Terpangkas USD4,3, ICP Agustus Turun ke Level USD67,80 per Barel

Jum'at, 03 September 2021 - 10:33 WIB
loading...
Terpangkas USD4,3, ICP Agustus Turun ke Level USD67,80 per Barel
Tim Harga Minyak Mentah Indonesia mencatatkan penurunan harga minyak INdonesia (ICP) pada bulan Agustus dibandingkan Juli 2021. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Rata-rata harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ ICP ) pada bulan Agustus 2021 terpangkas USD4,37 per barel dari USD72,17 per barel bulan Juli lalu ke USD67,80 per barel.

Penurunan ini salah satunya dipicu oleh proyeksi OPEC bahwa produksi minyak tahun ini akan naik sebesar 24.000 barel per hari (bph) menjadi 64 juta bph.



"Pasokan minyak diproyeksi naik baik dari OPEC maupun Internasional Energy Agency (IEA). Faktor ini cukup punya pengaruh kuat dalam pergerakan ICP bulan Agustus," jelas Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi di Jakarta, Jumat (3/9/2021).

Laporan IEA mencatat adanya peningkatan pasokan minyak dunia sebesar 1,7 juta bph di bulan Juli 2021 menjadi 96,7 juta bph. Pasokan minyak ini diperkirakan bakal terus meningkat dalam beberapa bulan ke depan.

Faktor penekan lainnya adalah penurunan tingkat pertumbuhan perekonomian di Amerika Serikat sebesar -0,3% dibanding perkiraan bulan sebelumnya menjadi 6,1%. Selain itu, berdasarkan laporan EIA terjadi tren peningkatan stok distilat di AS sebesar 600.000 barel dibanding bulan sebelumnya, menjadi 138,5 juta barel.

Tim Harga Minyak Mentah Indonesia secara detail menyoroti geopolitik di kawasan Asia Pasifik sebagai penyebab penurunan ICP. Dua penyebab utama menurut Tim Harga Minyak Mentah Indonesia adalah:

a. Penurunan permintaan India sebesar 200.000 bph atau 5% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Ini merupakan level terendah dalam 8 bulan terakhir yang disebabkan oleh perbaikan berkala kilang dan dampak penyebaran covid varian delta.

b. Jepang sebesar 480.000 bph dibanding bulan sebelumnya, disebabkan oleh pembatasan mobilitas penduduk untuk mengantisipasi penyebaran virus corona varian delta.



Penyebab lainnya adalah penurunan pertumbuhan ekonomi China menjadi sebesar 7,9% pada kuartal II tahun 2021, lebih rendah dibandingkan kuartal I tahun 2021 sebesar 18,3%. Sedangkan proyeksi tahun 2022 terdapat penurunan pertumbuhan ekonomi sebesar -0,3% menjadi 6%.

Selengkapnya, perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan Agustus 2021 dibandingkan bulan Juli 2021 mengalami penurunan menjadi sebagai berikut :

- Dated Brent turun sebesar USD4,22 per barel dari USD75,03 per barel menjadi USD70,81 per barel.
- WTI (Nymex) turun sebesar USD4,72/per barel dari USD72,43 per barel menjadi USD67,71 per barel.
- Basket OPEC turun sebesar USD3,25 per barel dari USD73,53 per barel menjadi USD70,28 per barel.
- Brent (ICE) turun sebesar USD3,78 per barel dari USD74,29 per barel menjadi USD70,51 per barel.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1363 seconds (0.1#10.140)