Melantai di Bursa, Saham SBMA Dijual Rp180 per Lembar
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk akan resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini. Sebelumnya, Perseroan telah melaksanakan proses penawaran umum saham perdana kepada publik pada periode 2-6 September 2021.
Pada penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO), emiten berkode SBMA ini mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribe hingga 23 kali porsi pooling.
Direktur Utama PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk, Rini Dwiyanti menyebut bahwa SBMA dapat meraih oversubscribe permintaan hingga 23X porsi pooling ini merupakan pencapaian yang luar biasa dan menunjukkan tingginya minat dari pihak investor untuk memperoleh saham SBMA.
"Perusahaan akan melepas sebanyak 278.400.000 saham dengan harga penawaran sebesar Rp180 per lembarnya. Bertindak sebagai penjamin efek adalah PT KGI Sekuritas Indonesia," kata Rini di Jakarta, Rabu (8/9/2021).
Selain itu perseroan juga akan menerbitkan Waran Seri I sebanyak 46.400.000 lembar yang diberikan secara cuma-cuma kepada investor sebagai bentuk insentif. Sehingga, setiap pemegang enam saham baru hasil IPO maka dia berhak mendapatkan satu Waran Seri I dimana setiap satu Waran Seri I memungkinkan pemegang saham membeli satu saham perusahaan yang dikeluarkan dalam portepel.
Perusahaan yang bergerak di bidang industri kimia anorganik gas industri ini berencana akan memanfaatkan dana yang diperoleh dari IPO untuk mendukung pengembangan usahanya.
Sekitar 49,01 persen dana yang didapatkan akan digunakan untuk pengadaan lahan untuk perluasan pabrik. Kemudian, 37% bakal digunakan untuk peningkatan kapasitas produksi seiring dengan permintaan pasar yang besar, sedangkan 13,99% untuk modal usaha.
Dengan dana IPO yang dikantongi, diyakini ke depan kinerja perusahaan akan semakin moncer. Rencananya, pengembangan usaha akan terus dilakukan dengan menambah kapasitas produksi.
Saat ini kapasitas produksi mencapai 2 juta liter per tahun dan akan dinaikkan hingga menjadi 10 juta liter per tahun. Untuk itu akan dilakukan penambahan 3 unit lorry tank, 50 tabung vgl oxygen dan investasi 5.000 tabung.
Pada penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO), emiten berkode SBMA ini mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribe hingga 23 kali porsi pooling.
Direktur Utama PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk, Rini Dwiyanti menyebut bahwa SBMA dapat meraih oversubscribe permintaan hingga 23X porsi pooling ini merupakan pencapaian yang luar biasa dan menunjukkan tingginya minat dari pihak investor untuk memperoleh saham SBMA.
"Perusahaan akan melepas sebanyak 278.400.000 saham dengan harga penawaran sebesar Rp180 per lembarnya. Bertindak sebagai penjamin efek adalah PT KGI Sekuritas Indonesia," kata Rini di Jakarta, Rabu (8/9/2021).
Selain itu perseroan juga akan menerbitkan Waran Seri I sebanyak 46.400.000 lembar yang diberikan secara cuma-cuma kepada investor sebagai bentuk insentif. Sehingga, setiap pemegang enam saham baru hasil IPO maka dia berhak mendapatkan satu Waran Seri I dimana setiap satu Waran Seri I memungkinkan pemegang saham membeli satu saham perusahaan yang dikeluarkan dalam portepel.
Perusahaan yang bergerak di bidang industri kimia anorganik gas industri ini berencana akan memanfaatkan dana yang diperoleh dari IPO untuk mendukung pengembangan usahanya.
Sekitar 49,01 persen dana yang didapatkan akan digunakan untuk pengadaan lahan untuk perluasan pabrik. Kemudian, 37% bakal digunakan untuk peningkatan kapasitas produksi seiring dengan permintaan pasar yang besar, sedangkan 13,99% untuk modal usaha.
Dengan dana IPO yang dikantongi, diyakini ke depan kinerja perusahaan akan semakin moncer. Rencananya, pengembangan usaha akan terus dilakukan dengan menambah kapasitas produksi.
Saat ini kapasitas produksi mencapai 2 juta liter per tahun dan akan dinaikkan hingga menjadi 10 juta liter per tahun. Untuk itu akan dilakukan penambahan 3 unit lorry tank, 50 tabung vgl oxygen dan investasi 5.000 tabung.
(ind)