Milenial Diminta Pertahankan Posisi RI Sebagai Raja Sawit Dunia
loading...
A
A
A
Di sisi lain, dia mengakui sama seperti di sektor lain, perusahaan sawit yang menyalahi ketentuan hukum pasti ada. Namun, dia berharap masyarakat, terutama generasi milenial, tidak menjatuhkan hukuman kepada semua produk sawit asal Indonesia.
“Yang terpenting adalah menggerakkan opini publik secara nasional dan menggeser paradigma bahwa sawit itu musuh. Kalau perusahaan sawit yang nakal pasti ada dan perlu ditindaklanjuti. Namun, untuk itu lihatlah pelakunya, jangan tanamannya,” ujar Kurniadi.
Pria berusia 33 tahun ini menambahkan, generasi milenial adalah penerus industri kelapa sawit Indonesia. Tantangan akan lebih besar di masa mendatang, tetapi dia meyakini generasi milenial akan mampu mempertahankan Indonesia menjadi raja sawit dunia. Apalagi, saat ini sebenarnya masih banyak potensi sawit yang belum dimanfaatkan.
“Contoh paling gampang. Kerja sama antara perusahaan dan petani sawit rakyat. Saat ini, selisih produktivitas tanaman perusahaan dan petani sangat jauh, sehingga dari tanaman sawit petani rakyat juga masih sangat bisa ditingkatkan produksinya,” paparnya.
Dia mengatakan, pihaknya berharap pemerintah dapat memberikan dukungan dalam program kerja sama perusahaan sawit dan petani rakyat. Menurut Kurniadi, dukungan bisa diberikan baik dalam bentuk pendanaan maupun kepastian hukum bagi lahan petani rakyat.
Selain itu, dukungan lain dari Pemerintah yang akan sangat signifikan meningkatkan kinerja industri sawit nasional adalah melalui perbaikan peraturan, perizinan, serta riset dan pengembangan. Potensi sawit dari produksi hilir dan diversifikasi produk yang bernilai tambah bagi ekonomi, juga masih sangat besar.
“Di tangan generasi milenial, saya yakin posisi kelapa sawit sebagai tanaman utama penghasil minyak nabati tidak akan bisa digeser. Saya kira pasti generasi milenial nantinya bisa mempertahankan posisi Indonesia sebagai raja sawit dunia,” jelasnya.
“Yang terpenting adalah menggerakkan opini publik secara nasional dan menggeser paradigma bahwa sawit itu musuh. Kalau perusahaan sawit yang nakal pasti ada dan perlu ditindaklanjuti. Namun, untuk itu lihatlah pelakunya, jangan tanamannya,” ujar Kurniadi.
Pria berusia 33 tahun ini menambahkan, generasi milenial adalah penerus industri kelapa sawit Indonesia. Tantangan akan lebih besar di masa mendatang, tetapi dia meyakini generasi milenial akan mampu mempertahankan Indonesia menjadi raja sawit dunia. Apalagi, saat ini sebenarnya masih banyak potensi sawit yang belum dimanfaatkan.
“Contoh paling gampang. Kerja sama antara perusahaan dan petani sawit rakyat. Saat ini, selisih produktivitas tanaman perusahaan dan petani sangat jauh, sehingga dari tanaman sawit petani rakyat juga masih sangat bisa ditingkatkan produksinya,” paparnya.
Dia mengatakan, pihaknya berharap pemerintah dapat memberikan dukungan dalam program kerja sama perusahaan sawit dan petani rakyat. Menurut Kurniadi, dukungan bisa diberikan baik dalam bentuk pendanaan maupun kepastian hukum bagi lahan petani rakyat.
Selain itu, dukungan lain dari Pemerintah yang akan sangat signifikan meningkatkan kinerja industri sawit nasional adalah melalui perbaikan peraturan, perizinan, serta riset dan pengembangan. Potensi sawit dari produksi hilir dan diversifikasi produk yang bernilai tambah bagi ekonomi, juga masih sangat besar.
“Di tangan generasi milenial, saya yakin posisi kelapa sawit sebagai tanaman utama penghasil minyak nabati tidak akan bisa digeser. Saya kira pasti generasi milenial nantinya bisa mempertahankan posisi Indonesia sebagai raja sawit dunia,” jelasnya.
(dar)