BRGM Dorong Ekonomi Masyarakat Melalui Metode Paludikultur

Rabu, 15 September 2021 - 21:26 WIB
loading...
BRGM Dorong Ekonomi...
BRGM membangun demonstration plot paludikultur di Desa Tanjung Putri, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) terus berupaya meningkatkan perekonomian masyarakat melalui metode demonstration plot (demplot) paludikultur. Paludikultur merupakan metode budidaya di lahan gambut tanpa adanya drainase. Praktiknya juga tidak dengan membakar lahan, sehingga lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Sebagai pilot project (proyek percontohan), BRGM membangun demonstration plot paludikultur di Desa Tanjung Putri, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.


Kepala Kelompok Kerja (Kapokja) Kalimantan, Jany Tri Raharjo mengatakan kegiatan demplot paludikultur merupakan salah satu upaya BRGM dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat. “Sebab bila gambut basah dapat dimanfaatkan untuk menunjang kehidupannya, pasti masyarakat akan melindunginya,” kata Jany dalam keteranga rilisnya di Jakarta, Rabu (15/9/2021)..

Lebih lanjut, Jany berharap metode pertanian ini diharapkan bisa memberikan hasil optimal dalam memberdayakan lahan gambut. “Sehingga bisa menjadi percontohan bagi petani di daerah lain,” pungkas Jany.

Ketua Kelompok Tani (Poktan) Sumber Rezeki, Ruslan Subakti mengatakan, demplot paludikultur di desanya kini mulai membuahkan hasil. Bahkan petani yang tergabung dalam kegiatan ini mengaku puas dengan hasil panen sayuran yang diperoleh.

“Masyarakat sangat semangat, terlebih setelah mereka bisa menuai hasilnya. Kini mereka paham jika panen sayuran juga bisa menghasilkan pendapatan, dulunya ketika mereka nanam paling untuk kebutuhan sendiri, namun setelah mengikuti kegiatan ini hasilnya bisa dijual ke pasar, dari situ mereka merasakan keuntungannya dan pendapatan meningkat,” ujar Ruslan.

Lebih lanjut Ruslan membeberkan, tanaman yang dikembangkan dalam demplot paludikultur lahan gambut ini adalah pare, kacang panjang, tomat, cabai dan terong.

“Luas demplot kurang lebih dua hektare, satu hektare untuk sayuran hortikulturanya dan satu hektare-nya lagi buah-buahan seperti alpukat, mangga, sawo, tapi itu dengan tumpang sari,” paparnya.

Dalam mengembangkan demplot paludikultur ini, Ruslan mengaku butuh strategi khusus agar petani tidak kecewa dan hasil yang didapat bisa sesuai target yang diinginkan.


“Kalau kami untuk sayuran, rencana kedepan apa, misal sawi sendok, kita lihat potensi mana yang bagus di pasar, kita ikuti pasar, kalau sayuran kan cepat panen, biasanya sawi 25 hari sudah panen,” ungkapnya.

Ruslan melihat ada potensi yang cukup besar dari kegiatan ini, sehingga petani di Desa Tanjung Putri pun berharap lahan yang digarap bisa lebih luas lagi sehingga bisa menambah pendapatan mereka.

“Petani yang tergabung dalam kegiatan ini sebelumnya kan ada yang berprofesi sebagai nelayan tapi gak ada penghasilan, ada juga petani yang jatuh bangun, jadi mereka yang kurang paham di situ kami kumpulkan. Jadi warga berharap lahan yang akan digarap lebih luas lagi,” harap Ruslan.
(dar)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Dorong Ekonomi Kerakyatan,...
Dorong Ekonomi Kerakyatan, BRI Salurkan KUR Rp42,23 Triliun hingga Maret 2025
Mengangkat Ekonomi Kerakyatan...
Mengangkat Ekonomi Kerakyatan dengan Melibatkan Nasabah PNM Liga Nusantara
Lewat Program Petani...
Lewat Program Petani Maju, Syngenta Perkuat Kolaborasi di Sektor Pertanian
BRI Salurkan KUR Senilai...
BRI Salurkan KUR Senilai Rp175,66 triliun, Bukti Implementasi Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan
Dukung Ketahanan Pangan,...
Dukung Ketahanan Pangan, BRI Salurkan Kredit Senilai Rp199,83 Triliun di Sektor Pertanian
Peluang Ekonomi Baru,...
Peluang Ekonomi Baru, Ekosistem Biomassa di Tasikmalaya Dikembangkan Jadi 100 Ha
Butuh 10,2 Juta Ton...
Butuh 10,2 Juta Ton di 2025, Ekosistem Biomassa di Tasikmalaya Dikembangkan
Pupuk Indonesia Dorong...
Pupuk Indonesia Dorong Ekosistem Pertanian Terintegrasi
Wamentan Buka-bukaan...
Wamentan Buka-bukaan Soal Keberhasilan Program Pertanian Indonesia
Rekomendasi
Bersaing dengan Mobil...
Bersaing dengan Mobil China, AUDI Berubah Total
Presiden Palestina Mahmoud...
Presiden Palestina Mahmoud Abbas Tunjuk Calon Penggantinya setelah Berkuasa 21 Tahun
Pengacara Bawa Pistol...
Pengacara Bawa Pistol dan Senapan hingga Sabu Jadi Tersangka dan Dijerat Pasal Berlapis
Berita Terkini
Sukses di Cianjur, Model...
Sukses di Cianjur, Model Kewirausahaan Kementan Dilirik Delegasi Internasional
1 jam yang lalu
United Tractors Tanggapi...
United Tractors Tanggapi Serius Soal Banjir Produk Alat Berat dari China
2 jam yang lalu
Gubernur Lemhannas Sebut...
Gubernur Lemhannas Sebut Tarif Trump Momentum Perkuat Ketahanan Ekonomi
2 jam yang lalu
Rhenald Kasali Mundur...
Rhenald Kasali Mundur dari Komut Pos Indonesia, Ini Sosok Penggantinya
3 jam yang lalu
Minggu Mager, Harga...
Minggu Mager, Harga Emas Antam Tetap di Rp1.965.000 per Gram
4 jam yang lalu
4 Negara Pemilik Cadangan...
4 Negara Pemilik Cadangan Emas Terbesar di Dunia, Intip Gudang Penyimpanannya
5 jam yang lalu
Infografis
3 Alasan Komisi Eropa...
3 Alasan Komisi Eropa Dorong UE Miliki Blok Pertahanan Baru
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved