IPO Unicorn Bisa Dongkrak Nilai Kapitalisasi Pasar Modal Indonesia Sebesar Rp553,9 Triliun

Jum'at, 30 Juli 2021 - 02:20 WIB
loading...
IPO Unicorn Bisa Dongkrak Nilai Kapitalisasi Pasar Modal Indonesia Sebesar Rp553,9 Triliun
IPO Unicorn akan bermanfaat bagi pendalaman pasar modal Indonesia. Salah satu potensi manfaat yang akan didapatkan jika unicorn melantai di bursa adalah peningkatan kapitalisasi pasar (market cap). Foto/Dok
A A A
JAKARTA - IPO Unicorn ini diyakini akan bermanfaat bagi pendalaman pasar modal Indonesia. Salah satu potensi manfaat yang akan didapatkan jika unicorn melantai di bursa adalah peningkatan kapitalisasi pasar (market cap) pasar modal Indonesia.

“Potensi peningkatan nilai kapitalisasi pasar modal Indonesia sebesar Rp553,9 triliun atau sebesar 7,69% dengan tercatatnya 6 perusahaan unicorn di Indonesia,” ujar Kepala Divisi Pengembangan Start-up dan SME BEI, Aditya Nugraha
dalam acara Edukasi Wartawan Pasar Modal secara virtual.



Seperti diketahui Bursa Efek Indonesia (BEI) terus melakukan persiapan guna mengakomodasi perusahaan-perusahaan rintisan (startup) dengan valuasi lebih dari USD1 Miliar (unicorn) untuk segera melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) di bursa.

Aditya menuturkan, keberhasilan unicorn IPO di pasar modal Indonesia akan meningkatkan kredibilitas pasar modal Indonesia dan meningkatkan hasrat calon unicorn lainnya untuk IPO dan tercatat di BEI.

“Terdapat sekitar 37 perusahaan yang berkategori centaur (startup dengan valuasi USD100 juta-USD1 miliar) juga berpotensi ke depan untuk IPO dengan nilai fundraised dan nilai kapitalisasi pasar yang besar,” ungkapnya.

Selain itu, Aditya menerangkan, bahwa jumlah pengguna yang besar dari masing-masing perusahaan teknologi di Indonesia memunculkan potensi pertumbuhan investor di pasar modal Indonesia melalui konversi pengguna menjadi investor perusahaan tersebut.

"Jadi, number of new investor, potensinya sangat besar. Ini menjadi salah satu aspek yang kita harapkan akan meningkat ketika unicorn IPO atau listing di BEI,” ucapnya.

Kemudian, dikatakan Aditya, adanya capital inflow, yaitu penambahan perusahaan tercatat dari industri teknologi meningkatkan potensi Indonesia sebagai satu tujuan investasi bagi investor global. “Komposisi dari sektor teknologi di portofolio investor diperkirakan akan semakin meningkat di tahun-tahun mendatang,” imbuhnya.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1261 seconds (0.1#10.140)