Genjot Kerja Sama, RI-UEA Targetkan Nilai perdagangan Naik 3 Kali Lipat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi dengan Uni Emirat Arab ( UEA ), terutama setelah diluncurkannya perundingan perjanjian Indonesia- Uni Arab Emirat Comprehensive Economic Partnership Agreement atau IUAE-CEPA pada September 2021 lalu.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartato berharap dengan adanya perjanjian ini nilai perdagangan kedua negara akan meningkatkan di atas 3 kali lipat dari saat ini. Perjanjian ini juga diharapkan dapat menaikkan peringkat investasi UEA di Indonesia dari yang sebelumnya di peringkat 25.
"Terlebih dengan telah diundangkannya UU Cipta Kerja yang memudahkan proses layanan perdagangan dan investasi asing sebagai bagian dari transformasi ekonomi Indonesia menuju pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19," ujar Menko Airlangga di Jakarta, Kamis (4/11/2021).
Nilai perdagangan kedua negara pada 2020 mencapai USD2,9 miliar, sementara dari nilainya pada Januari hingga Agustus 2021 sudah mencapai sekitar USD2,4 miliar. Nilai investasi UEA di Indonesia periode 2017-2021 yaitu USD189,8 juta dengan sebanyak 484 proyek.
Airlangga mengatakan, secara khusus Indonesia berharap UEA dapat meningkatkan investasinya di bidang kesehatan dan ekonomi hijau dan berkelanjutan. Selain itu, kedua negara sepakat melakukan langkah-langkah peningkatan kerja sama ekonomi, perdagangan dan investasi, termasuk di bidang industri pertahanan melalui mekanisme bilateral yang telah terbentuk. Termasuk merealisasikan sejumlah perjanjian kerja sama yang dihasilkan dan disepakati dalam 3 tahun terakhir.
"Beberapa investasi yang didorong dalam kunjungan ini antara lain kerja sama investasi melalui Sovereign Wealth Fund INA, kerja sama energi terbarukan, ritel dan infrastruktur pelabuhan dan jalan tol, kerja sama kesehatan, serta teknologi digital," jelas Airlangga.
Selama kunjungan di Abu Dhabi, Presiden Jokowi dan rombongan juga berkesempatan mengunjungi Jubail Mangrove Park, meninjau rencana lokasi gedung baru KBRI Abu Dhabi, melintasi jalan yang dinamakan President Joko Widodo Street, dan juga lokasi pembangunan President Joko Widodo Mosque.
Selanjutnya, Presiden dan rombongan akan bertolak ke Dubai untuk mengadakan pertemuan dengan Wakil Presiden dan Perdana Menteri UEA/Ruler of Dubai YM Sheikh Mohammed bin Rasid Al Maktoum, kemudian menghadiri acara Indonesia-UAE Investment Forum/Business Forum, menyaksikan sejumlah kesepakatan kerja sama bilateral kedua negara, mengunjungi Paviliun Indonesia, serta menghadiri acara National Day Paviliun Indonesia dalam Dubai Expo 2020.
Mengenai IUAE-CEPA, proses perundingannya telah dilaksanakan sebanyak 2 putaran secara hibrida, yang mana pada putaran kedua (28-30 Oktober 2021) telah berhasil disepakati beberapa pasal terkait substansi. Sesuai kesepakatan kedua Pemimpin Negara, disepakati bahwa Perjanjian CEPA kedua negara akan diselesaikan dalam jangka waktu 1 tahun atau kurang.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartato berharap dengan adanya perjanjian ini nilai perdagangan kedua negara akan meningkatkan di atas 3 kali lipat dari saat ini. Perjanjian ini juga diharapkan dapat menaikkan peringkat investasi UEA di Indonesia dari yang sebelumnya di peringkat 25.
Baca Juga
"Terlebih dengan telah diundangkannya UU Cipta Kerja yang memudahkan proses layanan perdagangan dan investasi asing sebagai bagian dari transformasi ekonomi Indonesia menuju pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19," ujar Menko Airlangga di Jakarta, Kamis (4/11/2021).
Nilai perdagangan kedua negara pada 2020 mencapai USD2,9 miliar, sementara dari nilainya pada Januari hingga Agustus 2021 sudah mencapai sekitar USD2,4 miliar. Nilai investasi UEA di Indonesia periode 2017-2021 yaitu USD189,8 juta dengan sebanyak 484 proyek.
Airlangga mengatakan, secara khusus Indonesia berharap UEA dapat meningkatkan investasinya di bidang kesehatan dan ekonomi hijau dan berkelanjutan. Selain itu, kedua negara sepakat melakukan langkah-langkah peningkatan kerja sama ekonomi, perdagangan dan investasi, termasuk di bidang industri pertahanan melalui mekanisme bilateral yang telah terbentuk. Termasuk merealisasikan sejumlah perjanjian kerja sama yang dihasilkan dan disepakati dalam 3 tahun terakhir.
"Beberapa investasi yang didorong dalam kunjungan ini antara lain kerja sama investasi melalui Sovereign Wealth Fund INA, kerja sama energi terbarukan, ritel dan infrastruktur pelabuhan dan jalan tol, kerja sama kesehatan, serta teknologi digital," jelas Airlangga.
Selama kunjungan di Abu Dhabi, Presiden Jokowi dan rombongan juga berkesempatan mengunjungi Jubail Mangrove Park, meninjau rencana lokasi gedung baru KBRI Abu Dhabi, melintasi jalan yang dinamakan President Joko Widodo Street, dan juga lokasi pembangunan President Joko Widodo Mosque.
Selanjutnya, Presiden dan rombongan akan bertolak ke Dubai untuk mengadakan pertemuan dengan Wakil Presiden dan Perdana Menteri UEA/Ruler of Dubai YM Sheikh Mohammed bin Rasid Al Maktoum, kemudian menghadiri acara Indonesia-UAE Investment Forum/Business Forum, menyaksikan sejumlah kesepakatan kerja sama bilateral kedua negara, mengunjungi Paviliun Indonesia, serta menghadiri acara National Day Paviliun Indonesia dalam Dubai Expo 2020.
Mengenai IUAE-CEPA, proses perundingannya telah dilaksanakan sebanyak 2 putaran secara hibrida, yang mana pada putaran kedua (28-30 Oktober 2021) telah berhasil disepakati beberapa pasal terkait substansi. Sesuai kesepakatan kedua Pemimpin Negara, disepakati bahwa Perjanjian CEPA kedua negara akan diselesaikan dalam jangka waktu 1 tahun atau kurang.
(fai)