yang berbeda dari perusahaan-perusahaan lain yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ia menambahkan, perusahaan teknologi digital melihat prospek dan pertumbuhan di masa depan.

“Jadi, perusahaan-perusahaan ini terjun IPO dengan visioner yang bener-bener jauh ke depan. Bukan dengan laporan keuangan yang memang sudah jelas ada cash dan profitnya. Sebab, perusahaan teknologi itu rata-rata pasti masih merugi,” ucapnya.

Theo mengungkapkan, sebelum membeli saham perusahaan unicorn, investor ritel tetap bisa melihat prospektus perusahaan di website BEI. Selain itu, dikatakan Theo, secara taktikal investor ritel bisa melakukan penyesuaian budget sekitar 10-20% dari dana investasi untuk belajar dan melihat perkembangan dan mendukung perusahaan teknologi digital di Indonesia.

“Nah, kemudian setelah kita sudah masuk yang 10-20 persen, terus kita lihat performanya setahun. Nanti laporan keuangannya kan sudah kelihatan, kita bisa menilai lagi perusahaan ini ke depannya bagaimana, pengelolaan uang hasil IPO-nya bagaimana, baru kita bisa memutuskan akan menambah dana investasi kita atau tidak,” jelasnya.



Selain itu Theo juga mengingatkan, bahwa investasi di perusahaan teknologi pendekatannya melalui prospek masa depan, sehingga investasi di saham unicorn ini merupakan investasi jangka panjang. Lebih jauh lagi, ia mengatakan bahwa investor ritel dapat melihat perusahaan unicorn melalui ekosistem perusahaannya.

“Kalau teknologi biasanya kita lihat ke industri dan ekosistem. Semakin ready ekosistemnya, maka semakin prospek perusahaan unicorn. Kita tidak bisa hanya melihat laporan keuangan, tapi kita lihat ekosistemnya. Semakin perusahaan ekosistemnya ready dan punya pondasi yang kuat, maka dapat menjadi investasi jangka panjang,” pungkasnya.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Misbakhun Ajak Pelaku...
Misbakhun Ajak Pelaku Pasar Modal Tetap Optimistis soal Ekonomi RI
MNC Asset dan TICMI...
MNC Asset dan TICMI Teken MoU Dukung Pengembangan Pasar Modal Indonesia
Kampus Saham Edukasi...
Kampus Saham Edukasi Pasar Modal Lewat Acara Buka Puasa Bersama
Dihadiri Ratusan Investor,...
Dihadiri Ratusan Investor, MNC Sekuritas Sukses Gelar Investor Gathering 2025
Medela Potentia Bersiap...
Medela Potentia Bersiap IPO, Ini Tiga Nakhoda di Balik Visi Perusahaan
Efisiensi Trading, Eksekusi...
Efisiensi Trading, Eksekusi Market Secara Otomatis dengan Smart Order Valbury
Ikuti Promo ”Sweeten...
Ikuti Promo Sweeten Your Valentine with Avrist Asset Management, Raih Cashback Rp100.000 di MotionTrade
Prediksi Pasar Modal,...
Prediksi Pasar Modal, Saksikan Youtube Live MNC Sekuritas 'Menggali Cuan di Tahun Ular Kayu' Hari Ini!
MNC Sekuritas Sambut...
MNC Sekuritas Sambut Kunjungan Mahasiswa dari Galeri Investasi BEI Universitas Mercu Buana
Rekomendasi
Netanyahu Melobi AS...
Netanyahu Melobi AS agar Tidak Jual Jet Tempur F-35 ke Turki
6 Fakta Menarik Film...
6 Fakta Menarik Film Jumbo, Animasi Karya Anak Bangsa yang Tembus 1,3 Juta Penonton
PWNU DKI Ingatkan Peran...
PWNU DKI Ingatkan Peran BPH dalam Mengelola Haji 2025
Berita Terkini
China Mengutuk Tarif...
China Mengutuk Tarif Baru Trump 54%, Sebut Bentuk Intimidasi Ekonomi
35 menit yang lalu
Ancaman PHK Masih Menghantui...
Ancaman PHK Masih Menghantui RI, Menaker Sebut PR Kita Semua
1 jam yang lalu
Laporan Penerimaan Pajak...
Laporan Penerimaan Pajak Molor, Sri Mulyani Ungkap Kondisi Terbaru APBN per Maret 2025
2 jam yang lalu
Pasar Batu Bara Masih...
Pasar Batu Bara Masih Oke, Anak Usaha SGER Teken Kontrak Penjualan Rp596,2 Miliar
4 jam yang lalu
Nilai Tukar Rupiah Menuju...
Nilai Tukar Rupiah Menuju Rp17.000, Intip Dampak dan Mitigasinya
4 jam yang lalu
IHSG Ambruk Dihantam...
IHSG Ambruk Dihantam Tarif Trump, Ekonom: Sinyal Bahaya, Tak Bisa Diabaikan
4 jam yang lalu
Infografis
China Luncurkan AI Baru...
China Luncurkan AI Baru Manus, Pintar Analisis Pasar Saham
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved