Wapres Optimistis Ekonomi Syariah Tumbuh Lebih Baik Tahun Depan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin yakin bahwa ekonomi syariah Indonesia akan tumbuh lebih baik tahun depan. Seperti diketahui, Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 akan mencapai 4,6% hingga 5,5%.
“Saya meyakini, sektor ekonomi dan keuangan syariah mampu tumbuh lebih baik di tahun depan. Optimisme ini perlu didukung dengan penguatan sinergi, partisipasi aktif semua pihak, serta terobosan-terobosan kebijakan yang inklusif, terukur, dan berdampak nyata pada masyarakat,” katanya dikutip dari pers rilis Biro Pers Setwapres, Kamis (2/12/2021).
Dia mengatakan hasil perkembangan ekonomi dan keuangan syariah saat ini merupakan kontribusi dari kolaborasi intensif banyak pihak. Menurutnya sektor ekonomi dan keuangan syariah menunjukkan kinerja positif di masa pandemi Covid-19,. Baik dari sektor industri produk halal, industri keuangan syariah, maupun sektor dana sosial syariah.
“Pertumbuhan positif ditunjukkan sektor pertanian, makanan halal, fesyen muslim, dan kosmetik halal. Bank Indonesia per Agustus 2021 mencatat kenaikan transaksi e-commerce industri halal mencapai 20% year on year,” ujarnya.
Maruf juga mengungkapkan pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah juga ditopang dengan tercapainya stabilitas penyaluran pembiayaan dan nilai aset dana pihak ketiga. Termasuk fundamental pasar modal syariah dan industri keuangan non-bank yang terjaga baik.
“Menurut data Otoritas Jasa Keuangan, pertumbuhan total aset keuangan syariah sebesar 17,3% year on year dengan nilai lebih dari 1.900 triliun rupiah per September 2021,” ungkapnya.
Selain itu, dia mengatakan meningkatnya pengumpulan zakat dan wakaf yang didukung melalui penggunaan platform digital turut mengambil peranannya dalam pemulihan ekonomi nasional. “Pada 2016, zakat, infak, dan sedekah yang terhimpun masih senilai 5 triliun rupiah, maka pada 2020 nilainya mencapai Rp12,7 triliun rupiah, diprediksi bertambah menjadi 17,3 triliun rupiah pada tahun 2021,” tuturnya.
Maruf pun semakin optimis dengan potensi besar yang dimiliki Indonesia. Hal tersebut dapat menjadi sentra ekonomi syariah dunia yang dijadikan acuan bagi masyarakat muslim dunia. “Semoga Indonesia bisa menjadi pusat produk halal terbesar dan pusat keuangan syariah dunia. Ini harus kita kembangkan dan itu sangat mungkin karena potensi Indonesia itu sangat besar,” pungkasnya
“Saya meyakini, sektor ekonomi dan keuangan syariah mampu tumbuh lebih baik di tahun depan. Optimisme ini perlu didukung dengan penguatan sinergi, partisipasi aktif semua pihak, serta terobosan-terobosan kebijakan yang inklusif, terukur, dan berdampak nyata pada masyarakat,” katanya dikutip dari pers rilis Biro Pers Setwapres, Kamis (2/12/2021).
Dia mengatakan hasil perkembangan ekonomi dan keuangan syariah saat ini merupakan kontribusi dari kolaborasi intensif banyak pihak. Menurutnya sektor ekonomi dan keuangan syariah menunjukkan kinerja positif di masa pandemi Covid-19,. Baik dari sektor industri produk halal, industri keuangan syariah, maupun sektor dana sosial syariah.
“Pertumbuhan positif ditunjukkan sektor pertanian, makanan halal, fesyen muslim, dan kosmetik halal. Bank Indonesia per Agustus 2021 mencatat kenaikan transaksi e-commerce industri halal mencapai 20% year on year,” ujarnya.
Maruf juga mengungkapkan pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah juga ditopang dengan tercapainya stabilitas penyaluran pembiayaan dan nilai aset dana pihak ketiga. Termasuk fundamental pasar modal syariah dan industri keuangan non-bank yang terjaga baik.
“Menurut data Otoritas Jasa Keuangan, pertumbuhan total aset keuangan syariah sebesar 17,3% year on year dengan nilai lebih dari 1.900 triliun rupiah per September 2021,” ungkapnya.
Selain itu, dia mengatakan meningkatnya pengumpulan zakat dan wakaf yang didukung melalui penggunaan platform digital turut mengambil peranannya dalam pemulihan ekonomi nasional. “Pada 2016, zakat, infak, dan sedekah yang terhimpun masih senilai 5 triliun rupiah, maka pada 2020 nilainya mencapai Rp12,7 triliun rupiah, diprediksi bertambah menjadi 17,3 triliun rupiah pada tahun 2021,” tuturnya.
Maruf pun semakin optimis dengan potensi besar yang dimiliki Indonesia. Hal tersebut dapat menjadi sentra ekonomi syariah dunia yang dijadikan acuan bagi masyarakat muslim dunia. “Semoga Indonesia bisa menjadi pusat produk halal terbesar dan pusat keuangan syariah dunia. Ini harus kita kembangkan dan itu sangat mungkin karena potensi Indonesia itu sangat besar,” pungkasnya
(nng)