Pesan Sri Mulyani ke Anak SD: Nggak Usah Ikut Mikir Soal Utang Negara

Selasa, 09 November 2021 - 19:10 WIB
loading...
Pesan Sri Mulyani ke...
Menteri Keuangan Sri Mulyani berpesan agar para pelajar tidak perlu khawatir soal utang negara. Utang negara masih aman dan dikelola dengan hati-hati FOTO/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani berpesan agar para pelajar baik tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) tidak perlu mikir soal utang negara . Ia pun meyakinkan bahwa utang negara saat ini dalam kondisi aman dan dikelola dengan hati-hati.

"Tidak perlu khawatir soal utang. Rambu-rambunya ada dan kita mengelola dengan hati-hati," kata Sri Mulyani di acara Kemenkeu Mengajar secara virtual, Senin (9/11/2021).



Sri Mulyani optimistis, jika program Kemenkeu Mengajar ini terus dilakukan maka literasi generasi muda terkait keuangan negara akan semakin baik. Menurutnya utang bukan sesuatu yang negatif, artina utang boleh asalkan dikelola dengan baik.

"Utang bukan hal yang jelek. Misal ada yang tanya, Bu kalau belnajanya saja dikurangi bagaimana? Bisa saja, tapi kalau penerimaan negara tidak cukup solusinya memang harus utang. Kalau penerimaan kurang atau defisit, maka belanja negara dibiayai memakai utang," jelasnya.

Dia menjelaskan pengambilan keputusan soal utang tidak dilakukan sendiri melainkan melibatkan sejumlah pihak termasuk DPR. Pihaknya mengakui memang selama pandemi utang terus bertambah untuk menangani dampak wabah corona.

"Itu semua dibahas dengan DPR sebagai wakil rakyat. Jadi kita sebelum mengambil kebijakan utang, secara tidak langsung menyampaikan kepada para wakil rakyat," kata dia.



Menkeu menerangkan fungsi keuangan negara atau peranan pemerintah dalam menghadapi pandemi Covid-19. Adapun dampak pandemi tidak pandang bulu karena seluruh negara di dunia terdampak.

Dia menlanjutkan imbas pandemi Covid-19 dampaknya dari sektor kesehatan, sosial dan ekonomi. Ia mennjelaskan bahwa akibat terdampak Covid-19 banyak orang kehilangan pekerjaan hingga dirumahkan.

"Banyak orang juga tidak bisa jualan karena masyarakat menghindari terjadinya penularan. Orang harus tinggal di rumah sehingga banyak yang kehilangan pekerjaan dan kesulitan mencari nafkah. Sebab itu perlu kehadiran pemerintah membantu mereka," tuturnya.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1360 seconds (0.1#10.140)