Netizen Apresiasi BAKTI Buat Indonesia Terkoneksi

Rabu, 17 November 2021 - 17:39 WIB
loading...
Netizen Apresiasi BAKTI...
Netizen nilai kehadiran BAKTI Kominfo telah mempercepat konektivitas di Indonesia.
A A A
JAKARTA - Netizen atau warganet mendukung penuh keberadaan Badan Aksesbilitas Telekomunikasi dan Informasi atau BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) yang bertanggungjawab memperluas akses internet dan memperkuat infrastruktur digital bagi seluruh wilayah Indonesia. Kehadiran BAKTI Kominfo, menurut netizen telah mempercepat konektivitas di Indonesia.

Dukungan netizen ini terlihat dari tagar #BAKTIUntukNegeri dan keyword Indonesia Terkoneksi yang menjadi trending topic di twitter. Hingga siang tadi, Rabu (17/11/2021), tagar #BAKTIUntukNegeri dan keyword Indonesia Terkoneksi telah ditwit oleh belasan ribu netizen.

Beragam tanggapan dari netizen ataupun para influenser media sosial yang ikut mengapresiasi kinerja dari BAKTI. Salah satu tanggapan muncul dari pegiat media sosial Eko Kuntadhi yang menyebutkan kinerja BAKTI telah membuat Indonesia terkoneksi dari ujung ke ujung. Bahkan pulau-pulau terluar sudah merasakan akses internet.

(Baca juga:Gandeng Dirjen Aptika Kemenkominfo, Dinas Kominfo Jayapura Gelar LATD)

“Wow, kalau pulau-pulau terluar sudah bisa mengakses 4G akan makin asyik Indonesia ini. Banyak talenta bisa keluar dari segala pelosok Indonesia. Indonesia terkoneksi dari ujung sampai ujung lagi. Keren juga @kemkominfo,” tulis Eko dalam akun Twitternya @_ekokuntadhi.

Cuitan lain muncul Tokoh Muda NU Mohamad Guntur Romli yang membagikan tautan berisikan informasi pentingnya satelit Satria untuk menghapus kesenjangan digital di Indonesia. Rencananya satelit Satria 1 ini akan diluncurkan oleh BAKTI Kominfo pada Pertengahan 2023. Kehadiran satelit Satria 1 ditujukan untuk mengatasi kesenjangan akses internet di Indonesia, terutama di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).

Proyek satelit Satria 1 melengkapi berbagai upaya BAKTI dalam menghadirkan konektivitas broadband di Indonesia, misalnya pembangunan jaringan serat optik Palapa Ring hingga BTS 4G yang masih berjalan. “Indonesia terkoneksi. Pentingnya satelit Satria untuk atasi kesenjangan akses internet di Indonesia,” tulis Guntur Romli dalam akun twitternya @GunRomli.

(Baca juga:Kemkominfo-Pramuka Ajak Masyarakat Cegah Gelombang Ketiga Covid-19)

Pegiat media sosial lainnya Denny Siregar juga ikut memberikan apresiasi terhadap program yang dilakukan BAKTI Kominfo. Menurut Denny, pembangunan infrastruktur digital khususnya di Indonesia Timur telah membuat Indonesia semakin terkoneksi.

“Keren nih, kayaknya infrastruktur digital di Indonesia Timur sedang digenjot gede-gedean supaya Indonesia terkoneksi,” ciut Denny di akunnya @Dennysiregar7.

Diketahui, BAKTI Kominfo menjalankan beberapa strategi yaitu realisasi proyek strategis nasional (PSN) Palapa Ring, perluasan pembangunan BTS, penyediaan akses internet di wilayah 3T, dan pembangunan ekosistem digital. Bahkan, saat ini proyek Palapa Ring telah menghubungkan 90 Kabupaten/Kota di Indonesia dengan jaringan tulang punggung serat optik sepanjang lebih dari 12.148 km yang telah berhasil dibangun BAKTI.

(Baca juga:Selamatkan Moral Anak Muda, Kominfo Blokir Jutaan Situs Porno, Lantas Bagaimana VPN?)

Selain itu, perluasan pembangunan BTS yang secara khusus menyasar daerah 3T pun juga mengurangi kesenjangan digital. Untuk program pembangunan BTS ini, BAKTI Kominfo hingga saat ini telah mengaktifkan (on air) BTS sebanyak 1.632 lokasi, dimana 1.630 di antaranya sudah 4G dan 2 lokasi masih 2G yang akan ditingkatkan pada Desember ini.

Melihat data per November tahun ini, program akses internet BAKTI kini telah melayani 11.063 titik lokasi. Jumlah itu termasuk di antaranya 3.126 titik fasilitas layanan kesehatan yang akan terhubung akses internet di bulan Desember ini, sehingga menggenapkan seluruh puskesmas yang berjumlah 10.134 puskesmas terhubung dengan jaringan internet.

Selain itu, BAKTI juga sedang proses konstruksi satelit multifungsi (SATRIA) yang pengadaannya dijalin melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Satelit ini direncakan menggunakan teknologi very-High Throughput Satellite (v-HTS) dengan kapasitas bandwidth 150 Gbps. Rencananya, satelit ini akan diluncurkan pada pertengahan tahun 2023.
(dar)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1428 seconds (0.1#10.140)