Usai Merger, Indosat Raup Laba Rp5,8 Triliun hingga September 2021
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Indosat Tbk (ISAT) mencetak pertumbuhan laba hingga Rp5,80 triliun per September 2021 atau di kuartal III tahun ini. Pertumbuhan itu didukung oleh kinerja yang kuat dari segmen selular dan segmen enterprise, sehingga total pendapatan naik sebesar 12,0% YoY menjadi sebesar Rp23.055,1 miliar.
EBITDA meningkat menjadi sebesar Rp10.389,0 miliar atau naik sebesar 22,7%, yang merupakan kombinasi dari pertumbuhan top line dan optimalisasi biaya yang terukur. Termasuk optimalisasi dalam kontrak pemeliharaan jaringan dan kampanye pemasaran yang lebih efisien, EBITDA margin mencapai 45,1% pada September 2021.
Pelanggan ISAT meningkat sebesar 3,2% menjadi 62,3 juta pelanggan pada September 2021 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, sebagai hasil eksekusi yang konsisten dalam strategi penawaran yang sederhana, relevan, dan transparansi produk serta investasi pintar pada jaringan. Average Revenue per User (ARPU) meningkat menjadi Rp34,2 ribu, dari sebelumnya sebesar Rp31,7 ribu pada September 2020.
Peningkatan pengalaman jaringan secara menyeluruh serta perbaikan portofolio produk, telah menghasilkan pertumbuhan trafik data sebesar 39,2% YoY. Pada 16 September 2021, Ooredoo Group dan CK Hutchison mengumumkan penandatanganan perjanjian transaksi definitif untuk pengajuan penggabungan bisnis telekomunikasi masing-masing di Indonesia, yaitu PT Indosat Tbk dan PT Hutchison 3 Indonesia. Perusahaan gabungan akan mempunyai nama PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk.
Penggabungan Indosat Ooredoo dan H3I akan menyatukan dua bisnis yang saling melengkapi untuk menciptakan sebuah perusahaan telekomunikasi digital dan internet yang lebih besar dan lebih kuat secara komersial, serta dapat memberikan nilai tambah kepada seluruh pemegang saham, pelanggan, dan masyarakat Indonesia.
Perusahaan gabungan akan memiliki skala, kemampuan keuangan, dan keahlian untuk bersaing dengan lebih efektif. Penggabungan aset dan produk dari Indosat Ooredoo dan H3I yang saling melengkapi akan mendorong inovasi dan pengembangan jaringan yang akan memungkinkan perusahaan memberikan layanan digital terbaik dan memperluas tawaran produknya bagi pelanggan di berbagai pelosok Indonesia.
Berdasarkan data BEI, saham ISAT ditutup di zona hijau pada sesi I Kamis ini (28/10), naik 0,72% di Rp 7.000 per saham dengan nilai transaksi Rp 14.39 miliar, dengan kenaikan sebulan terakhir sahamnya sebesar 9%.
EBITDA meningkat menjadi sebesar Rp10.389,0 miliar atau naik sebesar 22,7%, yang merupakan kombinasi dari pertumbuhan top line dan optimalisasi biaya yang terukur. Termasuk optimalisasi dalam kontrak pemeliharaan jaringan dan kampanye pemasaran yang lebih efisien, EBITDA margin mencapai 45,1% pada September 2021.
Pelanggan ISAT meningkat sebesar 3,2% menjadi 62,3 juta pelanggan pada September 2021 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, sebagai hasil eksekusi yang konsisten dalam strategi penawaran yang sederhana, relevan, dan transparansi produk serta investasi pintar pada jaringan. Average Revenue per User (ARPU) meningkat menjadi Rp34,2 ribu, dari sebelumnya sebesar Rp31,7 ribu pada September 2020.
Peningkatan pengalaman jaringan secara menyeluruh serta perbaikan portofolio produk, telah menghasilkan pertumbuhan trafik data sebesar 39,2% YoY. Pada 16 September 2021, Ooredoo Group dan CK Hutchison mengumumkan penandatanganan perjanjian transaksi definitif untuk pengajuan penggabungan bisnis telekomunikasi masing-masing di Indonesia, yaitu PT Indosat Tbk dan PT Hutchison 3 Indonesia. Perusahaan gabungan akan mempunyai nama PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk.
Penggabungan Indosat Ooredoo dan H3I akan menyatukan dua bisnis yang saling melengkapi untuk menciptakan sebuah perusahaan telekomunikasi digital dan internet yang lebih besar dan lebih kuat secara komersial, serta dapat memberikan nilai tambah kepada seluruh pemegang saham, pelanggan, dan masyarakat Indonesia.
Perusahaan gabungan akan memiliki skala, kemampuan keuangan, dan keahlian untuk bersaing dengan lebih efektif. Penggabungan aset dan produk dari Indosat Ooredoo dan H3I yang saling melengkapi akan mendorong inovasi dan pengembangan jaringan yang akan memungkinkan perusahaan memberikan layanan digital terbaik dan memperluas tawaran produknya bagi pelanggan di berbagai pelosok Indonesia.
Berdasarkan data BEI, saham ISAT ditutup di zona hijau pada sesi I Kamis ini (28/10), naik 0,72% di Rp 7.000 per saham dengan nilai transaksi Rp 14.39 miliar, dengan kenaikan sebulan terakhir sahamnya sebesar 9%.
(akr)