Masyarakat Makassar Makin Melek Investasi

Selasa, 05 Oktober 2021 - 15:56 WIB
loading...
Masyarakat Makassar Makin Melek Investasi
Ilustrasi. Foto: Istimewa
A A A
MAKASSAR - Masyarakat Kota Makassar semakin melek investasi. Antusiasme untuk memanfaatkan instrumen pasar modal dalam pengelolaan keuangan lumayan tinggi. Hal itu tercermin dari pertumbuhan positif investor pasar modal tahun ini.

Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Sulawesi Selatan, Fahmin Amirullan menjelaskan, jumlah investor pasar modal, baik saham, reksadana, dan obligasi (surat utang), di Kota Makassar telah mencapai lebih dari 48 ribu SID (Single Investor Identity) hingga Agustus 2021.

MotionTrade: Ini 3 Istilah Penting dalam Reksa Dana yang Harus Diketahui Investor

Jumlah tersebut mengalami penambahan sebanyak 18 ribu SID baru. Di mana pada tahun 2020 lalu, jumlah investor di Kota Makassar sebanyak 29 ribu SID. Penambahan jumlah investor baru tersebut juga melampaui target.

"Target tahun 2021 sudah terpenuhi, karena tahun ini memang kami targetkan 17 ribu investor baru, sekarang sudah ada penambahan lebih 18 ribu investor baru," urai Fahmin, kepada SINDOnews, Senin (4/10).

Fahmin menilai, pertumbuhan positif investor pasar modal di Kota Makassar dipengaruhi sejumlah faktor. Utamanya digitalisasi, sosialisasi serta edukasi yang masif.

Perkembangan teknologi turut mendukung pertumbuhan investor, karena pembukaan rekening efek semakin mudah dilakukan. Layanan pasar modal kini ada di genggaman. Pembukaan rekening hingga transaksi dapat dilakukan melalui dukungan aplikasi.

Baca juga:Edukasi MNC Sekuritas: Apa itu Bookbuilding, Offering dan Allocation?

"Penetrasi pengguna internet berpengaruh, lalu simplifikasi pembukaan rekening efek yang makin memudahkan masyarakat untuk mengakses layanan di pasar modal, termasuk di dalamnya inovasi aplikasi online trading," jelas Fahmin.

Tak hanya itu, selama pandemi Covid-19, memanfaatkan perkembangan teknologi dan perubahan kebiasaan masyarakat yang lebih banyak di rumah, sosialisasi dan edukasi terkait pasar modal juga digencarkan.

"Kami juga fokus ke kegiatan digital dalam hal sosialisasi dan edukasi. Ini membuat masyarakat khususnya milenil lebih muda dalam meningkatkan literasi keuangannya, khususnya pasar modal melalui edukasi secara virtual dan berbagai konten sosmed yang makin banyak terkait investasi," ungkap Fahmin.



Dia berharap, nasabah akan lebih dimudahkan dalam berinvestasi di pasar modal karena ke depan Motion Trade akan terintegrasi dengan Motion Bank dalam berbagai produk. Dengan Motion Trade, diharapkan pasar modal lebih familiar di kalangan investor milenial.

Hadirnya Motion Trade dinilai akan turut mendongkrak pertumbuhan nasabah karena fitur-fiturnya akan lebih memudahkan dalam bertransaksi. "Sangat berpotensi, untuk saham sampai akhir tahun kita harap penambahan 200 investor, dan 100 untuk reksadana," pungkas Adryan.
(luq)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0855 seconds (0.1#10.140)