Bisa Raup Rp40 Juta dalam 3 Bulan, Milenial Diajak Budidaya Udang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Untungnya bisa mencapai Rp40 juta hanya dalam waktu 3 bulan, para milenial diajak untuk terjun ke bisnis budidaya udang . Hal ini dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) lewat program Milenial Shrimp Farming (MSF).
Mengusung konsep yang inovatif berbasis industri 4.0, KKP melibatkan para generasi muda. Memasuki era disrupsi teknologi informasi, inovasi akuakultur terutama udang, dituntut untuk lebih menciptakan efisiensi dan nilai tambah yang lebih besar.
Koordinator teknis MSF Iwan Sumantri menuturkan, dari segi keekonomian tentunya yang kami kembangkan ini cukup ekonomis. "Artinya kami sudah membuktikan bahwa satu kolam ukuran 314 meter dengan kepadatan minimal 250 ekor per meter itu bisa menghidupi 1 keluarga dengan cukup," kata Iwan dikutip dari akun YouTube resmi KKP di Jakarta, Minggu (12/9/2021).
Iwan menambahkan keuntungan yang bisa didapat satu kolam itu bisa Rp 30-40 juta dalam waktu 90-110 hari alias 3 bulan.
"(Dengan pendapatan itu) artinya sudah diatas UMR apabila seorang sarjana perikanan langsung terjun ke tambak dengan teknologi seperti ini artinya tidak perlu ragu-ragu lagi untuk bagaimana bisa mendapatkan yang layak karena dengan teknologi milenial ini insya Allah pendapatan itu akan didapat tidak begitu sulit," paparnya.
Untuk bagaimana cara teknologi ini bisa diadopsi masyarakat secara luas itu adalah salah satu tugas MSF di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara sebagai UPT payau yang paling besar di Indonesia.
"Jadi untuk tahap pertama ini, kami Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara merekrut fresh graduate sarjana perikanan dan universitas terbaik seluruh Indonesia yang kita didik selama hampir 1 tahun kita jadikan mereka pelaku usaha udang di sini. Kami punya 29 kolam yang dikelola oleh mereka," katanya.
Para sarjana perikanan nantinya dampingi secara terus menerus untuk bisa bagaimana setelah mereka keluar dari Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara sudah siap menjadi seorang pengusaha maupun sebagai seorang teknisi yang bisa kita sebarkan ke seluruh Indonesia.
Ditargetkan dapat mencetak tenaga-tenaga milenial untuk menjadi pelaku utama budidaya udang yang profesional, saat ini BBPBAP Jepara sudah mendidik 28 teknisi yang terdiri dari 8 perempuan dan 20 laki-laki yang merupakan lulusan sarjana dari perguruan tinggi terkemuka, untuk siap terjun menjadi teknisi tambak maupun pengusaha tambak.
Mengusung konsep yang inovatif berbasis industri 4.0, KKP melibatkan para generasi muda. Memasuki era disrupsi teknologi informasi, inovasi akuakultur terutama udang, dituntut untuk lebih menciptakan efisiensi dan nilai tambah yang lebih besar.
Koordinator teknis MSF Iwan Sumantri menuturkan, dari segi keekonomian tentunya yang kami kembangkan ini cukup ekonomis. "Artinya kami sudah membuktikan bahwa satu kolam ukuran 314 meter dengan kepadatan minimal 250 ekor per meter itu bisa menghidupi 1 keluarga dengan cukup," kata Iwan dikutip dari akun YouTube resmi KKP di Jakarta, Minggu (12/9/2021).
Iwan menambahkan keuntungan yang bisa didapat satu kolam itu bisa Rp 30-40 juta dalam waktu 90-110 hari alias 3 bulan.
"(Dengan pendapatan itu) artinya sudah diatas UMR apabila seorang sarjana perikanan langsung terjun ke tambak dengan teknologi seperti ini artinya tidak perlu ragu-ragu lagi untuk bagaimana bisa mendapatkan yang layak karena dengan teknologi milenial ini insya Allah pendapatan itu akan didapat tidak begitu sulit," paparnya.
Untuk bagaimana cara teknologi ini bisa diadopsi masyarakat secara luas itu adalah salah satu tugas MSF di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara sebagai UPT payau yang paling besar di Indonesia.
"Jadi untuk tahap pertama ini, kami Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara merekrut fresh graduate sarjana perikanan dan universitas terbaik seluruh Indonesia yang kita didik selama hampir 1 tahun kita jadikan mereka pelaku usaha udang di sini. Kami punya 29 kolam yang dikelola oleh mereka," katanya.
Para sarjana perikanan nantinya dampingi secara terus menerus untuk bisa bagaimana setelah mereka keluar dari Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara sudah siap menjadi seorang pengusaha maupun sebagai seorang teknisi yang bisa kita sebarkan ke seluruh Indonesia.
Ditargetkan dapat mencetak tenaga-tenaga milenial untuk menjadi pelaku utama budidaya udang yang profesional, saat ini BBPBAP Jepara sudah mendidik 28 teknisi yang terdiri dari 8 perempuan dan 20 laki-laki yang merupakan lulusan sarjana dari perguruan tinggi terkemuka, untuk siap terjun menjadi teknisi tambak maupun pengusaha tambak.
(akr)