The Fed Umumkan Tapering di Akhir Bulan, Analis: Angin Segar Buat Investor

Kamis, 04 November 2021 - 11:34 WIB
loading...
The Fed Umumkan Tapering...
Bank sentral AS atau The Fed mengumumkan akan memulai pengurangan program pembelian obligasi atau tapering pada akhir bulan November 2021 yang menurut analis justru menjadi angin segar. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Bank sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve ( The Fed ) mengumumkan akan memulai pengurangan program pembelian obligasi atau tapering pada akhir bulan November 2021. Head of Research Henan Putihrai Sekuritas, Robertus Yanuar Hardy mengapresiasi keputusan The Fed.

Pasalnya, selama ini market terus dirundung ketidakpastian, sehingga dengan adanya pengumuman The Fed semalam menjadi angin segar untuk para investor .

"Keputusan The Fed ini sangat diapresiasi oleh market, termasuk saya sendiri, karena masih sesuai dengan estimasi dan juga ini kita melihatnya sebagai peningkatan dari yang namanya kepastian. Karena kan selama ini kita dihantui ketidakpastian," katanya saat diskusi di IDX Channel, Kamis (4/11/2021).



Sehingga dengan adanya pengumuman bahwa akan dilakukan tapering di akhir bulan ini hingga akhir tahun ini, Robertus bilang akan meningkatkan kepastian dan akan membawa kepercayaan diri para pelaku pasar atau investor baik itu global maupun domestik.

"Kita melihat ini masih sesuai dengan estimasi awal dan sudah di sounding sebelumnya sejak bulan Februari, sehingga kita bisa melihat dampaknya mungkin over night dan semalam di bursa global mengalami penguatan yang cukup optimis sehingga kita bisa harapkan sesuatu yang sama juga akan menular ke regional maupun domestik," jelasnya.

Seperti diketahui bersama, pada 2013 yang lalu kebijakan tapering juga dikeluarkan oleh The Fed, di mana pada saat itu dampaknya kepada pasar saham cukup signifikan mengalami koreksi cukup dalam dan ini juga menjadi momok bagi para investor pada saat itu. Sementara di tahun ini direspon positif oleh pasar.

Menurut Robertus, pada 2013-2014 silam, tapering dilakukan tanpa adanya pengumuman sebelumnya, sehingga market mengalami tantrum atau disrupsi volatilitas yang naik cukup tinggi sehingga ini menandakan ketidaksiapan dari pasar itu sendiri.

Sementara pada tahun ini ia melihat bahwa komunikasi dari The Fed sudah jelas dan terukur, terbukti dari pengumuman yang dilakukan sebelum dilakukannya tapering.

"Kami melihat ada dua periode yang jauh berbeda dari pada sekarang. Karena pada 2013-2014 itu tapering dilakukan tanpa ada pengumuman sebelumnya sehingga disebutnya dengan tantrum. Pada saat itu market mengalami disrupsi volatilitas yang naik cukup tinggi. Sementara di 2021 ini mereka sudah sounding duluan sebelum dilakukannya tapering yang diimplementasikan secara nyata," urainya.



Lebih lanjut, dari sesi persiapan, Robertus menilai para pelaku pasar dan investor jauh lebih siap di tahun ini dibandingkan pada tahun sebelumnya. Itu tercermin dari adanya rangkaian upaya dari para pelaku penentu kebijakan ekonomi maupun moneter.

"Misalnya Bank Indonesia (BI) yang sudah meningkatkan cadangan devisanya dan juga neraca perdagangan yang masih surplus trennya, ini juga boleh dibilang menyiapkan peluru untuk para penentu kebijakan moneter dan fiskal kalau seandainya terjadi dampak yang paling buruk sekalipun seperti misalnya adanya capital outflow. Jadi di tahun 2013-2014 kita memang belum siap, tapi di 2021 ini sekarang sepertinya sudah jauh lebih siap," tandasnya.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Analis Sebut Kebijakan...
Analis Sebut Kebijakan Isolasionis AS Bisa Percepat Dedolarisasi
Profesional dan Begawan...
Profesional dan Begawan Ekonomi Jadi Pengurus, Danantara Diyakini Mampu Tumbuhkan Investasi
Tolak Kripto jadi Alat...
Tolak Kripto jadi Alat Pembayaran, Bos Bank Sentral Rusia: Sangat Fluktuatif
Profil Lengkap 5 Dewan...
Profil Lengkap 5 Dewan Penasihat Danantara, Beserta Riwayat Pendidikan dan Pengalamannya
Dihadiri Ratusan Investor,...
Dihadiri Ratusan Investor, MNC Sekuritas Sukses Gelar Investor Gathering 2025
BEI Apresiasi Investor...
BEI Apresiasi Investor Gathering MNC Sekuritas, Dorong Investor Lebih Rasional dalam Berinvestasi
5 Investor Baru Masuk...
5 Investor Baru Masuk IKN, Total Investasi Sentuh Rp2,42 Triliun
IHSG Suram, Analis:...
IHSG Suram, Analis: Investor Khawatir dengan Ekonomi RI dan Pasar Keuangan
4 Investor IKN Kantongi...
4 Investor IKN Kantongi HGB 160 Tahun, Siapa Saja?
Rekomendasi
Jalur Selatan Nagreg...
Jalur Selatan Nagreg Dipenuhi Pemudik Lokal pada Hari Kedua Lebaran, Macet hingga 6 Km
Brigade Al-Qassam Gelar...
Brigade Al-Qassam Gelar Operasi Pertama, Israel Bunuh 1.000 Orang Sejak Perang Kembali Pecah
Mualaf, Ruben Onsu Temukan...
Mualaf, Ruben Onsu Temukan Ketenangan dan Kedamaian yang Sudah Lama Dicari
Berita Terkini
Aturan Pajak Reklame...
Aturan Pajak Reklame di Jakarta Diperbarui, Ini Penjelasannya
1 jam yang lalu
Ada Diskon BBM Rp300...
Ada Diskon BBM Rp300 per Liter dari Pertamina, Begini Caranya!
3 jam yang lalu
Kompak Turun, Ini Harga...
Kompak Turun, Ini Harga BBM Terbaru Pertamina, Shell, Vivo dan BP per 1 April
3 jam yang lalu
Hasil Kinerja BCAP 2024,...
Hasil Kinerja BCAP 2024, Laba Bersih Melesat hingga 62,5%
4 jam yang lalu
Negara Baru BRICS Ini...
Negara Baru BRICS Ini Tolak Mata Uang Lokal untuk Transaksi Minyak, Pilih Dolar AS
5 jam yang lalu
Sepanjang Arus Mudik...
Sepanjang Arus Mudik Lebaran 2025, Tercatat Ada 1,7 Juta Kendaraan Keluar Jabotabek
13 jam yang lalu
Infografis
Ragam Tradisi Menyambut...
Ragam Tradisi Menyambut Bulan Ramadan di Berbagai Daerah
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved