Belanja Online Makin Diminati, Edukasi Semakin Penting
loading...
A
A
A
JAKARTA - Minat masyarakat terhadap belanja daring atau belanja online semakin meningkat. Bahkan, minat tersebut jauh meningkat pesat dibandingkan 6 tahun lalu ketika masyarakat masih butuh edukasi untuk berbelanja online.
"Sekarang ibaratnya masyarakat pintar memilih yang mana mereka harus belanja, di mana dan apa. Jadi daya serap pengetahuan edukasi online sudah meningkat di masyarakat," ungkap Executive Director Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Arshi Adini dalam Market Review IDX Channel, Jumat (26/11/2021).
Di sisi lain, semakin banyak platform e-commerce yang melakukan inovasi sehingga memberikan kemudahan bagi masyarakat baik dalam berbelanja maupun pembayaran digital.
"Banyak platform besar yang melakukan merger sehingga memberi dampak yang sangat besar ke konsumen. Dari sisi seller juga meningkat pesat. Banyak yang tadinya belum berjualan atau tidak punya produk, akhirnya mencoba berjualan di platform. Mau jadi reseller, dropship, mereka terus berinovasi," ujarnya.
Pertumbuhan industri e-commerce menurutnya tidak terlepas dari peningkatan jumlah penjual dan konsumen baru. Karena itu, edukasi dan sosialisasi tetap dibutuhkan agar masyarakat bisa berjualan maupun berbelanja secara aman dan nyaman.
Di sisi lain, masih ada kendala infrastruktur di daerah yang menghambat pertumbuhan industri e-commerce. "Untuk infrastruktur, kami bekerja sama dengan Kemkominfo untuk memetakan daerah mana yang harus ditingkatkan. Jadi kami melihat potensi UMKM di sana agar bisa dibantu dengan sarana dan prasarana yang memadai," tandasnya.
"Sekarang ibaratnya masyarakat pintar memilih yang mana mereka harus belanja, di mana dan apa. Jadi daya serap pengetahuan edukasi online sudah meningkat di masyarakat," ungkap Executive Director Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Arshi Adini dalam Market Review IDX Channel, Jumat (26/11/2021).
Baca Juga
Di sisi lain, semakin banyak platform e-commerce yang melakukan inovasi sehingga memberikan kemudahan bagi masyarakat baik dalam berbelanja maupun pembayaran digital.
"Banyak platform besar yang melakukan merger sehingga memberi dampak yang sangat besar ke konsumen. Dari sisi seller juga meningkat pesat. Banyak yang tadinya belum berjualan atau tidak punya produk, akhirnya mencoba berjualan di platform. Mau jadi reseller, dropship, mereka terus berinovasi," ujarnya.
Pertumbuhan industri e-commerce menurutnya tidak terlepas dari peningkatan jumlah penjual dan konsumen baru. Karena itu, edukasi dan sosialisasi tetap dibutuhkan agar masyarakat bisa berjualan maupun berbelanja secara aman dan nyaman.
Di sisi lain, masih ada kendala infrastruktur di daerah yang menghambat pertumbuhan industri e-commerce. "Untuk infrastruktur, kami bekerja sama dengan Kemkominfo untuk memetakan daerah mana yang harus ditingkatkan. Jadi kami melihat potensi UMKM di sana agar bisa dibantu dengan sarana dan prasarana yang memadai," tandasnya.
(fai)