Sudah Mahal Kini Langka, Pembelian Minyak Goreng Kemasan Dibatasi

Minggu, 21 November 2021 - 14:31 WIB
loading...
Sudah Mahal Kini Langka,...
Minyak goreng kemasan dikabarkan langka. Foto/Dok MPI/Faisal Rahman
A A A
JAKARTA - Di tengah melonjaknya harga minyak goreng dalam beberapa pekan terakhir, kini minyak goreng kemasan dikabarkan mengalami kelangkaan. Pedagang dan konsumen pun ikut terdampak kondisi ini.

Berdasarkan pantauan MNC Portal Indonesia (MPI), sejumlah pedagang di Pasar Tradisional Dramaga, Bogor, mengaku tidak kebagian minyak goreng kemasan sehingga mengurangi stok barangnya sebagai strategi penjualan di tengah harga yang meroket.

Salah seorang pedagang minyak goreng, Anwar (36) mengatakan, sejak harga minyak goreng kemasan meroket, dirinya lebih memilih untuk mengurangi stok. Hal ini dilakukan guna menghindari kerugian yang signifikan.

"Karena harganya lagi melonjak, saya jadi ngurangin stok. Biasanya saya ambil dua dus, sekarang cuma ambil satu aja lah. Lumayan kan uangnya, daripada buat beli stok minyak mending dialihin ke beli sayur," ujarnya saat ditemui MPI di toko miliknya, Minggu (21/11/2021).



Menurut dia, harga minyak mengalami kenaikan hampir setiap hari. "Misal, hari ini saya beli di agen Rp18.000 (per liter), besok bisa naik jadi Rp18.000 lebih. Daripada begitu, jadi saya alihin aja ke yang lain. Strategi saya saja itu," tuturnya.

Dia mengungkapkan, selama beberapa hari terakhir pihak sales yang rutin menawarkan minyak goreng kemasan tidak memberikan jatah seperti biasanya. Sebelum harga minyak goreng naik, Anwar mengaku bisa mengambil lima dus untuk stok selama dua minggu. Namun, kini dijatah hanya boleh mengambil dua dus saja.

"Biasanya tuh sales nawarin ke sini bisa ngasih lima dus minyak goreng, tapi sekarang mereka bilang lagi menipis stoknya. Palingan cuma bisa ambil dua dus aja paling banyak. Kadang juga saya minta dua dus, tapi dikasihnya cuma satu," terangnya. "Kemarin aja saya minta minyak yang dua liter satu dus, tapi dari salesnya nggak ada. Jadi saya cuma dikasih yang satu literan aja," imbuhnya.

Lebih lanjut Anwar berujar, biasanya dia bisa menjual minyak goreng kemasan dua dus dalam dua minggu. Tapi kini, hanya satu dus yang bisa terjual. "Biasanya dua dus habisnya dua minggu. Sekarang karena harga minyak goreng naik, cuma habis satu dus aja," ungkapnya.



Anwar menambahkan, harga minyak goreng kemasan yang ia jual saat ini mengalami kenaikan menjadi Rp20.000 per liter dari sebelumnya dibanderol Rp12.000 per liter.

Senada, pedagang minyak goreng, Neli (38) pun mengungkapkan, dirinya tidak bisa lagi mengambil stok banyak seperti biasanya. Sebelumnya dia bisa mengambil 20-30 dus minyak goreng kemasan untuk dijual. Kini, pihak sales membatasi setiap toko, sehingga dia hanya bisa mendapatkan 2-5 dus saja.

"Gara-gara harga minyak goreng kemasan naik, saya jadi ngurangin stok. Biasanya saya ambil banyak, tapi sekarang kan barangnya juga nggak ada dari sales. Paling saya dapatnya dua dus, tiga dus, lima dus itu paling banyak. Sebelumnya saya bisa ngambil 20-30 dus. Soalnya pembelinya juga menurun. Jadi kita mau nyetok banyak barang juga nggak berani," bebernya.

Dia melanjutkan, dulu pemasok minyak goreng kerap menawari dirinya untuk pesan minyak goreng berapapun banyaknya. "Kalau sekarang nggak bisa, udah dibatasin. Di pasar sini paling banyak dua dus aja jatahnya. Jadi udah nggak bisa lagi semau kita," sambungnya.

Neli juga membeberkan, sebelum kondisi seperti ini, dirinya membeli minyak goreng kemasan di sales kisaran Rp13.000-14.000 per liter. Namun sekarang, melejit hingga Rp19.000. Dari harga tersebut, kini Neli menjual seharga Rp20.000 per liter.

"Dari pabriknya sudah naik. Sebelumnya per liter itu mereka jual Rp13.000-14.000, lalu saya jualnya Rp15.000. Tapi sekarang dari sananya sudah Rp19.000, saya jualnya Rp20.000 satu liter," urai Neli yang mengaku tidak tahu ihwal penyebab naiknya harga minyak goreng hingga hari ini.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1007 seconds (0.1#10.140)