Mentan Ajak Petani Milenial Perkuat Kedaulatan Pangan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menjaga kedaulatan pangan menjadi tanggung jawab semua pihak. Untuk itu, Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak para petani milenial untuk bersama-sama memperkuat kedaulatan pangan.
Ajakan tersebut dikemukakan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo pada program Menteri Sapa Petani dan Penyuluh (MSPP) yang digelar oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) di Agricultural War Room (AWR) Kementan di Jakarta, Jumat (26/11/2021).
Dalam keterangan tertulisnya, Senin (29/11/2021), Mentan Syahrul menegaskan bahwa kedaulatan pangan adalah kunci atas berbagai kemajuan bangsa yang harus diperjuangkan bersama sebagai nilai kemanusiaan.
(Baca juga:Tekad PA GMNI Perkuat Nasionalisme Lewat Kedaulatan Pangan)
“Jadi yang paling penting dari pertanian adalah mampu tidak kita membangun mindset dalam hati dan pikiran kita, bahwa yang kita kerjakan ini bersentuhan pada tugas, fungsi dan peranan kemanusiaan,” katanya.
Menurutnya, bersediakah kita membangun agenda intelektual, bahwa kita memiliki tugas sekaligus amanah dalam menjaga kebutuhan pangan. “Inilah saatnya, kita memperkuat kedaulatan pangan,” kata Mentan.
Syahrul berharap semua pihak dapat memperkuat kedaulatan pangan dengan menjaga pertanian. Terlebih, sektor pertanian selama pandemi Covid-19 terbukti mampu menjadi penopang ekonomi nasional, bahkan mampu membuka banyak lapangan kerja melalui produksi hilirisasi berorientasi ekspor.
(Baca juga:LaNyalla Bicara Kemandirian dan Kedaulatan Pangan di FGD HIPPORA)
“Kalau kita mau menjadi pejuang, kita harus membuat kebaikan bagi bangsa ini. Kedua, kita harus bersemangat melakukan sesuatu. Apalagi kita ini menyediakan makan bagi banyak orang, jadi tidak boleh mundur,” katanya.
Secara geografis, katanya, Indonesia merupakan negara besar yang memiliki hamparan luas lahan subur. Juga merupakan negara penghasil produk pertanian berkualitas yang dibutuhkan banyak negara.
“Kalau begitu pekerjaan ini hebat. Pekerjaan ini ada jaminan Tuhan. Kita sudah punya modal alam yang subur, air yang cukup, matahari yang bersinar dan udara yang bagus. Tinggal bagaimana kita memanfaatkannya,” tutupnya.
(Baca juga:Menuju Kedaulatan Pangan, Pokmas Ite Jojoo Sulteng Efektifkan Program READSI)
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, menjelaskan kedaulatan pangan bisa dijaga dengan maksimal apabila didukung SDM berkualitas.
“Oleh karena itu, kita terus berupaya mencetak SDM berkualitas, baik penyuluh, petani, kelompok tani, Gapoktan maupun petani milenial,” kata Dedi Nursyamsi.
Menurutnya, SDM memegang peranan penting untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Faktor pengungkit utama dalam peningkatan produktivitas adalah SDM. “Jika kita ingin pembangunan pertanian maksimal, maka maksimalkan dahulu SDM-nya,” kata Dedi Nursyamsi.
Ajakan tersebut dikemukakan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo pada program Menteri Sapa Petani dan Penyuluh (MSPP) yang digelar oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) di Agricultural War Room (AWR) Kementan di Jakarta, Jumat (26/11/2021).
Dalam keterangan tertulisnya, Senin (29/11/2021), Mentan Syahrul menegaskan bahwa kedaulatan pangan adalah kunci atas berbagai kemajuan bangsa yang harus diperjuangkan bersama sebagai nilai kemanusiaan.
(Baca juga:Tekad PA GMNI Perkuat Nasionalisme Lewat Kedaulatan Pangan)
“Jadi yang paling penting dari pertanian adalah mampu tidak kita membangun mindset dalam hati dan pikiran kita, bahwa yang kita kerjakan ini bersentuhan pada tugas, fungsi dan peranan kemanusiaan,” katanya.
Menurutnya, bersediakah kita membangun agenda intelektual, bahwa kita memiliki tugas sekaligus amanah dalam menjaga kebutuhan pangan. “Inilah saatnya, kita memperkuat kedaulatan pangan,” kata Mentan.
Syahrul berharap semua pihak dapat memperkuat kedaulatan pangan dengan menjaga pertanian. Terlebih, sektor pertanian selama pandemi Covid-19 terbukti mampu menjadi penopang ekonomi nasional, bahkan mampu membuka banyak lapangan kerja melalui produksi hilirisasi berorientasi ekspor.
(Baca juga:LaNyalla Bicara Kemandirian dan Kedaulatan Pangan di FGD HIPPORA)
“Kalau kita mau menjadi pejuang, kita harus membuat kebaikan bagi bangsa ini. Kedua, kita harus bersemangat melakukan sesuatu. Apalagi kita ini menyediakan makan bagi banyak orang, jadi tidak boleh mundur,” katanya.
Secara geografis, katanya, Indonesia merupakan negara besar yang memiliki hamparan luas lahan subur. Juga merupakan negara penghasil produk pertanian berkualitas yang dibutuhkan banyak negara.
“Kalau begitu pekerjaan ini hebat. Pekerjaan ini ada jaminan Tuhan. Kita sudah punya modal alam yang subur, air yang cukup, matahari yang bersinar dan udara yang bagus. Tinggal bagaimana kita memanfaatkannya,” tutupnya.
(Baca juga:Menuju Kedaulatan Pangan, Pokmas Ite Jojoo Sulteng Efektifkan Program READSI)
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, menjelaskan kedaulatan pangan bisa dijaga dengan maksimal apabila didukung SDM berkualitas.
“Oleh karena itu, kita terus berupaya mencetak SDM berkualitas, baik penyuluh, petani, kelompok tani, Gapoktan maupun petani milenial,” kata Dedi Nursyamsi.
Menurutnya, SDM memegang peranan penting untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Faktor pengungkit utama dalam peningkatan produktivitas adalah SDM. “Jika kita ingin pembangunan pertanian maksimal, maka maksimalkan dahulu SDM-nya,” kata Dedi Nursyamsi.
(dar)