Penyuluh Didorong Terapkan Pertanian Terpadu Berbasis Jagung
loading...
A
A
A
Sistem Pertanian Terpadu merupakan sistem pertanian yang mengintegrasikan kegiatan subsektor pertanian, tanaman, ternak, untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas sumber daya lahan, manusia, dan faktor lainnya tumbuh bagi kemandirian dan kesejahteraan petani secara berkelanjutan.
“Penerapan pertanian terpadu pada dasarnya mengoptimalkan pemanfaatan seluruh potensi sumber daya,” kata Dedi.
(Baca juga:Kementan Antarkan Ribuan THL Penyuluh Pertanian Jadi ASN)
Model Pengembangan Sistem Pertanian Terpadu yang ramah lingkungan dan berkelanjutan adalah salah satu alternatif untuk bisa diterapkan demi meningkatkan produktivitas, hemat air, hemat tenaga kerja, berwawasan lingkungan, hasil produksi yang sehat dan mudah diterima oleh petani.
“Semua limbah yang dihasilkan dapat dimanfaatkan kembali, untuk pakan ternak, dan kotoran ternak dapat diolah menjadi pupuk kompos. Diharapkan pula dapat menambah penghasilan petani sekaligus mendukung kelestarian lingkungan,” katanya.
Dedi menyadari hal itu tidak semudah membalikkan telapak tangan, butuh sumbangan pemikiran dan kerja nyata dari seluruh insan pertanian. “Tersedianya pembiayaan, sarana prasarana dan lainnya harus diimbangi SDM yang kompeten agar tercipta sinergi yang optimal,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan pertanian butuh inovasi untuk mewujudkan pertanian maju, mandiri dan modern. “Oleh karena itu, kita berharap penyuluh terus membekali diri dengan pengetahuan baru dan menambah kapasitas,” kata Mentan Syahrul.
“Penerapan pertanian terpadu pada dasarnya mengoptimalkan pemanfaatan seluruh potensi sumber daya,” kata Dedi.
(Baca juga:Kementan Antarkan Ribuan THL Penyuluh Pertanian Jadi ASN)
Model Pengembangan Sistem Pertanian Terpadu yang ramah lingkungan dan berkelanjutan adalah salah satu alternatif untuk bisa diterapkan demi meningkatkan produktivitas, hemat air, hemat tenaga kerja, berwawasan lingkungan, hasil produksi yang sehat dan mudah diterima oleh petani.
“Semua limbah yang dihasilkan dapat dimanfaatkan kembali, untuk pakan ternak, dan kotoran ternak dapat diolah menjadi pupuk kompos. Diharapkan pula dapat menambah penghasilan petani sekaligus mendukung kelestarian lingkungan,” katanya.
Dedi menyadari hal itu tidak semudah membalikkan telapak tangan, butuh sumbangan pemikiran dan kerja nyata dari seluruh insan pertanian. “Tersedianya pembiayaan, sarana prasarana dan lainnya harus diimbangi SDM yang kompeten agar tercipta sinergi yang optimal,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan pertanian butuh inovasi untuk mewujudkan pertanian maju, mandiri dan modern. “Oleh karena itu, kita berharap penyuluh terus membekali diri dengan pengetahuan baru dan menambah kapasitas,” kata Mentan Syahrul.
(dar)