Literasi Bunda Soal Keuangan Ternyata Masih Rendah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Literasi masyarakat terkait keuangan masih rendah. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) indeks literasi keuangan baru 38,03%. Rinciannya tingkat literasi keuangan laki-laki sebesar 39,94% sedangkan perempuan 36,13%.
"Meskipun selisihnya kecil, tapi literasi terhadap perempuan lebih rendah dibandingkan laki-laki. Padahal peran perempuan sangat penting mengatur keuangan rumah tangga," kata Chief Marketing and Communication Officer Prudential Indonesia Luskito Hambali saat workshop virtual memperingati Hari Inklusi Keuangan, Rabu (27/10/2021).
Dia mengungkapkan sebesar 85% aktivitas belanja keluarga seperti belanja bulanan dan keputusan pembelian kebutuhan keluarga lainnya diatur oleh seorang istri atau ibu rumah tangga. Namun sebesar 50% ibu rumah tangga tidak merasa yakin dengan keputusan finansial yang diambil, dan 62% kebingungan saat harus mengarahkan rencana finansial jangka panjang keluarga.
Sebab itu, ibu rumah tangga membutuhkan solusi dalam rangka meningkatkan literasi keuangan. "Kami memiliki komitmen jangka panjang untuk meningkatkan literasi untuk meningkatkan kemampuan masyarakat mengelola keuangan," kata dia.
Peningkatan literasi tersebut diwujudkan dengan mengumpulkan emak-emak bloger secara virtual untuk memperoleh pengetahuan dalam mengatur finansial rumah tangga dan mempelajaru dengan mudah mengelola arus kas, mengatur alokasi pendapatan dan perlindungan berbasis asuransi syariah keluarga.
Financial Advisor Aliyah Natasya mengatakan, ibu rumah tangga sebagai chief financial officer memiliki peran penting dalam mengelola keuangan keluarga. Sebab itu, setiap perempuan harus memiliki literasi keuangan yang baik. "Untuk itu penting melakukan pengelolaan dasar finansial yang kuat serta memiliki asuransi sebagai proteksi jangka panjang," kata dia.
Lihat Juga: Kemenparekraf: Literasi Keuangan dan Bisnis DPUP 2024 Cegah dari Pinjol Ilegal dan Judol
"Meskipun selisihnya kecil, tapi literasi terhadap perempuan lebih rendah dibandingkan laki-laki. Padahal peran perempuan sangat penting mengatur keuangan rumah tangga," kata Chief Marketing and Communication Officer Prudential Indonesia Luskito Hambali saat workshop virtual memperingati Hari Inklusi Keuangan, Rabu (27/10/2021).
Dia mengungkapkan sebesar 85% aktivitas belanja keluarga seperti belanja bulanan dan keputusan pembelian kebutuhan keluarga lainnya diatur oleh seorang istri atau ibu rumah tangga. Namun sebesar 50% ibu rumah tangga tidak merasa yakin dengan keputusan finansial yang diambil, dan 62% kebingungan saat harus mengarahkan rencana finansial jangka panjang keluarga.
Sebab itu, ibu rumah tangga membutuhkan solusi dalam rangka meningkatkan literasi keuangan. "Kami memiliki komitmen jangka panjang untuk meningkatkan literasi untuk meningkatkan kemampuan masyarakat mengelola keuangan," kata dia.
Peningkatan literasi tersebut diwujudkan dengan mengumpulkan emak-emak bloger secara virtual untuk memperoleh pengetahuan dalam mengatur finansial rumah tangga dan mempelajaru dengan mudah mengelola arus kas, mengatur alokasi pendapatan dan perlindungan berbasis asuransi syariah keluarga.
Financial Advisor Aliyah Natasya mengatakan, ibu rumah tangga sebagai chief financial officer memiliki peran penting dalam mengelola keuangan keluarga. Sebab itu, setiap perempuan harus memiliki literasi keuangan yang baik. "Untuk itu penting melakukan pengelolaan dasar finansial yang kuat serta memiliki asuransi sebagai proteksi jangka panjang," kata dia.
Lihat Juga: Kemenparekraf: Literasi Keuangan dan Bisnis DPUP 2024 Cegah dari Pinjol Ilegal dan Judol
(nng)