BRGM Gencarkan Revitalisasi Ekonomi Pemberdayaan Masyarakat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) terus menggancarkan program revitalisasi ekonomi dengan pemberdayaan masyarakat.
Salah satu upaya yang dilakukan BRGM yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga alam, dengan tidak lagi membuka lahan melalui cara membakar serta melakukan illegal logging atau penebangan hutan secara liar.
Seperti diketahui, Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Desa Sungai Aur pada tahun 2019 sempat menyebabkan kabut asap yang cukup pekat di wilayah Muaro Jambi. Kebakaran tersebut juga menyebabkan lahan perkebunan warga terbakar, aktivitas sekolah diliburkan, hingga paparan asap yang berdampak pada kesehatan.
Untuk mencegah kebakaran kembali terjadi, terutama ditengah pandemi Covid-19, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove gencar membangun 75 sumur bor di Desa Sungai Aur, Kecamatan Kumpeh, Muaro Jambi.
Pembangunan sendiri terbagi dalam dua Program Kerja Masyarakat (Pokmas), yaitu Pokmas Lestari sebanyak 40 unit sumur bor dan Pokmas Alam Lestari sebanyak 35 unit sumur bor.
Ketua Pokmas Lestari, Sohar mengatakan bahwa timnya yang terdiri dari 20 orang baru saja menyelesaikan pembangunan sumur bor tahap pertama.
“Tahap pertama sudah selesai sekitar bulan Juli sebanyak 20 unit, sekarang kita menunggu tahap kedua, karena targetnya kan total 40 unit,” kata Sohar dalam rilisnya di Jakarta, Sabtu (4/9/2021).
Selain itu, Ketua Pokmas Alam Lestari, Amiruddin membeberkan jika timnya yang berjumlah 16 orang juga telah menyelesaikan pembangunan tahap pertama sebanyak 17 unit sumur bor.
“Tahap keduanya 18 titik lagi, masih menunggu tahap kedua untuk segera membeli materialnya dan menyelesaikan pembangunan sumur bor,” ungkap Amiruddin.
Sementara Kepala Desa Sungai Aur, Suwandi mengaku pembangunan sumur bor di daerahnya sangat memberikan dampak positif, terutama dalam pencegahan kebakaran lahan gambut.
Salah satu upaya yang dilakukan BRGM yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga alam, dengan tidak lagi membuka lahan melalui cara membakar serta melakukan illegal logging atau penebangan hutan secara liar.
Seperti diketahui, Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Desa Sungai Aur pada tahun 2019 sempat menyebabkan kabut asap yang cukup pekat di wilayah Muaro Jambi. Kebakaran tersebut juga menyebabkan lahan perkebunan warga terbakar, aktivitas sekolah diliburkan, hingga paparan asap yang berdampak pada kesehatan.
Untuk mencegah kebakaran kembali terjadi, terutama ditengah pandemi Covid-19, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove gencar membangun 75 sumur bor di Desa Sungai Aur, Kecamatan Kumpeh, Muaro Jambi.
Pembangunan sendiri terbagi dalam dua Program Kerja Masyarakat (Pokmas), yaitu Pokmas Lestari sebanyak 40 unit sumur bor dan Pokmas Alam Lestari sebanyak 35 unit sumur bor.
Ketua Pokmas Lestari, Sohar mengatakan bahwa timnya yang terdiri dari 20 orang baru saja menyelesaikan pembangunan sumur bor tahap pertama.
“Tahap pertama sudah selesai sekitar bulan Juli sebanyak 20 unit, sekarang kita menunggu tahap kedua, karena targetnya kan total 40 unit,” kata Sohar dalam rilisnya di Jakarta, Sabtu (4/9/2021).
Selain itu, Ketua Pokmas Alam Lestari, Amiruddin membeberkan jika timnya yang berjumlah 16 orang juga telah menyelesaikan pembangunan tahap pertama sebanyak 17 unit sumur bor.
“Tahap keduanya 18 titik lagi, masih menunggu tahap kedua untuk segera membeli materialnya dan menyelesaikan pembangunan sumur bor,” ungkap Amiruddin.
Sementara Kepala Desa Sungai Aur, Suwandi mengaku pembangunan sumur bor di daerahnya sangat memberikan dampak positif, terutama dalam pencegahan kebakaran lahan gambut.