Omzet Capai Rp200 Juta per Bulan, Peternak Sapi di Lombok Barat Tambah Giat Usai Dapat KUR BRI

Sabtu, 30 Oktober 2021 - 17:17 WIB
loading...
A A A
Saat ini Ardian memiliki empat ekor sapi yang terdiri dari dua ekor sapi jenis limosin dan dua ekor sapi jenis sapi lokal. Menurut Ardian, sejak dana KUR dari BRI cair sekitar tiga bulan lalu, teman-temannya sesama peternak langsung menggunakannya untuk membeli sapi indukan.

"Alhamdulillah dipercaya BRI untuk menopang teman-teman supaya lebih maju lagi. Dana KUR per orang ada yang dapat Rp10 juta, Rp15 juta, Rp150 juta, bervariasi tergantung kebutuhan yang mereka minta," bebernya.

Dengan adanya tambahan modal tersebut, jumlah sapi di kandang milik Kelompok Ternak “Reyan Baru” pun terus bertambah menjadi sekira 160 ekor saat ini. Adapun sapi yang dipelihara untuk digemukkan atau diternakkan umumnya dari jenis sapi besar seperti sapi limosin dan brangus.

"Kalau jenis sapi besar keuntungannya lebih banyak. Misalnya kita beli sapi indukan yang kecil seperti sapi Bali, kalau kita kasih dia kawin 9 bulan anaknya nggak lebih dari Rp5 juta harganya. Beda dengan sapi limosin dan brangus yang baru lahir saja harganya sudah puluhan juta. Makanya peternak lebih tertarik dan pindah ke sapi besar," paparnya.



Mengenai prospek pasarnya, selama ini Ardian dan teman-teman peternak menjual hewan ternaknya di beberapa pasar hewan di pulau Lombok, diantaranya Pasar Hewan Selagalas, Pasar Hewan Mangkung Lombok Tengah, Pasar Hewan Masbagik Lombok Timur.

Rata-rata harga sapi berkisar Rp20-27 juta untuk jenis sapi limosin dan sapi lokal berkisar Rp14-20 juta. Adapun omzet setiap bulan dari hasil ternak sapi mencapai Rp200 juta.
(ind)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1944 seconds (0.1#10.140)