Larangan Beli Kripto di China Hanya Mempan untuk Investor Baru, Pemain Lama Selow Aja
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah investor mata uang kripto mengaku tidak terpengaruh atas tindakan keras pemerintah China yang melarang peredarannya dan sempat mengguncang pasar pada Jumat (24/9/2021) pekan lalu.
Adapun hari ini harga Bitcoin terpantau masih diperdagangkan pada kisaran USD42.600 menyusul hantaman Bank Sentral China yang bakal membasmi penambangan aset digital tersebut.
Perusahaan perdagangan kripto seperti Huobi dan Binance memperingatkan investornya untuk mengganti nomor ponsel China dan meminta untuk melakukan pendaftaran dengan akun baru.
Seperti diketahui larangan keras otoritas China membuat harga Bitcoin sempat terpuruk belakangan ini. Namun, hal tersebut tidak menjadi kekhawatiran para pemain kripto.
Eksekutif perusahaan dompet kripto Ballet Global mengatakan bahwa peringatan terbaru Beijing dapat menjadi penghambat investor baru ke mata uang digital tersebut. Namun, dirinya percaya kepada mereka yang telah mengalami tindakan keras di masa lalu dapat melihat hal ini sebagai peluang.
"Saya sudah membeli beberapa (kripto) saat harganya turun," ungkap Bobby Lee, Chief Executive Ballet Global Inc, dilansir Bloomberg, Selasa (28/9/2021).
Para pemegang aset kripto lainnya di China juga turut menyuarakan hal serupa. "Kebijakan ini bukan hal baru bagi kami, jadi kami justru melihatnya sebagai sinyal untuk membeli lagi," kata Stephen, seorang investor kripto yang tinggal di Shanghai.
Diketahui Stephen membeli Bitcoin sejumlah USD20.000 selama akhir pekan lalu. Dirinya percaya bahwa tidak semua orang bakal memiliki reaksi yang sama merespons aksi pemerintah China. "Orang yang baru mengenal kripto mungkin akan merasa takut. Beberapa dari mereka pasti akan berhenti," tukasnya.
Senada, seorang pemegang kripto lain yang tidak mau disebutkan namanya juga mengatakan bahwa tindakan keras China tidak bakal menakuti para investor lama.
Lihat Juga: MNC Sekuritas Cabang Semarang Gelar Outlook Bursa 2025 Trading For Living, Investing For Wealth
Adapun hari ini harga Bitcoin terpantau masih diperdagangkan pada kisaran USD42.600 menyusul hantaman Bank Sentral China yang bakal membasmi penambangan aset digital tersebut.
Perusahaan perdagangan kripto seperti Huobi dan Binance memperingatkan investornya untuk mengganti nomor ponsel China dan meminta untuk melakukan pendaftaran dengan akun baru.
Seperti diketahui larangan keras otoritas China membuat harga Bitcoin sempat terpuruk belakangan ini. Namun, hal tersebut tidak menjadi kekhawatiran para pemain kripto.
Eksekutif perusahaan dompet kripto Ballet Global mengatakan bahwa peringatan terbaru Beijing dapat menjadi penghambat investor baru ke mata uang digital tersebut. Namun, dirinya percaya kepada mereka yang telah mengalami tindakan keras di masa lalu dapat melihat hal ini sebagai peluang.
"Saya sudah membeli beberapa (kripto) saat harganya turun," ungkap Bobby Lee, Chief Executive Ballet Global Inc, dilansir Bloomberg, Selasa (28/9/2021).
Para pemegang aset kripto lainnya di China juga turut menyuarakan hal serupa. "Kebijakan ini bukan hal baru bagi kami, jadi kami justru melihatnya sebagai sinyal untuk membeli lagi," kata Stephen, seorang investor kripto yang tinggal di Shanghai.
Diketahui Stephen membeli Bitcoin sejumlah USD20.000 selama akhir pekan lalu. Dirinya percaya bahwa tidak semua orang bakal memiliki reaksi yang sama merespons aksi pemerintah China. "Orang yang baru mengenal kripto mungkin akan merasa takut. Beberapa dari mereka pasti akan berhenti," tukasnya.
Senada, seorang pemegang kripto lain yang tidak mau disebutkan namanya juga mengatakan bahwa tindakan keras China tidak bakal menakuti para investor lama.
Lihat Juga: MNC Sekuritas Cabang Semarang Gelar Outlook Bursa 2025 Trading For Living, Investing For Wealth
(ind)