Tangani Kebakaran Tangki di Kilang Cilacap, Pertamina Dinilai Tanggap dan Sigap
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pertamina dinilai cukup tanggap dan sigap dalam penanganan kebakaran tangki 36T-102 di area Refinery Unit (RU) IV Cilacap. Terhitung kurang lebih dalam waktu 80 menit berhasil dipadamkan, meski saat foam terbuka sehingga api sempat muncul kembali.
“Pertamina cukup tanggap dan sigap dalam menangani musibah seperti ini. Kalau soal penyelamatan, penanganan Pertamina sudah bagus,” kata Anggota Komisi VII DPR RI, HM Ridwan Hisjam di Jakarta.
Karena kesigapan tersebut, lanjut Ridwan, Pertamina berhasil memadamkan api dalam waktu relatif singkat. Selain itu, karena kesigapan itu pula, Pertamina bisa melokalisir api sehingga menghindarkan dari kebakaran yang lebih luas.
Penanganan cepat dan tanggap tersebut, menurut Ridwan, juga didukung sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni. Untuk itulah dia berharap, agar SDM tersebut dipertahankan supaya semakin matang dan berpengalaman.
“Cukup bagus, anak-anak muda itu. GM-nya juga masih muda. Makanya jangan dipindah-pindah,” lanjutnya.
Pertamina memang cepat memadamkan api. Menurut BUMN tersebut, setelah mulai terbakar pada Sabtu malam, sekitar pukul 19.20 WIB, secara total Pertamina berhasil memadamkan pada Minggu pagi, sekitar pukul 07.00 WIB.
Sabtu malam, sekitar pukul 23.05 WIB, sebenarnya api berhasil dipadamkan. Tetapi menurut catatan Pertamina, 80 menit setelah padam, foam terbuka sehingga api sempat muncul kembali.
Kemudian dilakukan offensiver fire fighting dan selesai jam 07.00 WIB. Tangki yang terbakar tersebut, merupakan tangki yang berisi produk Pertalite, di Kilang Cilacap , terjadi sekitar pukul 19.20 WIB.
Di sisi lain, Ridwan berharap, agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi ke depan. Untuk itu dia meminta, agar BUMN tersebut segera merealisasikan penggunaan konsultan auditor investigator. Konsultan tersebut sangat penting, mengingat kebanyakan kilang Pertamina sudah berusia tua.
“Konsultan auditor investigator tersebut bisa dari luar negri atau dalam negri. Memang akan punya konsekuensi biaya yang cukup mahal. Tetapi ini untuk keselamatan dan menghindarkan dari kejadian serupa di masa mendatang,” kata Ridwan.
Sebelumnya, aksi cepat Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Indonesia (KPI) juga mendapat apresiasi dari Kemenko Maritim dan Investasi.
Menurut Basilio Dias Araujo, Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Energi dan Maritim Kemenko Marves, KPI telah melakukan upaya pemadaman dan penyekatan dengan pendinginan atas tangki tangki lainnya yang terdekat agar api tidak merambat.
“Sesuai laporan yang saya dapat dari Dirut PT KPI, Djoko Priyono, penyebab kebakaran tangki Pertalite tersebut masih terus ditelusuri," ujar Basilio.
“Pertamina cukup tanggap dan sigap dalam menangani musibah seperti ini. Kalau soal penyelamatan, penanganan Pertamina sudah bagus,” kata Anggota Komisi VII DPR RI, HM Ridwan Hisjam di Jakarta.
Karena kesigapan tersebut, lanjut Ridwan, Pertamina berhasil memadamkan api dalam waktu relatif singkat. Selain itu, karena kesigapan itu pula, Pertamina bisa melokalisir api sehingga menghindarkan dari kebakaran yang lebih luas.
Penanganan cepat dan tanggap tersebut, menurut Ridwan, juga didukung sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni. Untuk itulah dia berharap, agar SDM tersebut dipertahankan supaya semakin matang dan berpengalaman.
“Cukup bagus, anak-anak muda itu. GM-nya juga masih muda. Makanya jangan dipindah-pindah,” lanjutnya.
Pertamina memang cepat memadamkan api. Menurut BUMN tersebut, setelah mulai terbakar pada Sabtu malam, sekitar pukul 19.20 WIB, secara total Pertamina berhasil memadamkan pada Minggu pagi, sekitar pukul 07.00 WIB.
Sabtu malam, sekitar pukul 23.05 WIB, sebenarnya api berhasil dipadamkan. Tetapi menurut catatan Pertamina, 80 menit setelah padam, foam terbuka sehingga api sempat muncul kembali.
Kemudian dilakukan offensiver fire fighting dan selesai jam 07.00 WIB. Tangki yang terbakar tersebut, merupakan tangki yang berisi produk Pertalite, di Kilang Cilacap , terjadi sekitar pukul 19.20 WIB.
Di sisi lain, Ridwan berharap, agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi ke depan. Untuk itu dia meminta, agar BUMN tersebut segera merealisasikan penggunaan konsultan auditor investigator. Konsultan tersebut sangat penting, mengingat kebanyakan kilang Pertamina sudah berusia tua.
“Konsultan auditor investigator tersebut bisa dari luar negri atau dalam negri. Memang akan punya konsekuensi biaya yang cukup mahal. Tetapi ini untuk keselamatan dan menghindarkan dari kejadian serupa di masa mendatang,” kata Ridwan.
Sebelumnya, aksi cepat Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Indonesia (KPI) juga mendapat apresiasi dari Kemenko Maritim dan Investasi.
Menurut Basilio Dias Araujo, Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Energi dan Maritim Kemenko Marves, KPI telah melakukan upaya pemadaman dan penyekatan dengan pendinginan atas tangki tangki lainnya yang terdekat agar api tidak merambat.
“Sesuai laporan yang saya dapat dari Dirut PT KPI, Djoko Priyono, penyebab kebakaran tangki Pertalite tersebut masih terus ditelusuri," ujar Basilio.
(akr)