PPKM Dilonggarkan, Penjualan AC Merangkak Pulih Naik 30 Persen

Rabu, 17 November 2021 - 23:13 WIB
loading...
PPKM Dilonggarkan, Penjualan...
Peresmian Gree Proshop di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (17/11/2021). Foto/SINDOnews/Nuriwan Trihendrawan
A A A
JAKARTA - Seiring menurunnya kasus COVID-19 dan pelonggaran Peraturan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), bisnis elektronik Air Conditioner (AC) mulai menggeliat, berangsur ke arah positif.

“Tren penjualan AC meningkat 10-30% sejak Oktober 2021. Sebelumnya omzet penjualan sempat drop 70% saat pandemi COVID-19 dan ketatnya pemberlakuan PPKM,” kata Direktur PT Kharisma Bayu Mandiri (Gree) Suratno kepada SINDOnews saat meresmikan Gree Proshop di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (17/11/2021). Acara ini juga dihadiri CEO PT Gree Electric Appliances Indonesia (PT GEAI) Ethan Wu dan Vice President PT GEAI Will Wen.



Menurut Suratno, iklim bisnis elektronik sudah menunjukkan tren membaik setelah sebelumnya sempat drop dan lesu selama hampir 2 tahun. Bisnis elektronik AC merek Gree beberapa bulan belakangan ini hanya mampu meraih omzet kisaran Rp500 juta hingga Rp800 juta saja per bulan.

Padahal, kata Suratno lagi, dulu sebelum pandemi COVID-19, penjualan produk AC merek Gree bisa meraup omzet hingga Rp3 miliar per bulan. Pandemi COVID-19 beberapa waktu lalu sangat terasa memukul bisnis AC merek Gree.

Beruntung, kata Suratno, dua bulan belakangan ini, terhitung sejak Oktober 2021, penjualan AC merek Gree mulai meningkat lagi seiring longgarnya aturan PPKM. Untuk itu dia berharap kondisi ekonomi nasional semakin membaik sehingga daya beli masyarakat bisa meningkat.

“Kami berharap pemerintah juga mendukung bangkitnya ekonomi. Kami berharap tidak ada lagi pandemi COVID-19 sehingga tidak lagi diterapkan PPKM,” kata Suratno.



Suratno mengaku optimistis bisnis elektronika AC akan bergairah lagi dan bisa kembali ke masa-masa sebelum pandemi COVID-19. “Kalau tidak ada PPKM maka kami optimistis dalam waktu 6 bulan ke depan, target omzet penjualan Gree bisa Kembali meraup Rp3 miliar dalam sebulan,” kata dia dengan nada optimistis.

Menurut Suratno, pihaknya bisa bertahan dan menyiasati kondisi penjualan ritel konsumen rumah tangga dan proyek properti yang lesu beberapa waktu lalu, dengan cara mengembangkan target pemasaran ke proyek-proyek infrastruktur dan perkantoran. Sehingga produk AC Gree tetap dapat diserap pasar di Indonesia.

Gree Indonesia berhasil memenangkan banyak proyek besar di Indonesia, seperti di Pabrik Chevron Pekanbaru, Grand Mercure & Hotel Ibis Yogyakarta, Manara Satoria di Surabaya, One Batam Mall di Batam, Samanea Wholesale Market di Tangerang, Landmark Pluit dan Sudirman Suites di Jakarta.

Sementara itu, Brand Manager Gree, Catrin, mengatakan, keunggulan AC produk Gree adalah layanan After Sales Service (ASS). Di mana Gree memberikan garansi 1 tahun ganti unit baru, garansi 5 tahun servis dan suku cadang, ditambah 10 tahun garansi mesin kompresor untuk setiap produk AC residensial yang dijual.

“Pada Agustus 2021 lalu, PT Gree Electric Appliances Indonesia mendapatkan Penghargaan Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai perusahaan Air Conditioner yang memberikan garansi penjualan terlama,” ungkap Catrin.

Sejak resmi masuk ke Indonesia Juli 2015, saat ini Gree Indonesia memiliki 12 carang yang tersebar di Pulau Jawa, Bali, Sumatera. Yakni, di Jakarta, Bekasi, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Lampung, Pekanbaru, dan Medan.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1283 seconds (0.1#10.140)