Bisnis Melejit, Bos-Bos Perusahaan Teknologi Kian Tajir saat Pandemi

Jum'at, 15 Oktober 2021 - 07:27 WIB
loading...
A A A
Pakar kecerdasan buatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Mark Minevech dan Irakli Beridze mengatakan teknologi menjadi salah satu pengendali terbesar dalam pembangunan seiring dengan meningkatnya ekonomi digital secara global, terutama saat pandemi Covid-19.

"Teknologi baru dan internet menjadi kekuatan penting dalam meningkatkan kesehatan, dan lingkungan di seluruh dunia," kata mereka dilansir The Hill.

Teknologi juga menciptakan ekonomi lebih inklusif dan berkontribusi dalam menciptakan pekerjaan lebih baik serta memperkuat kesejahteraan secara global. Dengan kata lain, teknologi memiliki esensi untuk menjadi motor perubahan turbo untuk menjadi dunia lebih baik dan memiliki masa depan yang berkelanjutan.

Disrupsi yang terjadi karena pandemi justru meningkatkan kesempatan inovasi yang lebih beragam dan transformatif. Diperlukan kebijakan dari pemerintah dan sektor swasta untuk menyambut era baru tersebut.

"Negara di dunia harus menerapkan strategi yang mampu fokus pada teknologi, seperti membuat kebijakan tentang penerapan kecerdasan buatan," ujar Minevech dan Beridze.

Kemudian, penciptaan kekayaan itu memang terjadi di tengah krisis ekonomi akibat pandemi. “Pandemi memiliki dampak jangka pendek yang akut pada pasar global, tetapi itu berbalik pada akhir Juni 2020,” kata Anthony Shorrocks, ekonomi dan peneliti Global Wealth Report yang dirilis Credit Suisse, dilansir BBC.

Kenaikan kekayaan pada orang dewasa memang meningkat pada 2020 hingga 2021. Shorrocks mengatakan, jika aset terus meningkat, seperti harga rumah dipindahkan dari analisis, maka jumlah orang kaya mungkin akan mengalami penurunan.

“Aset keuangan memang tidak terlalu dominasi, tetapi kekayaan cenderung mengalami regresi,” katanya. Selain itu, tingkat suku bunga yang naik yang menunjukkan kenaikan.

Sementara itu, Global Wealth Report melaporkan kekayaan secara global naik 7,4% selama pandemi. Sejak abad 21, jumlah orang yang memiliki kekayaan antara USD10.000 hingga USD100.000 meningkat tiga kali lipat dari 507 juta pada 2000 hingga 1,7 miliar pada pertengahan 2020.

“Peningkatan tersebut seiring terjadi penguatan kesejahteraan di negara yang sedang tumbuh seperti China dan perluasan kelas menengah di negara berkembang,” demikian keterangan Global Wealth Report.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1355 seconds (0.1#10.140)