Angka Kemiskinan Ditargetkan Turun Menjadi 8,5-9% di 2022

Kamis, 18 November 2021 - 17:04 WIB
loading...
Angka Kemiskinan Ditargetkan Turun Menjadi 8,5-9% di 2022
Peemrintah menargetkan angka kemiskinan ditekan menjadi 8,5-9% di tahun 2022. Foto/Ilustrasi/Dok. SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pemerintah menargetkan angka kemiskinan di tahun 2022 sebesar 8,5-9%. Target tersebut disampaikan dalam rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Diketahui, pada 15 Juli 2021, BPS merilis laporan bahwa pada Maret 2021 sebesar 10,14% atau sebanyak 27,54 juta penduduk Indonesia berstatus miskin.



"Kemiskinan di tahun 2022 kembali menjadi 8,5-9%," kata Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Komplek Istana Jakarta, Kamis (18/11/2021).

Sementara, angka kemiskinan ekstrem tahun depan ditargetkan 3-3,5%. Sementara sasaran prioritas daerah ditetapkan sebanyak 212 kabupaten/kota. "Tahun depan di 212 kabupaten/kota dengan prioritas perluasan. Dan tingkat kemiskinan ekstrem di angka 3-3,5%," tuturnya.

Airlangga menambahkan bahwa Presiden Jokowi juga menargetkan agar di tahun 2024 kemiskinan ekstrem di Indonesia turun menjadi 0%.

"Di tahun 2023-2024 di 514 kabupaten/kota prioritas dan tingkat kemiskinan ekstremnya di 2,3-3%. Dan di 2024 kemiskinannya ekstrem (ditargetkan) menjadi 0%," paparnya.



Lebih lanjut dia mengungkapkan bahwa untuk tahun ini Wakil Presiden (Wapres) juga telah mengunjungi 7 provinsi prioritas untuk mendorong penuntasan kemiskinan ekstrem. Berbagai program untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem pun akan dilakukan hingga akhir tahun ini.

"Program yang didorong untuk di tahun ini adalah top up BLT desa sebesar Rp300 ribu kali 3 bulan jumlah sasarannya adalah 694 KPM (keluarga penerima manfaat). Ini membutuhkan surat edaran bersama kemendagri dan kemendes. Dan ini penyesuaian PMK sedang disiapkan," ungkapnya.

Langkah berikutnya adalah program kartu sembako yang juga di-top up menjadi Rp300 ribu kali 3 bulan. Menurut menteri sosial, kata Airlangga, jumlah penerimanya nanti adalah sekitar 1,4 juta keluarga dan akan dilaksanakan di akhir atau di awal Desember. "Dan kemudian akan ada survei khusus susenas kemiskinan di bulan Desember," pungkasnya.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1186 seconds (0.1#10.140)