'Paman Sam' Punya Utang Rp400.000 Triliun, Bisa Bayar Nggak ya?

Kamis, 30 September 2021 - 11:57 WIB
loading...
Paman Sam Punya Utang...
Pengamat ekonomi menyebut kemungkinan kecil sekali AS akan gagal bayar utang. Foto/Ilustrasi/Dok Reuters
A A A
JAKARTA - Pemerintah Amerika Serikat (AS) dikabarkan memiliki utang dengan nilai yang sangat fantastis. Berdasarkan data Statista per Agustus 2021, utang negara adidaya itu mencapai USD28,4 triliun atau setara Rp404.500 triliun.

Terkait hal itu, pengamat ekonomi sekaligus Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, kecil kemungkinan pemerintah Amerika akan gagal membayar utangnya.

“Kemungkinan kecil sekali AS akan gagal bayar utang, karena kemampuan mencetak dolar AS dan kepercayaan investor serta perbankan terhadap treasury bond (surat utang AS) masih tinggi,” ujar Bhima saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Kamis (30/9/2021).



Menurut dia, hal yang menjadi masalah saat ini yaitu belum adanya kesepakatan soal debt ceiling atau batasan utang yang diperbolehkan antara AS dan pihak yang bersangkutan.

“Artinya, seberapa besar penambahan utang baru AS yang disetujui oleh Kongres, itu yang jadi perdebatan. Sementara skenario AS gagal bayar utang, tentu akan berdampak luas terhadap ekonomi global. Setelah krisis pandemi bisa muncul krisis utang lagi, dan lebih dahsyat dari 2008 karena tahun 2008 pemicunya adalah utang swasta, sedangkan saat ini pemicunya utang pemerintah,” jelasnya.

Di sisi lain, Bhima mengaku dampak dari gagalnya bayar utang jika tidak diantisipasi akan memicu kaburnya dana asing dari negara berkembang. “Karena investor mencari aset yang aman. Problemnya, surat utang AS dan dolar AS itu kan selama ini safe haven asset, kalau runtuh trust-nya maka investor bisa lompat ke emas. Jadi modal keluar dari bursa saham, beralih ke instrumen emas batangan. Itu bisa saja terjadi,” bebernya.



Dia menambahkan, pelemahan ekonomi di Negeri Paman Sam ini akan berdampak pada Indonesia, terutama pada sektor ekspor dan keuangan. “Untuk dampaknya, jelas nilai tukar rupiah otomatis tidak bisa dihindari, cadangan devisa akan tersedot untuk stabilisasi rupiah. Kinerja ekspor juga akan terpukul karena krisis utang membuat pemulihan ekonomi di negara mitra dagang Indonesia kembali terganggu,” tandasnya.

Meskipun demikian, menurut Bhima risiko-risiko tersebut kemungkinan terjadinya kecil karena pemerintah AS tetap mengupayakan konsolidasi secara politik sehingga government shutdown ini harapannya tidak terjadi ataupun kalau terjadi tidak berlangsung terlalu lama.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Ray Dalio Warning Lonjakan...
Ray Dalio Warning Lonjakan Utang AS, Ingatkan Soal Negara Bisa Bangkrut
Utang Bengkak Lebih...
Utang Bengkak Lebih Rp596.880 Triliun, Amerika Akan Segera Bangkrut?
Warga Kanada Boikot...
Warga Kanada Boikot Liburan ke AS, Ekonomi Amerika Bisa Tekor Rp33 Triliun
Harta Karun Senilai...
Harta Karun Senilai Rp9.000 Triliun Ditemukan di Dasar Danau Ini, Bisa Ubah Masa Depan Dunia
Pimpin BRICS Hadapi...
Pimpin BRICS Hadapi Perang Dagang AS, China Susun Rencana Baru
Rem Utang Jerman Blong,...
Rem Utang Jerman Blong, Ekonomi Zona Euro dalam Bahaya
9 Restoran dan Peritel...
9 Restoran dan Peritel di AS Bangkrut, 15 Ribu Toko Bakal Tutup
Persatuan ASEAN-China...
Persatuan ASEAN-China Jadi Pertahanan Terbaik Asia dalam Hadapi Perang Dagang
China Kelabakan saat...
China Kelabakan saat Taipan Hong Kong Jual Pelabuhan Terusan Panama Rp368 T ke AS
Rekomendasi
DPW Perindo Papua Gelar...
DPW Perindo Papua Gelar Buka Puasa Bersama, Pererat Silaturahmi dan Konsolidasi Partai
Lalin KM 38-48 Padat...
Lalin KM 38-48 Padat Pagi Ini, Tol Layang MBZ Arah Cikampek Terapkan Buka-Tutup
Kesehatan Raja Charles...
Kesehatan Raja Charles III Memburuk, Istana Dinilai Menutupi Kondisi Sebenarnya
Berita Terkini
PLN EPI Pasok 350 Ton...
PLN EPI Pasok 350 Ton Cangkang Sawit via Laut ke PLTU Tidore
33 menit yang lalu
Hore! Jelang Lebaran,...
Hore! Jelang Lebaran, Harga BBM Non-Subsidi Turun Mulai Hari Ini
2 jam yang lalu
Bluebird Raup Pendapatan...
Bluebird Raup Pendapatan Rp5,04 Triliun di 2024, Ini Pendorongnya
8 jam yang lalu
Menhub: Puncak Arus...
Menhub: Puncak Arus Mudik Lebaran 2025 Terjadi Hari Ini dan Besok
9 jam yang lalu
PLN IP Operasikan 371...
PLN IP Operasikan 371 Mesin Pembangkit Penuhi Kebutuhan Listrik Lebaran
9 jam yang lalu
Perubahan Komisaris...
Perubahan Komisaris BNI, Deputi Protokol Istana Diganti Profesional
9 jam yang lalu
Infografis
Aktivitas Gempa Bumi...
Aktivitas Gempa Bumi Bisa Dipengaruhi Panas Matahari
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved