Bea Cukai Imbau Masyarakat Hindari Vape Ilegal
loading...
A
A
A
JAKARTA - Barang Kena Cukai (BKC) merupakan barang yang dipunguti cukai sebagai salah satu objek pungutan negara. Bea Cukai mengimbau kepada masyarakat agar selalu update terkait barang apa saja yang termasuk BKC, salah satunya vape yang juga dikenakan cukai karena terbuat dari bahan kena cukai, yaitu tembakau.
Produk hasil tembakau ini memiliki banyak jenis di pasaran di antaranya rokok/sigaret, cerutu, tembakau iris, dan lainnya yang masuk dalam kategori hasil pengolahan tembakau lainnya atau HPTL.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 146 tahun 2017 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau menetapkan bahwa produk HPTL meliputi ekstrak/esens tembakau, tembakau molases, tembakau hirup, dan tembakau kunyah.
Kepala Seksi Kepatuhan Pengusaha BKC Kantor Pusat Bea Cukai, Achmad Sandri menerangkan bahwa vape dikenakan cukai karena mengandung nikotin yang berasal dari ekstrak dan esens tembakau sehingga termasuk ke dalam kategori produk HPTL.
“Vape yang masuk ke Indonesia pada tahun 2012 baru dilegalkan oleh pemerintah pada 2018. Sehingga pada tahun 2018, pengguna vape harus membayar pajak melalui cukai hasil tembakau yang terdapat pada liquid vape,” katanya.
Sandri menjelaskan kriteria barang kena cukai, yaitu konsumsi perlu dikendalikan, peredaran perlu diawasi, menimbulkan dampak negatif, serta pembebanan demi keadilan dan keseimbangan. Pengguna vape yang terus meningkat membuat pemerintah harus mengendalikan dan mengawasi konsumsi dan peredarannya.
Sehingga dengan dikenakannya tarif cukai pada vape, masyarakat diimbau untuk menghindari mengonsumsi ataupun menjual liquid vape ilegal, yaitu jika tidak dilekati pita cukai. “Vape yang legal dan aman untuk dikonumsi masyarakat yaitu yang dilekati pita cukai pada tutup botol liquid nya,” ujar Sandri.
Ia menegaskan bahwa pungutan cukai berbeda dengan pungutan lain, karena hasil dari pungutan tersebut dapat dimanfaatkan untuk masyarakat, seperti peningkatan kualitas bahan baku, pembinaan industri, pembinaan lingkungan sosial, sosialisasi ketentuan di bidang cukai, serta pemberantasan barang kena cukai ilegal.
Karena itu Sandri berharap masyarakat dan pengusaha mengerti perbedaan dan manfaat dari membeli dan menjual vape yang legal dengan dilekati pita cukai. Selain itu, masyarakat yang menemukan pelanggaran terkait cukai diimbau untuk langsung melaporkan ke kantor Bea Cukai terdekat atau menghubungi layanan Bravo Bea Cukai ke nomor 1500225. CM
Produk hasil tembakau ini memiliki banyak jenis di pasaran di antaranya rokok/sigaret, cerutu, tembakau iris, dan lainnya yang masuk dalam kategori hasil pengolahan tembakau lainnya atau HPTL.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 146 tahun 2017 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau menetapkan bahwa produk HPTL meliputi ekstrak/esens tembakau, tembakau molases, tembakau hirup, dan tembakau kunyah.
Kepala Seksi Kepatuhan Pengusaha BKC Kantor Pusat Bea Cukai, Achmad Sandri menerangkan bahwa vape dikenakan cukai karena mengandung nikotin yang berasal dari ekstrak dan esens tembakau sehingga termasuk ke dalam kategori produk HPTL.
“Vape yang masuk ke Indonesia pada tahun 2012 baru dilegalkan oleh pemerintah pada 2018. Sehingga pada tahun 2018, pengguna vape harus membayar pajak melalui cukai hasil tembakau yang terdapat pada liquid vape,” katanya.
Sandri menjelaskan kriteria barang kena cukai, yaitu konsumsi perlu dikendalikan, peredaran perlu diawasi, menimbulkan dampak negatif, serta pembebanan demi keadilan dan keseimbangan. Pengguna vape yang terus meningkat membuat pemerintah harus mengendalikan dan mengawasi konsumsi dan peredarannya.
Sehingga dengan dikenakannya tarif cukai pada vape, masyarakat diimbau untuk menghindari mengonsumsi ataupun menjual liquid vape ilegal, yaitu jika tidak dilekati pita cukai. “Vape yang legal dan aman untuk dikonumsi masyarakat yaitu yang dilekati pita cukai pada tutup botol liquid nya,” ujar Sandri.
Ia menegaskan bahwa pungutan cukai berbeda dengan pungutan lain, karena hasil dari pungutan tersebut dapat dimanfaatkan untuk masyarakat, seperti peningkatan kualitas bahan baku, pembinaan industri, pembinaan lingkungan sosial, sosialisasi ketentuan di bidang cukai, serta pemberantasan barang kena cukai ilegal.
Karena itu Sandri berharap masyarakat dan pengusaha mengerti perbedaan dan manfaat dari membeli dan menjual vape yang legal dengan dilekati pita cukai. Selain itu, masyarakat yang menemukan pelanggaran terkait cukai diimbau untuk langsung melaporkan ke kantor Bea Cukai terdekat atau menghubungi layanan Bravo Bea Cukai ke nomor 1500225. CM
(ars)