Solar Langka, Operasional 5.000 Truk Angkutan di Pelabuhan Belawan Terganggu
loading...
A
A
A
MEDAN - Sebanyak 5.000 unit truk angkutan di Pelabuhan Belawan , Kota Medan, kesulitan memperoleh bahan bakar minyak (BBM) jenis solar . Hal itu dikarenakan SPBU di sekitar Belawan, tempat truk-truk itu biasa mengisi solar, kini tak memiliki stok.
Hal itu diungkapkan Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Sumatera Utara, Haposan Sialagan, Jumat (15/10/2021). Menurut Haposan, kelangkaan solar membuat para sopir terpaksa mengonsumsi bahan bakar solar mahal seperti Dex dan Dexlite. Hak ini membuat biaya operasional meningkat cukup signifikan.
"Angkot juga begitu, sudah keliling mencari premium bahkan sudah antre di SPBU. Begitu juga bus lintas Sumatera juga supaya sampai ke tujuan maka diisi dulu pakai Dexlite. Akhirnya membuat setoran menjadi minus," jelasnya.
Haposan berharap kelangkaan BBM bisa segera diatasi dalam beberapa hari ke depan. Menurut Haposan, Organda sudah berkoordinasi dengan Pertamina terkait permasalahan kelangkaan solar tersebut.
"Kita tunggu beberapa hari ini. Karena Pertamina juga sudah coba kita hubungi dan keterlambatan yang menjadi alasan mereka. Harapan kita tidak lama keterlambatan ini karena kita sudah terganggu," pungkasnya.
Ketua DPC Organda Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel) Belawan Ery Salim mengatakan, karena kesulitan mendapatkan BBM, sekitar 30% armada khusus mengangkat barang-barang pelabuhan tidak beroperasi. Bahkan, armada yang beroperasi pun tidak optimal.
"Sebab mencari solar saja sudah menghabiskan waktu banyak baru bisa ambil barang ke pelabuhan atau antar barang ke pelabuhan. Itu yang paling kita rasakan," jelasnya.
Hal itu diungkapkan Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Sumatera Utara, Haposan Sialagan, Jumat (15/10/2021). Menurut Haposan, kelangkaan solar membuat para sopir terpaksa mengonsumsi bahan bakar solar mahal seperti Dex dan Dexlite. Hak ini membuat biaya operasional meningkat cukup signifikan.
"Angkot juga begitu, sudah keliling mencari premium bahkan sudah antre di SPBU. Begitu juga bus lintas Sumatera juga supaya sampai ke tujuan maka diisi dulu pakai Dexlite. Akhirnya membuat setoran menjadi minus," jelasnya.
Haposan berharap kelangkaan BBM bisa segera diatasi dalam beberapa hari ke depan. Menurut Haposan, Organda sudah berkoordinasi dengan Pertamina terkait permasalahan kelangkaan solar tersebut.
"Kita tunggu beberapa hari ini. Karena Pertamina juga sudah coba kita hubungi dan keterlambatan yang menjadi alasan mereka. Harapan kita tidak lama keterlambatan ini karena kita sudah terganggu," pungkasnya.
Baca Juga
Ketua DPC Organda Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel) Belawan Ery Salim mengatakan, karena kesulitan mendapatkan BBM, sekitar 30% armada khusus mengangkat barang-barang pelabuhan tidak beroperasi. Bahkan, armada yang beroperasi pun tidak optimal.
"Sebab mencari solar saja sudah menghabiskan waktu banyak baru bisa ambil barang ke pelabuhan atau antar barang ke pelabuhan. Itu yang paling kita rasakan," jelasnya.
(fai)