Krisis Energi di Inggris Benar-benar Gawat, Banyak Industri Terancam Bangkrut

Kamis, 14 Oktober 2021 - 20:27 WIB
loading...
Krisis Energi di Inggris Benar-benar Gawat, Banyak Industri Terancam Bangkrut
Asap dan uap mengepul dari Pembangkit Listrik Belchatow, pembangkit listrik tenaga batu bara terbesar di Eropa. FOTO/REUTERS/Kacper Pempel
A A A
LONDON - Industri baja, kertas, kaca, semen, keramik, dan bahan kimia di Inggris terpaksa tutup pabrik akibat tarif listrik melonjak tajam terdampak krisis energi . Pabrik-pabrik terancam bangkrut apabila tidak disediakan keringanan atau insentif.

"Tentunya ini akan menghancurkan pabrik baja di Inggris," kata Asosiasi Industri Baja di Inggris seperti dikutip dari CNN International, Kamis (14/10/2021).

Hal senada juga dilaporkan Asosiasi Industri Kimia. Direktur Eksekutif Asosiasi Industri Kimia Inggris Stephen Elliot mengatakan pabrik-pabrik kimia telah menutup operasional akibat kenaikan biaya produksi.

"Jika berlangsung tiga minggu lagi, saya tidak menjamin bahwa bisnis kimia tetap bisa lanjut atau menutup produksi sementara waktu," kata dia.



Sebab itu, asosiasi mengajukan insentif atau keringanan kepada Departemen Keuangan Inggris. Berdasarkan laporan UK Steel harga produsen listrik di Inggris melonjak dari ÂŁ50 pada April meningkat menjadi ÂŁ2.500 per megawatt jam di September atau naik hingga dua kali lipat.

Berdasarkan laporan Independent Commodity Intelligence Services harga gas di Inggris telah meningkat sekitar 425% sepanjang tahun ini. Pada awal Oktober melonjak hampir 740% lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu.

Kenaikan harga tersebut juga memukul produsen kaca di Inggris. Ketua Asosiasi Industri Kaca Inggris Dave Dalton mengatakan tagihan listrik industri kaca mengalami lonjakan yang signifikan hingga delapan kali lipat.

"Tambahan jutaan pound per bulan membuat pabrik tidak bisa berlanjut beroperasi," kata dia.
"Biaya-biaya ini mau tidak mau harus diteruskan ke pelanggan dan konsumen di saat beban hidup sudah meningkat," imbuhnya.

Pihaknya meminta agar pemerintah mengambil tindakan segera untuk menyelesaikan masalah tersebut untuk memastikan agar situasi tidak semakin memburuk. Asosiasi industri di Inggris meminta agar diberikan insentif supaya tetap bisa mengakses energi.

Di industri keramik misalnya, di mana biaya energi merupakan sepertiga dari biaya operasional produksi bahkan kebutuhan pasokan gas bisa mencapai sekitar 65% dari biaya operasional.

"Kami mendesak pemerintah mengambil tindakan untuk membatasi dampak dari harga pasar yang tinggi," ujar Manajer Energi dan Inovasi di Konfederasi Keramik Inggris Jon Flitney.



Tak hanya industri besar, industri makanan juga berada diambang kehancuran karena terdampak kenaikan harga gas. Sejumlah industri terutama pengguna gas dan listrik terpukul akibat lonjakan biaya energi.

UMKM di Inggris juga terdampak krisis energi. Kamar Dagang Inggris pun mendesak agar pemerintah segera menerapkan batas harga energi untuk mencegah UMKM gulung tikar. "Patokan harga energi akan melindungi usaha kecil dan menengah," ujar Direktur Eksekutif Kamar Dagang Inggris Claire Walker.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2945 seconds (0.1#10.140)