Ini Dia Deretan Kinerja Kinclong BUMN Berkat Tangan Dingin Erick Thohir
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kinerja perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membaik di Semester I 2021 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal itu terlihat dari kenaikan l aba bersih korporasi pelat merah yang mencapai 356%.
Laba bersih BUMN tercatat sebesar Rp5,77 triliun pada semester I 2020. Angkanya kemudian meningkat menjadi Rp26,35 triliun pada Januari-Juni 2021. Kinerja baik tersebut tentu menjadi salah satu bukti, program perusahaan plat merah berhasil. Sekaligus juga diharapkan semakin meningkatkan lapangan pekerjaan, sebab semakin untung semakin besar peluang melebarkan bisnis.
Ekonom sekaligus pengajar Perbanas Institut, Piter Abdullah menilai salah satu yang mendorong kinerja perusahaan BUMN semakin baik didukung beberapa faktor. Antara lain, perbaikan harga komoditas, penanganan pandemi yang semakin baik, juga peningkatan di sektor kesehatan, telekomunikasi, yang berujung pada kenaikan kinerja. Misalnya, BUMN sektor tambang, kinerja makin baik didorong kenaikan harga komoditas.
"Perkiraan saya kenaikan laba BUMN lebih disumbang oleh BUMN bank pemerintah, pertamina, telkom, dan BUMN kesehatan," ujar Piter, Senin (19/10/2021).
Dia menilai kenaikan kinerja selain karena faktor perbaikan pengelolaan, juga didorong sektor komoditas yang membaik di masa pandemi. Ia yakin, dengan perbaikan maka BUMN akan mempertahankan kinerja. Tak bisa dipungkiri, masih ada beberapa BUMN yang perlu diperbaiki.
"Termasuk juga indikator-indikator penyediaan lapangan kerja, dan sumbangsih terhadap kesejahteraan masyarakat. Mungkin yang paling bisa diapresiasi walaupun labanya tidak ada adalah progtram BBM satu harga Pertamina serta keberhasilan BUMN karya membangun berbagai infrastuktur," kata Piter.
Dia mengatakan kenaikan laba bersih BUMN tentu bisa dibaca sebagai perbaikan, namun juga jadi tantangan apakah akan terus mampu dipertahankan mengingat perbaikan kinerja lebih disokong perbaikan harga komoditas.
"Kenaikan itu bersifat adhoc karena kenaikan harga komoditas, karena adanya pandemi. Ketika harga komoditas turun, pandemi sudah usai, keuntungan BUMN bisa saja akan kembali turun," ucapnya.
Menurut dia, manfaat BUMN bagi masyarakat bukan dari keuntungan tetapi lebih dari perbaikan pelayanan. Bahkan ketika BUMN merugi bisa memberikan manfaat kepada masyarakat. Contohnya seperti program BBM satu harga. "Program ini program rugi bagi Pertamina, tapi sangat bermanfaat bagi masyarakat," katanya.
Laba bersih BUMN tercatat sebesar Rp5,77 triliun pada semester I 2020. Angkanya kemudian meningkat menjadi Rp26,35 triliun pada Januari-Juni 2021. Kinerja baik tersebut tentu menjadi salah satu bukti, program perusahaan plat merah berhasil. Sekaligus juga diharapkan semakin meningkatkan lapangan pekerjaan, sebab semakin untung semakin besar peluang melebarkan bisnis.
Ekonom sekaligus pengajar Perbanas Institut, Piter Abdullah menilai salah satu yang mendorong kinerja perusahaan BUMN semakin baik didukung beberapa faktor. Antara lain, perbaikan harga komoditas, penanganan pandemi yang semakin baik, juga peningkatan di sektor kesehatan, telekomunikasi, yang berujung pada kenaikan kinerja. Misalnya, BUMN sektor tambang, kinerja makin baik didorong kenaikan harga komoditas.
"Perkiraan saya kenaikan laba BUMN lebih disumbang oleh BUMN bank pemerintah, pertamina, telkom, dan BUMN kesehatan," ujar Piter, Senin (19/10/2021).
Dia menilai kenaikan kinerja selain karena faktor perbaikan pengelolaan, juga didorong sektor komoditas yang membaik di masa pandemi. Ia yakin, dengan perbaikan maka BUMN akan mempertahankan kinerja. Tak bisa dipungkiri, masih ada beberapa BUMN yang perlu diperbaiki.
"Termasuk juga indikator-indikator penyediaan lapangan kerja, dan sumbangsih terhadap kesejahteraan masyarakat. Mungkin yang paling bisa diapresiasi walaupun labanya tidak ada adalah progtram BBM satu harga Pertamina serta keberhasilan BUMN karya membangun berbagai infrastuktur," kata Piter.
Dia mengatakan kenaikan laba bersih BUMN tentu bisa dibaca sebagai perbaikan, namun juga jadi tantangan apakah akan terus mampu dipertahankan mengingat perbaikan kinerja lebih disokong perbaikan harga komoditas.
"Kenaikan itu bersifat adhoc karena kenaikan harga komoditas, karena adanya pandemi. Ketika harga komoditas turun, pandemi sudah usai, keuntungan BUMN bisa saja akan kembali turun," ucapnya.
Menurut dia, manfaat BUMN bagi masyarakat bukan dari keuntungan tetapi lebih dari perbaikan pelayanan. Bahkan ketika BUMN merugi bisa memberikan manfaat kepada masyarakat. Contohnya seperti program BBM satu harga. "Program ini program rugi bagi Pertamina, tapi sangat bermanfaat bagi masyarakat," katanya.