11 Maskapai Penerbangan RI yang Bangkrut, Garuda di Ujung Tanduk
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nasib maskapai penerbangan nasional PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk di ujung tanduk. Negosiasi dan restrukturisasi utang antara pemerintah dengan kreditur global pun menjadi penentu hidup atau matinya bisnis penerbangan BUMN itu.
Selain mencatatkan kerugian signifikan pada Semester I/2021 sebesar USD904,9 juta atau setara Rp13,1 triliun (kurs Rp 14.400 per USD), utang Garuda juga fantastis mencapai Rp70 triliun.
Tak hanya itu, Kementerian BUMN memastikan Garuda Indonesia tidak menerima suntikan dana berupa penyertaan modal negara (PMN) untuk menyelamatkan kinerja keuangannya.
Bahkan, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menandaskan Garuda akan digantikan Pelita Air Service (PAS) jika nantinya berstatus pailit. Adapun upaya kepailitan akan ditempuh jika negosiasi dan restrukturisasi utang senilai Rp70 triliun berakhir buntu.
"Kita tetap mengupayakan restrukturisasi Garuda sebagai upaya utama. Tapi Pelita Air kami jadikan cadangan," ujar Kartika kepada MNC Portal Indonesia (MPI), dikutip Selasa (26/10/2021).
Jika Garuda Indonesia akan dipailitkan, maka emiten pelat merah ini akan menambah daftar maskapai penerbangan di Tanah Air yang bangkrut akibat permasalahan keuangan. MPI merangkum setidaknya ada 11 maskapai penerbangan dalam negeri yang sudah lebih dulu gulung tikar, sebagai berikut:
1. PT Merpati Nusantara Airlines
Mulai beroperasi: 1962
Pendiri: Pemerintah
Berhenti beroperasi: 2014
2. Bouraq Indonesia Airlines
Mulai Operasi: 1970
Pendiri: JA Sumendap
Berhenti Operasi: 2005
3. Sempati Air
Mulai Operasi: Maret 1969
Pendiri: Tri Usaha Bhakti Nusamba (Bob Hasan), Humpuss (Hutomo Mandala Putra)
Berhenti Beroperasi: 5 Juni 1998
4. Star Air
Mulai Operasi: 2000
Pendiri: Ale Sugiarto
Berhenti Operasi: 2005
5. Linus Airways
Mulai Operasi: Februari 2008
Pendiri: Julius Indra
Berhenti Operasi: 27 April 2009
6. Adam Air
Mulai Operasi: 19 Desember 2003
Pendiri: Sandra Ang dan Agung Laksono
Berhenti Operasi: 18 Maret 2008
7. Awair
Mulai Operasi: 2000
Pendiri: KH Abdurahman Wahid dan empat pengusaha lain
Berhenti Operasi: 2001
8. Indonesia Airlines
Mulai Operasi: Maret 2001
Pendiri: Rudy Setyopurnomo dan sejumlah investor
Berhenti Operasi: 2003
9. Mandala Airlines
Mulai Operasi: 17 April 2001
Pendiri: Kolonel Sofkar, Mayjen Raden Soerjo, Adil Aljol, Mayor (AU) Soegandi Partosoegondo, Kasbi Indradjanoe dan Darwin Ramli
Berhenti Operasi: April 2012 setelah diambil alih Saratoga Group-Tiger Airways
10. Jatayu Airlines
Mulai Operasi: 15 Mei 2001
Pendiri: Wiryanto Lie
Berhenti Operasi: April 2008
11. Batavia Air
Mulai Operasi: 5 Januari 2002
Pendiri: Yudiawan Tansari
Berhenti Operasi: 30 Januari 2013
Selain mencatatkan kerugian signifikan pada Semester I/2021 sebesar USD904,9 juta atau setara Rp13,1 triliun (kurs Rp 14.400 per USD), utang Garuda juga fantastis mencapai Rp70 triliun.
Tak hanya itu, Kementerian BUMN memastikan Garuda Indonesia tidak menerima suntikan dana berupa penyertaan modal negara (PMN) untuk menyelamatkan kinerja keuangannya.
Bahkan, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menandaskan Garuda akan digantikan Pelita Air Service (PAS) jika nantinya berstatus pailit. Adapun upaya kepailitan akan ditempuh jika negosiasi dan restrukturisasi utang senilai Rp70 triliun berakhir buntu.
"Kita tetap mengupayakan restrukturisasi Garuda sebagai upaya utama. Tapi Pelita Air kami jadikan cadangan," ujar Kartika kepada MNC Portal Indonesia (MPI), dikutip Selasa (26/10/2021).
Jika Garuda Indonesia akan dipailitkan, maka emiten pelat merah ini akan menambah daftar maskapai penerbangan di Tanah Air yang bangkrut akibat permasalahan keuangan. MPI merangkum setidaknya ada 11 maskapai penerbangan dalam negeri yang sudah lebih dulu gulung tikar, sebagai berikut:
1. PT Merpati Nusantara Airlines
Mulai beroperasi: 1962
Pendiri: Pemerintah
Berhenti beroperasi: 2014
2. Bouraq Indonesia Airlines
Mulai Operasi: 1970
Pendiri: JA Sumendap
Berhenti Operasi: 2005
3. Sempati Air
Mulai Operasi: Maret 1969
Pendiri: Tri Usaha Bhakti Nusamba (Bob Hasan), Humpuss (Hutomo Mandala Putra)
Berhenti Beroperasi: 5 Juni 1998
4. Star Air
Mulai Operasi: 2000
Pendiri: Ale Sugiarto
Berhenti Operasi: 2005
5. Linus Airways
Mulai Operasi: Februari 2008
Pendiri: Julius Indra
Berhenti Operasi: 27 April 2009
6. Adam Air
Mulai Operasi: 19 Desember 2003
Pendiri: Sandra Ang dan Agung Laksono
Berhenti Operasi: 18 Maret 2008
7. Awair
Mulai Operasi: 2000
Pendiri: KH Abdurahman Wahid dan empat pengusaha lain
Berhenti Operasi: 2001
8. Indonesia Airlines
Mulai Operasi: Maret 2001
Pendiri: Rudy Setyopurnomo dan sejumlah investor
Berhenti Operasi: 2003
9. Mandala Airlines
Mulai Operasi: 17 April 2001
Pendiri: Kolonel Sofkar, Mayjen Raden Soerjo, Adil Aljol, Mayor (AU) Soegandi Partosoegondo, Kasbi Indradjanoe dan Darwin Ramli
Berhenti Operasi: April 2012 setelah diambil alih Saratoga Group-Tiger Airways
10. Jatayu Airlines
Mulai Operasi: 15 Mei 2001
Pendiri: Wiryanto Lie
Berhenti Operasi: April 2008
11. Batavia Air
Mulai Operasi: 5 Januari 2002
Pendiri: Yudiawan Tansari
Berhenti Operasi: 30 Januari 2013
(ind)