Menanti Langkah The Fed, Wall Street Terus Cetak Rekor

Rabu, 03 November 2021 - 07:29 WIB
loading...
A A A
Menurutnya investor akan mencari kejelasan lebih lanjut tentang pemikiran Federal Reserve setelah menyelesaikan pertemuan kebijakan dua hari pada hari Rabu. Intinya adalah apakah periode kenaikan harga bisa bertahan lebih lama dan lebih membebani ekonomi daripada yang disarankan pejabat bank sentral.

Bank- bank sentral utama di tempat lain di dunia, yang prihatin dengan inflasi yang sangat tinggi, telah memajukan rencana untuk menaikkan suku bunga.

Sedangkan Kepala Investasi di Exencial Wealth Advisors Tim Courtney mengatakan, para ekonom memperkirakan The Fed pada hari Rabu akan mulai mengurangi program pembelian asetnya tetapi membiarkan suku bunga tidak berubah. Pejabat tidak mungkin menyarankan perubahan besar pada jalur mereka untuk kenaikan suku bunga.

Sementara kekhawatiran inflasi telah menyeret sentimen investor, pendapatan yang kuat untuk kuartal ketiga memiliki efek sebaliknya dan membantu mengangkat indeks ke level rekornya. Penghasilan yang kuat sangat penting untuk membenarkan lonjakan valuasi perusahaan.

“Pasar telah naik begitu banyak dari bawah tetapi kami tidak memiliki pendapatan untuk ditunjukkan,” kata Courtney. “Penghasilan harus masuk untuk mengisi kembali pergerakan harga itu.”

Pada hari Selasa, Arista Networks memimpin S&P 500. Perusahaan perangkat keras jaringan tersebut naik USD83,30, atau 20%, menjadi USD491,87 setelah membukukan hasil yang lebih baik dari perkiraan Senin sore, mengumumkan pemecahan saham empat-untuk-satu dan mengungkapkan rencana untuk pembelian kembali saham senilai USD1 miliar.



Saham Under Armour bertambah USD3,62, atau 16%, menjadi USD25,60 setelah pembuat pakaian itu membukukan penjualan dan pendapatan kuartal ketiga yang mengalahkan proyeksi Wall Street. Pfizer naik USD1,81, atau 4,1%, menjadi USD45,45 setelah melaporkan pendapatan yang mengalahkan perkiraan analis berkat penjualan vaksin Covid-19.

DuPont naik USD6,26, atau 8,8%, menjadi USD77,49 setelah hasil kuartalannya mengejutkan naik.

Sementara itu, saham Tesla turun USD36,59, atau 3%, menjadi USD1.172 setelah Chief Executive Elon Musk mengatakan di Twitter bahwa pembuat mobil listrik belum menandatangani kesepakatan untuk Hertz untuk membeli kendaraannya. Saham Tesla melonjak pekan lalu setelah Hertz mengatakan telah memesan 100.000 mobil.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1718 seconds (0.1#10.140)