Kapasitas Literasi Petani, Kementan Manfaatkan Perpustakaan Berbasis Inklusi

Kamis, 23 September 2021 - 13:02 WIB
loading...
Kapasitas Literasi Petani, Kementan Manfaatkan Perpustakaan Berbasis Inklusi
Sekretaris BPPSDMP Kementan Siti Munifah.
A A A
JAKARTA - Perpustakaan khusus berbasis inklusi dimanfaatkan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk meningkatkan kapasitas SDM pertanian, sehingga menambah wawasan dan pengetahuan petani maupun penyuluh.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa perpustakaan dapat dimanfaatkan untuk memaksimalkan potensi SDM pertanian. “Kita berharap SDM pertanian bisa terus membuka diri terhadap informasi, ilmu dan pengetahuan baru sehingga dapat meningkatkan kapasitas dan kemampuannya,” kata Mentan Syahrul dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/9/2021).

Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) menegaskan hal serupa, utamanya pandemi telah mengubah banyak hal. Tak terkecuali kebiasaan dan pola pikir masyarakat, termasuk pola bertani.

(Baca juga:Program Pupuk Bersubsidi Kementan Tekan Biaya Produksi Petani Porang)

“SDM pertanian harus merespons hal itu. Caranya dengan literasi, manfaatkan perpustakaan inklusi yang ada untuk menambah wawasan,” kata Dedi.

Sekretaris BPPSDMP Kementan Siti Munifah menambahkan Kementan memanfaatkan perpustakaan khusus pertanian berbasis inklusi sosial untuk melakukan berbagai kegiatan.

“Mulai dari penyediaan konten pertanian koleksi fisik dan digital, kolaborasi dengan pemangku kepentingan serta bimbingan literasi untuk mewujudkan masyarakat yangliterated,” katanya di Jakarta pada Peer Meeting Learning Provinsi secara virtual, Rabu (22/9/2021).

(Baca juga:Regenerasi Petani Milenial, Kementan Kebut Sekolah Vokasi dan Modernisasi Alat Pertanian)

Hal itu juga bertujuan meningkatkan minat baca sekaligus mengenalkan pertanian kepada generasi muda dan masyarakat. Juga pusat promosi lembaga dan program Kementan pada masyarakat.

Siti Munifah menambahkan ada sejumlah manfaat dari Perpustakaan Khusus Pertanian Berbasis Inklusi Sosial yakni akses ke sumber daya pertanian kian mudah dan terbuka secara rutin dan masif. “Pustaka menjadi salah satu rujukan bagi akademisi untuk kegiatanouting classmendukung Gerakan Literasi Sekolah dan Pertanian Masuk Sekolah,” katanya.

Juga meningkatkan kinerja pengelolaan dan pelayanan publik, akuntabilitas dan integritas, sinergi seluruh pemangku kepentingan, dan best practicesistem pengelolaan perpustakaan khusus.

(Baca juga:Kementan Dorong Milenial Maksimalkan Potensi Bisnis Pertanian Kaltara)

Siti Munifah menambahkan, peningkatan angka kunjungan perpustakaan sejak diterapkannya inovasi perpustakaan khusus berbasis inklusi sosial, mencerminkan peningkatan akses dan pelayanan informasi pertanian sebagai tujuan inisiatif inovasi.

“Meningkat pula IKM (Indeks Kepuasan masyarakat) terhadap layanan Pustaka. Hal ini sebagai gambaran inovasi diterima dan dirasakan manfaatnya,” katanya.

Petani, penyuluh, mitra industri, agropreneur, dan praktisi pertanian aktif terlibat, sesuai harapan agar program menukik dan bersentuhan langsung dengan sasaran.

Siti Munifah mengatakan tiada hari tanpa literasi menjadi semboyan untuk sharing pengetahuan dan pengalaman kepada pengguna, baik tatap muka maupunvirtual literacy.

“Bagaimana semangat library comes to you bisa kita wujudkan bersama, harapannya tidak ada masyarakat Indonesia yang tidak terpapar literasi yang bertujuan untuk membentuk masyarakat pintar, unggul sesuai harapan Presiden,” katanya.
(dar)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1014 seconds (0.1#10.140)